42. Lassitude

1.8K 42 1
                                    

"Mari datang dan ajak aku pulang bersamamu"

m2r

m2r

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kita sedang berusaha baik-baik saja di tengah perasaan tidak baik-baik saja. Kita sedang bermain peran entah sampai kapan, meskipun sudah sangat lelah dengan peran itu kita masih saja setia dengan peran itu.

Padahal peran itu sedang mengikis jiwa kita perlahan dan akhirnya jiwa kita hilang dan mati.

Noah merasa bahwa Sea hanya sedang bermain peran menjadi wanita kuat yang baik-baik saja, padahal Noah tau jiwa gadis itu sudah terlalu rapuh ah tidak bukan hanya rapuh tapi gadis itu sudah hampir hancur.

Sedikit demi sedikit raga gadis itu seolah tak ada semangat. Terlihat hidup tapi mati, terlihat tegar tapi rusak, dan semua itu terjadi semenjak Sea meninggalkan Kenzie.

Cinta terlarang terkadang begitu sakit melebihi apapun. Kau berjuang seolah cinta itu akan meyelamatkan kalian ternyata salah cinta itu memusnakan kalian dan membunuh kalian dalam jurang yang bernama tangisan.

Noah melangkah perlahan menuju ke tempat Sea. Gadis itu sedang duduk menghadap ke jendela yang tengah menampilkan hujan deras.

"Coklat panas untuk Sea seorang dari barista ganteng bernama Noah" goda lelaki itu mencoba menghibur Sea. Sea sedikit terkekeh geli mendengar penuturan Noah.

"Lo baik-baik aja?" tanya Noah tidak ada nada keraguan sama sekali dari ujuran lelaki itu. Noah hanya mau mendengar jawaban dari Sea hanya itu saja.

"Yaps" Sea tersenyum menjawab pertanyaan Noah.

Tapi lama kelamaan senyum gadis itu memudar, matanya mulai berkaca-kaca. Gadis itu masih menatap Noah seolah merkea sedang menyampaikan perasaan mereka melalui tatapan. Habis sudah segala usaha yang gadis itu lakukan.

Air mata itu perlahan jatuh dari yang awalnya hanya se tetes air mata kini muka gadis itu basah. Noah menarik Sea kedalam pelukannya, untuk sejenak biarkan gadis itu beristirahat dari perananya.

Tangis Sea makin kencang. "Gue...rin..du..hiks..hiks. Noah... dada gue sakit...hikss..hikss. Noah please...hiks..bantu..gue." gadis itu berusaha mengutarakan perasaanya saat ini.

Tanpa Sea sadari Noah juga ikut meneteskan air matanya melihat Sea yang tengah tersiksa dengan perasaanya.

Butuh waktu sekitar lima belas menit sampai Noah tidak mendengar suara tangisan Sea sama sekali. Dengan perlahan Noah melihat wajah damai Sea yang tengah tertidur dalam pelukanya.

Lelaki itu sedikit merasa bersalah karena telah menjauhkan Sea dan Kenzie seperti ini. padahal niatnya sangat baik, Noah tidak mau melihat Sea yang nantinya kembali tersakiti dengan sikap Kenzie dan juga keluarga lelaki itu.

Setelah itu Noah mengangkat Sea ala bridal style untuk memindahkan gadis itu ke kamar agar tidurnya lebih nyaman.

Noah menatap wajah Sea dengan dalam, lelaki itu mengusap pelan kening Sea yang terlihat mengkerut seolah sedang memikirkan sesuatu.

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang