Chap 4

194 28 4
                                    

Disclaimer : Jelas bukan punya saya!

Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo! All Chara Human!

Pairing : Unknown

Summary : Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjadi bahan ejekan teman sebayanya, namun semua itu berubah ketika pemuda itu datang sehingga membuat hidupnya lebih berwarna "Hahahaha lihatlah kamu tampak sangat lu-""Aku bukan bahan tertawaan!"

Selamat membaca!

.

.

.

Malam hari di kota Kuoh sangatlah indah apalagi dengan langit yang cerah tanpa tertutup awan sedikitpun sehingga menampilkan cahaya Bulan yang bersinar terang menyinari bumi. Suara hewan malam seperti jangkrik dan belalang menandakan bahwa kota Kuoh masihlah asri dan hijau dengan banyaknya tumbuhan yang tertanam di setiap sudut kota. Namun focus sekarang tertuju kepada salah satu rumah yang berisi dua bersaudara yang sedang menikmati makan malam mereka di meja makan.

" Jadi... bagaimana sekolahmu hari ini Sasuke-chan? " Tanya Itachi dengan nada mengejek dan juga kesal karena dikerjai oleh adiknya. Yah ia harus berdebat kurang lebih 30 menit lamaanya karena tidak menemukan namanya.

Sedangkan Satsuki hanya menjawabnya dengan cengengesan "Teheee, gomen Ita-nii, dan juga menyenangkan! Glenn-sensei guru yang sangat jenius karena bisa memberikan penjelasan yang mudah padahal jika menurut teori yang aku baca di buku seharusnya apa yang diterangkannya itu sukar untuk dimengerti. Teman-temanku juga orang-orang baik bahkan mereka menawariku bento mereka karena aku lupa membawa bento tadi pagi. Tetapi... " Tiba-tiba wajah Satsuki terlihat murung.

"Tetapi apa Suki-chan?" Tanya Itachi bingung karena melihat imoutounya tiba-tiba sedih padahal awalnya tadi ia terlihat senang menceritakannya.

"Tetapi semenjak aku dan Naruto-kun berangkat bersama tadi pagi ia terlihat sengaja menjauhiku bahkan sewaktu istirahat tadi ia seperti sengaja tidur untuk menghindariku. Tidak hanya hari ini namun beberapa hari belakangan juga begitu" Terang Satsuki dengan senyum masam.

Kretak!

Sumpit yang dipegang Itachi untuk memakan ramennya pun patah karena mendengar penjelasan adiknya barusan. Marah. Ia sangat marah dengan pemuda yang bernama Naruto itu dikarenakan adiknya seperti diberikan harapan yang sangat tinggi dan kemudian dijatuhkan dengan tidak hormat. Menurutnya lebih baik pemuda itu sedari awal terang-terangan bahwa ia tidak menyukai adiknya daripada munafik seperti ini.

"Apa maksud pemuda itu? Apa ia bermaksud memberimu harapan tinggi dan kemudian dijatuhkan begitu saja? Sepertinya Aniki harus memberinya pel- " " Tetapi Ita-nii-" Jujur saja, baru kali inilah Itachi dapat melihat Satsuki tersenyum sebahagia itu semenjak kematian orangtua mereka. Senyuman itu seperti seseorang yang sedang jatuh cinta dan juga disaat yang bersamaan menunjukkan bahwa ia sangat bahagia.

Satsuki kemudian menjelaskannya yang dimulai dengan pembagian kelompok oleh Glenn-sensei yang diakhiri dengan percakapan kecil antara Naruto dengan Shikamaru.

"K-kamu serius kalau dia mengatakan itu? Dan juga apa kamu tidak salah dengar" Tanya Itachi dengan muka yang kaget karena mendengar alasan Naruto itu.

"Aku yakin jika dia mengatakan itu Ita-nii dan juga telingaku masih sehat sampai saat ini " Tegas Sasuke yakin dengan apa yang didengarkannya tadi.

Itachi yang mendengar itu hanya terdiam sambil memikirkan apa yang dikatakan imoutounya barusan. Mengorbankan diri sendiri menjadi kesepian agar temannya tidak diejek dikarenakan dirinya? Heck! Jujur saja, menurutnya itu hanya ada di dalam film-film romance yang sering ia tonton bersama adiknya. Tetapi sekarang adiknya itu menceritakan bahwa Naruto adalah seseorang yang berani mengorbankan dirinya untuk teman-temannya yang membuatnya harus percaya bahwa orang yang seperti itu memang benar-benar ada di dunia nyata.

Hey! I Love You!Where stories live. Discover now