7. Better

3.4K 89 1
                                    


I promise, I've already learned my lesson
But right now, I wanna be not okay

. You Don't Know

Sebelum membaca silahkan vote dan follow akun ini ya kawan.

selamat membaca 


'Rumah' adalah tempat terbaik yang kita miliki, saat semuanya terasa berat kita hanya perlu pulang ke 'Rumah'. Disana ada pelukan hangat, ada tempat curhat, dan masi banyak hal indah jika kita pulang ke'Rumah'.

Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki 'Rumah' itu?. Tidak ada pelukan hangat, yang ada hanya penolakan dan kata-kata kasar, bahkan hal yang paling buruk adalah 'Rumah' itu tidak lengkap. Semua terasa sangat berat.

Sea memikirkan semuanya itu, bagaimana rasanya memiliki semua hal hangat, bagaimana memiliki orang tua yang sesuai dengan yang diharapkan. Tapi memang beberapa hal tidak diperuntukan untuk orang-orang tertentu.

Sea yang masi dengan setia melamun tiba-tiba harus dikejutkan dengan seseorang yang duduk tepat disampingnya. Rasanya masi sama, aroma milik laki-laki ini tidak pernah berubah. Tapi entah kenapa membuat Sea nyaman, padahal aromanya selalu berbau dengan nikotin hisap itu.

Taman ini tidak terlalu ramai karena letaknya yang jauh dari perkotaan dan lumayan dekat dengan ujung kota, hanya suara anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran yang mereka dengar ditaman ini, jadi jangan heran jika hanya beberapa anak kompleks sini yang datang ketaman.

"Lo ngapain disini? Tempat ini jauh banget dari sekolah" tanya Sea. Kenzie tidak menjawab sepatah kata apapun, dia hanya diam.

"Gue buat teman kelas gue nangis" curhat Sea, meskipun pertanyaan tadi tidak dijawab Kenzie. Sea tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, entah kenapa dia dengan gampang mengelurkan isi hatinya.

Sea yang melihat Kenzie tidak mengeluarkan respon apapun tetap memilih untuk bercerita "Dia dari kalangan atas, katanya Mora berlian keluarga Luciano" lanjut Sea.

"Ya" jawab Kenzie dengan pandangan tidak lepas dari air mancur yang ada di tengah taman, mereka sama-sama melihat kearah yang sama.

"Lo itu bahaya, gue dengar dari mereka kalau geng lo itu harus gue jauhin. Keluarga kaya raya dan segudang cerita". Sea dengan tiba-tiba berbicara dengan spontan. Sea tau kalau dari awal seharusnya mereka tidak boleh sedekat ini.

Kenzie masi setia dalam mode diamnya. Sea tidak tau bagaimana perasaanya saat ini, disatu sisi dia senang bisa bicara sedekat ini dengan Kenzie, tapi tetap saja seperti ada sesuatu yang seolah menjelaskan agar mereka tidak terlalu jauh dalam melangkah.

"Gue balik". Pamit Sea yang langsung berdiri dari kursi taman. "Mungkin ini aneh tapi gue merasa lebih baik setelah ketemu lo" lanjut Sea lalu melangkah menjauh dari pandangan Kenzie.Kenzie yang melihat Sea mulai berjalan menjauh akhirnya berdiri dan meninggalkan taman.

Sea melihat mobil Ferrari milik Kenzie melaju melewati taman "Gue terlalu berharap" Sea mengutarakan isi hatinya sambil melihat kearah mobil Kenzie. Sea pikir Kenzie mau melakukan sesuatu, tapi Sea ingat teman geng Knezie merupakan keluarga Luciano, mungkin ini yang menjadi alasan mengapa Sea merasakan hal ini.

"Gue tidak mau merasakan hal yang tidak seharunya gue rasakan, cukup semua beban kehidupan ini" kata Sea sambil melihat kearah langit yang mulai menurunkan hujan.

The Lust

"Lo baik-baik aja Mora?" tanya Semi yang saat ini sedang berada dimension mewah milik kelurga Luciano.

"No. Sea itu kasar banget, gue kan cuma mau ngobrol. But why she angry to me? Apa gue salah kalau ngajak dia ngobrol" Keluh Mora pada Semi. Mora hanya bingung dimana letak kesalahanya sampai Sea membentaknya.Semi lebih memilih memeluk Mora dari pada menjawab pertanyaan Mora, karena jika Semi menjawabnya mungkin nanti Mora akan berpikir jika Semi lebih memilih membela Sea dari pada dirinya.

"Mora" saat sedang asik berpelukan tiba-tiba ada seseorang yang datang. Mereka melihat kearah pintu kamar yang terbuka dan munculah seorang laki-laki.

"ARDO" teriak Mora dengan spontan saat dia melihat kalau yang masuk itu ternyata Newt yang merupakan sepupunya. Mora langsung berlari dan melompat kedalam pelukan Newt,hal ini membuat Newt tertawa geli. Sudah sangat lama mereka tidak sedekat ini karena kesibukan masing-masing.

"Cuma Newt yang disapa? Kita-kita nggak?" tanya orang lain dibelakang Newt. Mora langsung menoleh kearah belakang dia terkejut ternyata ada Kenzie,Zuar, dan Minho.

"Hallo" sapa Mora tidak lupa dengan senyuman hangat miliknya

"Are you ok queen?" tanya Newt pada Mora yang saat ini sedang bergelut manja dilengan Minho. Mora,Minho, dan Semi sangat dekat dari tk jadi tidak heran jika Mora sangat manja pada Minho dan Semi yang merupakan teman kecilnya.

"Lumayan oke Ardo. Sea kasar, nggak mau temenan dengan dia lagi" rajuk Mora dengan manja pada Newt.

"Mungkin Sea tadi kelepasan Ora" sahut Zuar. Mora melihat kearah Zuar sedang asik nonton youtube. Mora merasa kalau Zuar memilih untuk membela Sea.

"Lo bela Sea?" tanya Mora.

"Bukannya ngebela  mungkin Sea punya alasan Ora" Zuar berusaha menjelaskan pada Mora agar perempuan ini mengerti situasi dan kondisi Sea sedikit.

"Lo kaya ngebela Sea. Lo suka sama cewe jadi-jadian itu?" emosi Mora mulai terpancing. Sedangkan yang lain hanya menonton adu mulut milik mereka, jika kedua pihak sudah mulai jauh barulah mereka akan turun tangan untuk menengahi.

Semi merasa suasana ini mulai memanas "Udah jangan adu mulut terus yang ada kalian kelahi" kata Semi yang berusaha meredam suasana panas ini.

Saat yang lain sibuk untuk melerai pertengkaran Mora dan Zuar, Kenzie memilih diam dan jangan lupa Handphone yang tidak pernah lepas dari tangannya. Mora mulai melirik kearah Kenzie yang tidak merespon apapun, padahal setau Mora kalau Kenzie ini seperti tertarik dengan Sea.

"Kenzie kenapa diam aja? Nggak mau nyambung? Ini tentang Sea, Kenzie tertarikkan sama Sea?" Mora mau melihat reaksi Kenzie mengenai Sea. Tapi kenyataan yang didapatnya  Kenzie tidak menjawab apapun dan tetap fokus pada benda yang ditangannya.

Tak terasa sudah satu jam mereka dirumah Mora. Semua sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, seperti Mora,Zuar,Semi,dan Newt memilih untuk bermain monopoli sedangkan Minho memilih bermain game online miliknya, dan terakhir Kenzie yang masi setia pada posisinya dan Handphone miliknya.

Lalu Kenzie tiba-tiba berdiri, Zuar yang melihat itu akhirnya bertanya "Mau kemana?"

"Rose" jawab Kenzie yang mau menjemput Rose dibandara. Rose merupakan adik dari Kenzie yang saat ini baru pulang dari pertukaran pelajar di Jepang.

"Rose? Ayo gue juga mau ikut, gue rindu banget dengan Rose" ajak Mora dengan semangat. Mora dan Rose merupakan teman dari kecil, mereka selalu bersama dan bahkan mereka sekelas. Akhirnya mereka semua memilih ikut ke bandara.

The Lust

Sekian dlu buat bagian ini ya kawan. Terimakasih sudah mau membaca. Jangan lupa vote dan follow.


spam komentarnya di tunggu.

spam komentarnya di tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang