Teman baru

83 47 197
                                    

"Teman itu melengkapi bukan menyakiti."

Inilah pertama kalinya Airin melangkahkan kaki untuk berangkat sekolah ke SMA Bina Insan Jakarta.

Karena tak ada kendaraan pribadi, Airin pun memesan ojeg online agar lebih cepat.

"Dengan kakak Air Lathifah?" tanya Abang ojeg.

"Bukan Air Lathifah dong Bang, Nama saya itu Airin Lathifah," jawab Airin.

"Oh iya mohon maaf kak saya tidak fokus, maklum aja kurang kasih sayang  dari mantan," ujar tukang Ojol

"Si Abang malah curhat, udah yuk Bang dah kesiangan nih," ajak Airin.

"Hehehe, ini helm nya kak, jangan lupa pegangan yang kencang.''

"Lah kok ngatur, emang siapa anda?" decak Airin

abang Ojol menyalakan motor dan siap mengantarkan Airin ke SMA BIJAK.

                           ***

Kini Airin telah berada di sekolah pilihan orang tuanya, Airin memperhatikan kepada semua orang namun tidak ada satu pun di antara mereka yang dia kenal.

Hingga saat semua murid baru berkumpul, Airin melihat ketua kelas yang sedang sambutan, ternyata ketua OSIS nya itu Marcel orang yang pernah menolongnya kemarin.

"Selamat pagi semua. Saya harap kalian dapat mengikuti tata tertib yang telah di buat di sekolah ini, apa yang kalian perbuat akan kembali kepada kalian."

Saat Marcel sedang berpidato, Airin kehilangan konsentrasinya, karena di belakang barisan ada beberapa siswa yang terlambat datang dan sedang di hukum namun sayang, Pandangan Airin terhalang oleh seseorang yang sedang baris di belakangnya.

"Sekarang kalian buat beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari lima atau enam orang, kalian bebas kelompok sama siapa saja baik itu teman lama ataupun teman baru dan nanti kami akan memberi tugas kepada kalian," perintah anggota OSIS yang lain.

Semua siswa segera mencari teman untuk masuk ke kelompok mereka. Terkecuali Airin, dia hanya duduk dan menunggu seseorang mengajaknya.

"Oke waktu habis, bagaimana kalian sudah dapat kelompok? Jika sudah silahkan kalian berbaris nanti akan kami berikan kertas yang berisi tugas untuk besok. Sedangkan yang belum mendapat kelompok silahkan ke depan," ujar Ketua OSIS.

Saat itu Airin dan dua orang siswi lainnya maju karena tidak mendapatkan kelompok sama sekali.

"Nama kamu siapa, dan kenapa kamu gak dapat kelompok?" tanya Marcel sebagai ketua OSIS.

"Nama saya Airin, karena tidak ada yang mengajak, dan saya tidak berani ngajak, " jawab Airin.

"Terus kamu kenapa?" Marcel kembali bertanya pada siswi yang berada di tengah.

"Nama saya Alma, saya Insecure orang lain itu cantik sexy sedangkan saya culun gendut pokoknya susah punya teman," jawab Siswi yang bernama Alma.

"Nama kamu siapa dan apa alasan kamu?" tanya Marcel.

"Nama gue Kalina, dan gue belum nemu orang cocok yang mau nerima cewek tomboy, " jawab Siswi terakhir.

"Cel, kebetulan nih barusan ada siswa yang telat datang dan mereka belum dapat Kelompok juga, " usul anggota OSIS yang lain.

"Ya udah mana anaknya?" tanya Marcel.

Anggota OSIS tersebut membawa dua siswa lain untuk melengkapi kelompok Airin. Betapa terkejutnya Airin saat melihat ternyata salah satu dari dua siswa itu adalah anak bobrok yang kemarin meminum es Jomblo nya.

"Hai Rin, ternyata kita ketemu lagi, lo masih ingat gue kan Kaffa?" sapa Kaffa.

"Ini tugas yang harus kalian  bawa dan lakukan besok," Marcel menyodorkan kertas kepada Kaffa.

"Jadi siapa nih yang bakalan jadi ketua?" tanya Alma.

"Lo aja Ca," ujar Kaffa pada temannya.

"Gak bisa gitu dong kita aja belum tahu siapa dia, namanya aja belum jelas," cela Kalina.

"Gue lupa, kenalin nama gue Panca Dirgantara, terserah kalian mau panggil Panca atau Dirgantara," jawab teman Kaffa.

"Udah jelas kan siapa namanya, sekarang siapa yang mau jadi ketua? Kalo enggak kita vote aja deh," saran Alma.

"Pilihannya Kalina dan Panca siapa yang pilih Kalina dan siapa yang milih Panca," ujar Airin.

"Aku pilih Kalina, " jawab Alma.

"Gue pilih Panca, " sambung Kaffa.

"Nah sekarang tergantung pada lo nih Rin, lo milih gue apa si Panca?" ucap Kalina.

"Aku milih Kalina aja," jawab Airin.

Kaffa memberikan kertas tadi kepada Kalina. "Nih tugas-tugasnya.

Selesai Vote, terpilihlah Kalina untuk menjadi ketua kelompok semua anggota pun setuju hasil yang di dapat.

Kini Airin tak sendiri karena Kalina dan Alma senantiasa menjadi teman barunya. Alma mengajak Airin dan Kalina menuju Kantin.

"Ma, pantas aja lo gendut orang makanan nya sebanyak itu," celetuk Kalina.

"Gapapalah yang penting sehat," jawab Alma.

"Eh iya Rin, lo beneran gak ada teman sama sekali?" tanya Kalina.

"Aku itu anak pemalu, susah kalo sosialisasi," jawab Airin.

"Sebenarnya nih, di sini gue punya teman yang se SMP dulu, cuman ya gitu mereka bukan teman dekat," jelas Airin.

"Sama dong, teman baik aku juga malah sekolah ke luar negeri, mana dia itu suka ngasih makanan" sambung Alma.

"Dasar otak makanan, liat badan orang aja Insecure tapi makan gak bisa di atur, " gerutu Kalina.

"Biarin lah badan gue juga. Eh kalian ingat si Kaffa gak, kok dia ganteng ya, apa dia jodoh gue? " tanya Alma.

"Lo dapat rumus itu dari mana Alma, orang ganteng itu ada banyak, terus semuanya jodoh lo gitu?" cetus Kalina.

"Lo mah sewot mulu, tapi gue suka teman kayak lo enggak sok jaim hehehe," canda Alma. "Rin lo mah diam mulu, gue minta es Jomblo nya ya."

"Euh lo mah ada mau nya ma," pekik Kalina.

"Udah gapapa nih minum gue tau lo haus orang makanannya aja sebanyak ini. "

"Lo mah sama aja kayak Kalina," ujar Alma.

***

Usai pulang sekolah Airin kembali menyendiri di depan gerbang untuk menunggu Angkot datang.

"Kalo nungguin angkot bakalan lama, mending aku aja yang nganterin kamu." Marcel datang dengan menggunakan motor miliknya.

"Eh kak Marcel gapapa kak, aku bisa nunggu agak lama kak," jawab Airin.

"Kenapa enggak yang pasti aja sih, sini naik nanti aku anterin sampai rumah."

"Tapi kak, nanti ada yang marah gimana?"

"Siapa yang bakalan marah, aku itu seperti minuman yang sedang kamu pegang." Kebetulan Airin membawa es jomblo untuk di jalan. "Udah gapapa kok, kamu gak perlu takut."

Akhirnya setelah lama membujuk Marcel berhasil mengajak Airin pulang bersama.

"Kak kok masih mau jomblo sih?" tanya Airin.

"Karena, aku lagi nunggu kamu." Kata-kata Marcel tersebut merubah pipi Airin menjadi memerah.

"Kak aku itu nanya serius."

"Apa, kamu mau langsung serius? Aku belum siap Rin!" Marcel membalas perkataan Airin dengan terkekeh.

Kafka?Where stories live. Discover now