~~~ Happy Reading ~~~
Sudah seminggu berlalu, tapi (Y/n) masih belum saja siuman. Mikey terus-menerus menggenggam tangan (Y/n) dan terus memanggil nama kakak perempuan dari Takemichi itu. Draken juga ikutan datang menjenguk (Y/n) sekaligus menemani Mikey.
Perlahan-lahan tangan (Y/n) mulai bergerak. Begitu juga dengan kelopak matanya yang mulai bergerak.
"Sushi."
Mikey dan Draken hanya sweatdrop mendengar kata pertama (Y/n). Saat gadis itu mulai siuman.
"Kak (Y/n). Apa kakak bisa mendengar suaraku?" tanya Draken yang memastikan kalau (Y/n) bisa mendengarkannya.
"Aku bisa mendengarkanmu Draken. Di mana aku ini? Dan di mana adikku?"
"Takemichi sedang mengurus sesuatu. Jadi giliran kami berdua yang menjagamu." jawab Mikey.
'Iya. Karna kamu yang sebenarnya mengancam Takemichi agar kak (Y/n) yang pertama melihatmu dan alasan mengapa aku di sini juga karna kamulah yang menyeretku untuk datang ke sini.' batin Draken.
Timeskip beberapa saat kemudian
Takemichi nampak sedang mengupas apel pemberian dari Mitsuya. (Y/n) hanya menatap ke arah jendela kamar rawatnya saja. Tiba-tiba dia jadi teringat dengan perkataan dari rubah putih raksasa tadi. Dia pengen tahu apa yang diberikan oleh rubah putih tersebut. Tiba-tiba saja Takemichi mendapatkan telfon panggilan dari Mikey.
"Pergi saja dek. Kakak akan baik-baik saja di sini. Lagipula di sini juga ada para perawat dan dokter yang akan menjaga kakak."
Takemichi menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu aku pergi dulu ya kak." Takemichi mengecup pipi (Y/n).
Melihat Takemichi sudah pergi, (Y/n) berbaring di atas ranjangnya sambil memikirkan perkataan dari rubah putih yang tadi. (Y/n) memejamkan matanya dan tiba-tiba wajahnya ketimpahan sebuah kotak yang berukuran kecil.
(Y/n) menyumpahkan rubah putih itu karna memberikan dengan cara yang membuat hidungnya terasa sakit. Dia lalu mengambil kotak tersebut dan membukanya. Saat membuka kotak tersebut, ternyata ada sebuah cincin yang di tengahnya terdapat batu sapphire yang juga kecil.
Jaga cincin ini baik-baik. Cincin ini bisa menahan sisi gelapmu untuk tidak menguasai pikiranmu dan juga memberikanmu sebuah kekuatan yang mungkin bisa membantumu.
Dari Rubah putih yang ganteng
(Y/n) seketika pengen mau muntah. Melihat rubah tadi sangat narsis. Dia lalu memakai cincin tersebut di jari tengahnya. Entah karna pengaruh dari cincin atau apa, pikirannya terasa mulai ringan. (Y/n) memutuskan untuk istirahat saja. Tanpa dia sadari, kalau cincin yang sedang dia pakai sekilas mengeluarkan sinar putih yang tidak terlalu terang.
Di suatu tempat yang tidak cukup jauh. Terlihat 2 orang kakak beradik yang sedang menatap ke arah jendela kamar inap (Y/n) yang berada di lantai 4.
"Kak, apa kakak yakin. Kalau itu adalah (Y/n) sahabat kita dulu?" tanya Rindou.
"Tentu saja. Kamu pasti melihat gelang yang pernah dia kenakan pada saat pertarungan antara Valhalla dan Toman, kan?" Ran hanya melebarkan senyumannya.
Flashback on
Rindou dan Ran baru saja pulang, melihat ada seorang gadis yang 1 tahun lebih tua dari mereka berdua. Gadis itu memukuli semua preman jalanan yang baru saja mereka berdua lewati. Tendangan, pukulan bahkan tinju dilayangkan oleh gadis tersebut. Tanpa ampun gadis yang memiliki paras yang good looking itu membuat semua preman tersebut menjadi babak belur dan terbaring tidak berdaya di aspal jalanan.
Ketika kedua kakak beradik itu bertatapan langsung dengan gadis itu, bisa mereka lihat kalau tatapan mata gadis terlihat sangat kosong tak ada tanda kehidupan. Ada noda di wajah dan di pakaian gadis tersebut. Mereka yakin kalau noda darah itu bukan berasal dari gadis cantik itu, melainkan berasal dari para preman yang barusan saja dihajar oleh gadis itu.
Ran dengan penuh semangatnya langsung berlari menghampiri gadis cantik itu. Rindou juga ikutan menyusul kakaknya.
"Kamu sangat hebat! Pukulanmu bahkan membuat mereka tidak berdaya." tatapan mata Ran berbinar-binar layaknya anak-anak diberikan sebuah permen saja, "Padahal kamu ini perempuan dan perempuan mana bisa berkelahi."
Gadis itu menatap tajam ke arah Ran, "Apa katamu tadi?"
Nyali Ran langsung menciut, "Hehehe aku hanya bercanda tadi."
'Rasain tuh. Makanya kalau mau bicara, ngomongnya harus di filter.' batin Rindou yang tertawa senang.
"Perkenalkan namaku Ran Haitani dan ini adikku, Rindou Haitani."
"(Y/n) Hanagaki."
"Bagaimana kalau kamu ikut dengan kami? Kami berdua ingin pergi membeli es cream."
(Y/n) menganggukkan kepalanya dan menerima ajakan dari Ran. Sejak hari itu hubungannya dengan Haitani bersaudara itu mulai dekat. Mereka juga membuat sebuah gelang untuk sebagai tanda persahabatan mereka. Mereka juga membuat janji kalau mereka bertiga tidak boleh meninggalkan satu sama lain. Tapi semua itu tidak bertahan lama, karna Haitani bersaudara akan pergi.
Mereka sebenarnya ingin memberitahukan kepergian mereka kepada (Y/n). Tapi kedua orang tua mereka tidak mengizinkan mereka untuk pergi karna mereka harus pergi pagi-pagi sekali. Jadi mereka sama sekali tidak bisa menemui (Y/n) untuk mengucapkan selamat tinggal.
"Pada akhirnya mereka mengingkari janji mereka buat denganku." (Y/n) menatap ke arah langit.
Sejak saat itu (Y/n) tidak percaya dengan janji lagi. Dia juga tahu kalau yang namanya persahabatan tidak akan pernah lama. Suatu hari nanti, mereka akan meninggalkannya sendirian di dalam lubang kegelapan dan membiarkannya menderita dalam jurang penyesalan.
Setelah kepergian Haitani bersaudara, (Y/n) bertemu dengan Shinichiro. Akhirnya gadis itu mulai masuk ke dunia berandalan lebih dalam lagi. (Y/n) juga perlahan-lahan melupakan sosok Haitana bersaudara sebagai sahabat di masa lalunya.
~~~ Bersambung ~~~

STAI LEGGENDO
My Sister (Tokyo Revengers X Female Reader)
UmorismoTakemichi berhasil melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Dia bersumpah akan menyelamatkan kakak perempuannya juga mantan pacarnya yang akan meninggal di masa depan karena ulah dari sebuah genk bernama Tokyo Manji. Mantan pacarnya juga adik dari...