⤵mas suami ; trauma⤴

454 117 15
                                    

Note :
Hai guys, boleh minta paket lengkapnya?
Terima kasih...

⇦Happy reading⇨

Sekarang geonu dan juga seola sudah berada dirumah sang mama papa. Bukan mama dan papa kandung seola, melainkan paman dan tante yg merawat seola dari kecil.

"Kamu lagi libur nu? Tumben kesini." tanya papa Lim pada geonu yg duduk desebelah seola,

"Iya pah, ada perubahan jadwal kerja. Kayanya nanti setiap sabtu-minggu bakalan libur, aku sama bain sepakat buat ngasih istirahat semua kariawan." jawab geonu,

"Bagus deh, jangan kecapean nu. Kerja boleh, tapi jangan lupa luangin waktu kamu buat seola." papa lim melirik seola yg sedang mengupas apel, tangannya terulur untuk mengelus surai seola lembut

"Kamu bahagia kan seol? Kalo ada apa-apa ngomong sama papa ya."

Seola mengangguk semangat, tersenyum hangat pada pria paruh baya itu.

"Tenang aja pah, seola selalu bahagia kok. Mas nunu ga pernah kecewain seola, aku sayang banget sama mas nunu.." jawab seola sembari menggandeng lengan geonu erat, membuat papa dan mama lim terkekeh gemas. Sedangkan geonu hanya tersipu malu

"Oh iya, kalian udah ada program kehamilan kan?" tanya mama lim tiba-tiba, seola sampai tersedak apel yg sedang ia kunyah

"Pelan-pelan makannya dek." kata geonu sembari memberi seola segelas air minum yg disuguhkan mama tadi,

Geonu tak kaget atas pertanyaan mama barusan, karena memang sudah sering mereka berdua mendapatkan pertanyaan seperti itu.

"Hehe mah, seola ke kamar seola dulu ya." izin seola mengalihkan pembicaraan,

Tentu saja mama lim tak membolehkan Seola pergi ke kamarnya, dia menggelengkan kepalanya dan menyuruh seola untuk tetap duduk.

"Seola, mama mau ngomong dulu sebentar." mama lim menatap mata seola lembut, seakan tau apa yg terjadi pada sang anak "jangan begitu sayang, kasihan geonu." sambungnya menasehati

"Kamu belum ngasih hak ke geonu, seol?" tanya papa lim, menatap seola dengan mata yg memincing curiga.

"Mah, pah." lirih seola

"Gapapa kok mah, pah. Geonu bisa tunggu sampai seola siap, jangan marahin seola." bela geonu, merangkul pundak seola yg sudah melorot lemas.

"Nu, tapi kamu-" omongan mama lim terpotong, karena seola tiba-tiba saja berlutut didepannya sembari menggenggam tangannya erat, seola menangis.

"Maafin seola mah, pah. Seola cuma takut kalo mas nunu ninggalin seola kaya ibu sama ayah dulu, seola takut anak seola bernasib sama kaya seola." seola menggelengkan kepalanya dipangkuan sang mama "seola nggak mau mah, seola takut." sambungnya lirih

"Dek." geonu terkejut atas pernyataan istrinya, jadi inikah yg menjadi alasan kenapa seola selalu menolak? Kenapa seola tidak mengatakan yg sejujurnya padanya.

"Se-seola takut, nanti anak seola be-benci sama seola. Mas nunu pasti bakalan ninggalin seola mah, anak seola nanti gimana? Nanti dia sendirian kaya seola dulu.." rancau seola ketakutan, traumanya membuatnya jadi seperti ini. Seola akan merasa ketakutan yg luar biasa dan takut pada siapapun,

"Sayang, sekarang ada mama sama papa. Kamu jangan khawatir, yg tenang ya.." bujuk mama lim agar seola tenang

"Jangan sentuh seola!! Jangan pukulin seola hikss.." pekik seola saat papa lim hendak menarik tangannya untuk berdiri, seola menggelengkan kepalanya dan memundurkan tubuhnya menjauhi tiga orang itu

"A-ayah nggak boleh pukul seola, sakit yah." isaknya, berjongkok dan menelungkupkan wajahnya. "Ibu, tolongin seola bu. Ayah mau pukulin seola, ibu.." rancau seola semakin menjadi-jadi

"Dek.






⤵[ TBC ]⤴

Hai guys,, Udah paham kan? Atau belum? Seola punya trauma karena ulah ibu sama ayahnya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai guys,,
Udah paham kan? Atau belum?
Seola punya trauma karena ulah ibu sama ayahnya dulu..
Yah semoga saja kalian tau gimana perasaan seola,

Next or unpub?
Annyeong-

𝐌𝐚𝐬 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 ; 𝐋𝐞𝐞 𝐠𝐞𝐨𝐧𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang