Devil Venerable Also Want's To Know (魔尊也想知道) [END]

Chapter 03

Penyihir Sekte Xuanyuan |1|

Yin Hanjiang mendengar kata-kata yang belum selesai dan mengerti bahwa Yang Mulia Iblis Wen Renhe terutama ingin menanyakan pendapatnya tentang cinta.

Sejujurnya, Yin Hanjiang juga tidak memahaminya. Ketika dia masih muda, dia dijemput oleh Tuan dan dibawa kembali ke Sekte Xuanyuan dari makam. Dia selalu mengikuti perintah Tuan dan tidak pernah mengungkapkan pendapat subjektifnya. Meskipun kata-kata Wen Renhe tetap tidak terucapkan, dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Preferensi Tuan adalah kepercayaan bawahan ini."

Jika Tuannya suka membaca naskah, Yin Hanjiang akan mengumpulkan semua naskah di dunia ini. Jika Tuannya menyukai wanita atau pria, Yin Hanjiang akan membawa bagi Tuannya semua orang yang disukainya; Perintah Tuan adalah mutlak untuk Yin Hanjiang.

Wen Renhe menatap Yin Hanjiang, yang berlutut dengan satu lutut di depannya, dan mengingat plot yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

Menurut plot dalam buku itu, Yin Hanjiang melakukan persis seperti yang dia katakan tadi.

Yin Hanjiang, dalam 《Abusive Love Affair: You are the only one I will never change》sebagai pemeran utama pria keempat, adalah ajudan tepercaya Wen Renhe, dengan temperamen yang biasanya pendiam, patuh dan patuh terhadap Baili Qingmiao. Wen Renhe menyukai Baili Qingmiao, jadi ketika dia tidak bisa merawatnya, dia akan mengirim Yin Hanjiang untuk melindunginya. Yin Hanjiang dipukuli, diracuni, dilukai dan bahkan hampir kehilangan nyawanya untuk Baili Qingmiao, bahkan tanpa sepatah kata pun keluhan. Dia bahkan tidak mengungkapkan perasaannya pada Baili Qingmiao. Hal yang paling eksplisit dia katakan adalah selama krisis. Yin Hanjiang membiarkan Baili Qingmiao melarikan diri terlebih dahulu dan berkata dengan suara serak, "Jika aku hidup, kamu hidup. Tapi jika aku mati, kamu akan tetap hidup."

Gadis mana yang bisa menolak pria tampan dan setia yang menunjukkan cintanya melalui tindakannya? Pada tahap awal novel, Yan Hanjiang bahkan lebih populer daripada Wen Renhe. Bahkan Baili Qingmiao, yang bergantung pada He Wenchao, berkata dengan air mata bahwa dia akan selamanya berhutang nyawa padanya dan tidak akan pernah bisa membayarnya kembali.

Semua pembaca, termasuk Wen Renhe, yang membaca buku ini, berpikir bahwa Yin Hanjiang sangat mencintai Baili Qingmiao. Siapa yang mengira bahwa ketika dia mendengar tentang Wen Renhe sekarat untuk Baili Qingmiao, Yin Hanjiang ...

Mengingat apa yang telah dia baca dalam plot empat hingga lima kali berulang kali, dia bertanya, "Kamu setia dan berbakti ketika Tuan ini ada di sini. Tapi bagaimana jika suatu hari Tuan ini pergi?"

Mendengar kata-kata Wen Renhe, tubuh Yin Hanjiang bergetar dan lengannya di tanah sedikit bergetar. Tampaknya hanya memikirkan kemungkinan bahwa Wen Renhe akan mati membuatnya sulit untuk menanggungnya. Yin Hanjiang tidak mau memikirkan kemungkinan kematiannya, tetapi ketika dia ditanya pertanyaan ini, dia memaksa dirinya untuk memikirkannya. Namun, setelah waktu yang lama, dahi Yin Hanjiang penuh dengan keringat dingin, yang jelas menunjukkan bahwa dia mendorong dirinya sendiri secara ekstrem.

Setelah waktu yang lama, dia mengeluarkan jawaban dari antara giginya, "Bawahan ini akan mati bersama Tuan."

Mendengarnya, Wen Renhe menarik lengan bajunya dan secara tidak sengaja menyeka keringat dingin dari dahi Yin Hanjiang. Tindakannya sangat lembut, tetapi kata-katanya sangat tanpa ampun, "Jika Tuan ini memiliki masalah yang belum selesai, apakah kamu akan tetap mengikuti ku mati?"

Pupil Yin Hanjiang bergetar dan posturnya berubah dari berlutut dengan satu lutut menjadi berlutut dengan kedua lutut. Telapak tangannya ditekan ke tanah saat dia menundukkan kepalanya dalam-dalam dan berkata, "Bawahan ini tidak tahu."

Dia tidak tahu tetapi Wen Renhe tahu.

Dalam buku itu, sebelum Wen Renhe meninggal, dia memerintahkan Yin Hanjiang untuk melindungi Baili Qingmiao. Dalam buku itu, Wen Renhe berpikir bahwa Yin Hanjiang juga menyukai Baili Qingmiao dan akan dapat menggantikannya dan melindunginya dengan baik. Yin Hanjiang melakukannya, berdiri dan terus mengikuti Baili Qingmiao dari dekat.

Pada saat yang sama di plot entah kenapa muncul Wajah Hantu. Dia ada di mana-mana, menggunakan segala cara untuk melukai Baili Qingmiao. Ketika Baili Qingmiao terluka, dia menaburkan bubuk tulang pada lukanya; ketika Baili Qingmiao tidak sadarkan diri, dia melemparkannya ke dalam gua sepuluh ribu ular; ketika Baili Qingmiao sendirian, dia menyiapkan panci minyak untuk menyaring minyak dari Baili Qingmiao. Dengan setiap penampilan, penyimpangan Wajah Hantu meningkat.

Pembaca telah menebak Wajah Hantu adalah karakter pendukung wanita jahat yang menyamar. Meski deskripsi dalam buku itu menyatakan bahwa ia adalah laki-laki, tidak sulit bagi perempuan untuk menyamar sebagai laki-laki dengan mengenakan pakaian laki-laki. Tanpa diduga, suatu saat, ketika Baili Qingmiao dan Yin Hanjiang diburu oleh Wajah Hantu dan bersembunyi di dalam gua, Baili Qingmiao berkata dengan lembut, "Saudara Yin, untungnya ada kamu di sisiku."

"Betulkah?" Yin Hanjiang bertanya.

Baili Qingmiao sangat lelah saat dia bersandar di punggungnya dan hampir tertidur ketika sudut benda yang dipegang Yin Hanjiang terungkap. Dia melihatnya dengan seksama dan itu adalah topeng hantu yang telah membangunkannya dari mimpi buruk berkali-kali!

Setelah kematian Wen Renhe, Yin Hanjiang akhirnya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintahnya. Dia ingin Baili Qingmiao menderita segala macam siksaan dan mati. Dia ingin Baili Qingmiao dikuburkan dan dijadikan pelita jiwa abadi yang menyala siang dan malam agar dapat menerangi jalan Wen Renhe saat dia lewat.

Perawatannya sebelumnya bukan karena kekagumannya pada Baili Qingmiao, tetapi karena dia diminta untuk melakukannya oleh Wen Renhe, jadi dia menaruh keselamatan Baili Qingmiao ke dalam hatinya. Ketika dia mendengar bahwa Tuannya mati karena Baili Qingmiao, dia hanya ingin memotong wanita ini menjadi ribuan bagian.

Saat membaca buku itu, Wen Renhe tidak mengerti cara berpikir Yin Hanjiang. Hanya setelah bertanya dia bisa memahami rasa sakit Yin Hanjiang. Masalah sulit pertama dari buku itu akhirnya terpecahkan.

"Ayo, berdiri," kata Wen Renhe.

Yin Hanjiang bangkit dengan mantap setelah menggosok lengan kanannya di sisi bibirnya. Wen Renhe meraih lengan kanannya dan hidungnya menangkap jejak bau darah di lengan Yin Hanjiang.

Dipaksa untuk membayangkan kematian Yang Mulia Iblis membuat Yin Hanjiang sangat menderita. Wen Renhe, yang telah menyaksikan banyak pembantaian dan penderitaan, juga agak tersentuh.

Pada saat ini, Wen Renhe tidak jatuh cinta sedalam di buku, jadi dia tidak merasa ada yang salah dengan apa yang dilakukan Yin Hanjiang. Orang-orang yang mengikuti jalan iblis tidak begitu mementingkan diri sendiri, jika kamu tidak dapat memilikinya, hancurkan itu. Sangat normal bagi mereka untuk membawa orang lain bersama mereka ke kuburan.

Dia hanya ingin mengatakan kepada Yin Hanjiang di dalam buku, "Bagus sekali!"

Sebuah kebetulan, Yang Mulia Iblis bisa dikalahkan dalam buku, seperti pemeran utama wanita dengan masalah otak. Sangat tidak mungkin bagi Wen Renhe untuk menerima bahwa dia juga telah meninggalkan segalanya demi cinta.

Mengapa dia jatuh jauh ke dalamnya, tidak bisa melepaskan diri? Mengapa Baili Qingmiao sangat menyukai He Wenchao sehingga dia kehilangan dirinya sendiri dan bersedia bersamanya setelah dilukai berkali-kali? Mengapa karakter pendukung wanita jahat dalam buku membingkai seorang wanita yang tidak bersalah untuk He Wenchao?

Ada terlalu banyak hal yang tidak dipahami Wen Renhe.

Yin Hanjiang menjawab sebuah pertanyaan untuknya, tetapi ada lebih banyak pertanyaan yang menunggu untuk dimengerti oleh Yang Mulia Iblis.

Wen Renhe meletakkan telapak tangannya di dada Yin Hanjiang dan menyuntikkan beberapa Qi asli untuk menyembuhkannya. Yin Hanjiang tidak melawan dan membiarkan Qi asli Wen Renhe yang mendominasi memasuki Dantian nya untuk membantunya menekan kekuatan jiwanya - yang gelisah karena keadaan pikirannya yang tidak stabil.

Setelah pengobatannya terhadap Yin Hanjiang selesai dengan lancar, Wen Renhe menginstruksikan, "Suruh Pelindung Kanan untuk datang ke Aula Dewan."