01

29.9K 1.4K 28
                                    


"Ten. Ayo pulang! Aku akan dimarahi ayah jika dia tau." Serunya khawatir. Sedari tadi tubuh Taeyong tidak mau diam merasa takut karna kabur seenaknya

Sebenarnya Taeyong diperbolehkan jika sudah izin. Tapi ia sama sekali belum berpamitan karna pria bernama Ten itu nampak buru buru dan tak sabaran untuk pergi ke mall

"Astaga Taeyong. Kau bisa meminta maaf nanti. Ayahmu tidak sejahat itu" tangan Ten berusaha menenangkan Taeyong karna sungguh! Ayahnya Taeyong tidak sekejam itu

Taeyong terlalu berlebihan!

Ten mendengus. Baiklah kali ini belanjanya harus terganggu karna sahabatnya ini, "kau mau pulang?" Tanya Ten yang dibalas anggukan semangat oleh Taeyong

Drrrtt drrttt

Ponsel Ten bergetar. Membuat sang empunya langsung mematikan ponselnya dan menarik tangan Taeyong

"Baiklah kita pulang. Sepertinya ibuku juga mencariku"

Taeyong mengangguk mengiyakan. Kemudian mereka pulang meninggalkan mall itu


***

"Bye bye Ten!" Taeyong melambaikan tangannya pada taksi yang ditumpangi Ten. Kemudian Taeyong masuk perlahan lahan mengendap kedalam rumah takut ayahnya tau dan marah

Ceklek

"Apakah aman─"

Deg!

Tidak bisa dicerna. Taeyong tidak mengerti dengan semua yang ada di depannya

"Hei Yongie! adikku yang─"

Sama seperti Taeyong; kakak laki laki Taeyong alias Lee Baekhyun itu ambruk. Bingung apa yang harus ia lakukan bahkan untuk menangis pun tak bisa. Sulit dan sangat sulit mencerna kejadian di depannya

"Ayah.." dengan tenaganya. Taeyong menghampiri jasad Donghae yang langsung ditahan oleh Baekhyun


"Kau bisa menjadi tersangka, jangan!" perintah Baekhun pada adiknya itu

"Lalu aku harus membiarkan ayah tergeletak disana? AKU BELUM MEMINTA MAAF HYUNG! AKU KABUR MENINGGALKAN AYAH SENDIRI DI RUMAH!!" tubuhnya lemas. Taeyong merasa dunianya hancur dan tidak ada lagi tugasnya di dunia.


"LALU KAU MAU MEMBUSUK DI PENJARA?! KARENA TUDUHAN TIDAK MASUK AKAL?!! BERFIKIR LEE TAEYONG!!" teriak Baekhyun penuh amarah. Urat lehernya terbentuk sempurna serta matanya yang menusuk Taeyong

"Ayah.."

Mendengar kericuhan. Para tetangga pun beramai ramai mendatangi suara ribut tersebut.

"Ya Tuhan! ba-bagaimana bisa?"

"Panggil polisi!!"


***

"Taeyong! Ya Tuhan ada apa dengan uncle Donghae?!" Ten seperti tak percaya dengan kejadian di depannya. Baru tadi dirinya dan Taeyong membicarakan Donghae


"Ten.. aku belum meminta maaf karena pergi tanpa izin. Ayah! kau harus memarahiku! ayah lihat putramu yang nakal ini ayah!" ucapnya lemah. Berharap ayahnya bangun dari tidur penuh darah itu


"Ayah.. siapa yang menemaniku saat aku tidak bisa tidur nanti? Siapa yang mengangkatku jika aku tertidur depan televisi? Ayah, bangunlah.." lirih Taeyong. Berbicara dengan jasad ayahnya dari jauh


"Ayah!! BANGUN!!"


Taeyong kemudian tertawa. Merasa lucu pada kejadian ini, "siapa yang membunuhmu? jahat sekali dia. Lalu siapa pelindungku yah?" tanyanya pelan. Nadanya terdengar lirih

"Tae. Kembali ke kamar, polisi sudah datang untuk memeriksa" perintah Baekhyun pada adik laki lakinya


"Tidak hyung. Aku disini bersamamu"

Baekhyun kemudian mengangguk dan memeluk adiknya. Ya walaupun mereka sering bertengkar tapi mereka tetap dan akan selalu mengingat status mereka


Adik-Kakak dan saling melindungi

"Sidik jari atau Tapak kaki tidak ditemukan. Sepertinya pelaku benar benar merencanakannya secara matang sampai jejaknya tidak ditemukan."

Polisi bernama Siwon itu mengangguk-angguk kepalanya sambil berfikir teori pintar yang dibuat pelaku. Siwon memijit pelipisnya merasa pusing dengan kasus seperti ini. Belum lagi Donghae yang namanya notabenenya adalah temannya. Mereka cukup akrab tapi semakin dewasa semakin mereka sibuk dan jarang bertemu satu sama lain

Siwon terkejut bukan main. Jarang bertemu sekali bertemu dengan keadaan seperti ini

"Taeyong? Kau lelah? Istirahatlah jangan terus menangis jagoan Donghae" titah Siwon pada Taeyong


"Tidak paman. Aku ingin disini lebih lama lagi" tolaknya halus

Siwon hanya tersenyum simpul. Ia tau Taeyong tidak akan bisa diatur jika seperti ini

"Pak! Disini ada jejak kaki bekas darah." Polisi lain langsung menyelidiki jejak kaki tersebut, "aneh. Hanya ada satu jejak, seakan jejak tersebut memang sengaja dibentuk dengan satu kaki"

Baekhyun menoleh. Raut wajah dan gerak geriknya sangat tenang ya walaupun hatinya menangis karena ayahnya yang pergi secepat ini

"Paman Siwon! aku akan ke toilet sebentar.." izin Baekhyun kemudian berlari ke kamar mandi. Mulutnya memuntahkan semua isi perutnya. Dadanya sedang mencoba menetralkan nafas

Baekhyun membenci darah.

"Astaga.. aku harus kembali" sadarnya saat melihat pantulan kaca. Tangan kanannya terus mengelus tangan kirinya seakan berkata, "Everything gonna be okay. cukup ikhlaskan"


***


Siwon menggeleng lemah. Kepalanya pusing hampir meledak memikirkan kasus ini. Ia harus menyelidiki telapak kaki tersebut

"Jasad Donghae akan dimandikan. Besok akan dikuburkan" Siwon menepuk bahu Taeyong. Memberikan kekuatan untuk pria manis itu

"Kau bisa memanggilku ayah jika kau mau. Kau sudah kuanggap anak sendiri sama seperti Donghae yang menganggap anakku seperti anaknya sendiri"

Taeyong hanya mengangguk. Pusing memikirkan siapa yang melindunginya nanti? Siapa yang mencintai dirinya seperti Donghae yang mencintainya sepenuh hati? Siapa pahlawan dan tempat keluh kesahnya nanti?

"Hei. Jangan bersedih! Ayahmu akan sedih juga nanti" Tegur salah satu anggota polisi itu

"Ah iya maaf paman." Taeyong menggaruk tengkuknya dan terkekeh kecil untuk merespon


"Kau tidurlah Taeyong. Aku dan tetanggamu akan mengurus ayahmu."

Taeyong menggeleng, "aku mau ikut membantu"

Baekhyun yang baru datang pun menggeleng. "Kau bisa stress. Kau menangis terlalu lama Taeyong, ayo tidur! aku akan menemanimu"

"TIDAK! JANGAN MENGATURKU! KAU BUKAN AYAH!"

Plak

Baekhyun geram dan tangannya reflek menampar adiknya

"Sadar. Ayah sudah pergi kau harus mengikhlaskan! kau pikir hanya kau yang merasa terpuruk? Aku juga!! jangan seperti ini Taeyong kumohon..."

Taeyong kemudian menangis dan memeluk hyung-nya itu. Matanya tak kuat karena terlalu lama menangis

"Baiklah ayo tidur hyung."











TBC

pembunuhnya adalah malaikat pencabut nyawa. sorry spoiler

[✓] Mr.Jay - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang