Part - 10

3K 396 9
                                    

Kini sudah pagi, semalam suga langsung memberitahu kamar disetiap orangnya. Ralat, mereka satu kamar berdua

Suga sengaja menyuruh jennie untuk satu kamar dengan jisoo, agar ia bisa membuat jisoo lebih tenang keadaannya

Sarapan sudah siap, mereka memesan makanan untuk hari ini karena yang bisa memasak hanya jisoo, sedangkan keadaan jisoo kini tidak memungkinkan

"Dimana jisoo noona?" Tanya jungkook saat melihat yang lain mulai bergabung ke meja makan

"Eonnie masih tidur, badannya sangat dingin semalaman" jawab jennie yang tersenyum saat suga memberikannya semangkok makanan

"Kenapa matamu bengkak?" Tanya jimin yang menatap rose tengah menunduk

"Dia menangis semalaman" bukan rose yang menjawab melainkan lisa yang sibuk mengaduk makanannya

"Ada apa?" Jimin mengulurkan tangannya mengelus punggung tangan rose

"Eonnie tidak menjawab setiap pertanyaan ku, pandangannya seakan kosong. Aku benar-benar takut" isak rose yang mulai kembali menangis

Jennie hanya diam mematung, sejujurnya ia juga sangat sedih melihat keadaan jisoo. Siapa lagi yang menjaganya selain jisoo

"Sudah jangan menangis, jisoo akan segera kembali seperti dulu" ujar jimin tulus. Rose mengangguk

"Makan yang banyak biar berat mu bertambah" jungkook mendorong lebih banyak makanan ke depan lisa

"Kau menantangku?! Lihat saja aku akan menghabiskan semuanya dihadapan mu!" Kesal lisa mulai memakan makanannya dengan lahap

"Aku tak akan merebutnya, biasa saja makannya"

"Diamlah!" Jungkook tersenyum tipis menatapnya

"Aku dan yang lain akan pergi ke kantor polisi hari ini untuk menutup kasus ini, kalian diam dirumah, dan Taehyung jangan lupa tugasmu untuk membawa jisoo ke psikiater siang ini" ucap suga yang masih sibuk makan

"Nee hyung"

Jennie menoleh kearah suga
"Maafkan aku dan yang lain, kita benar-benar menyusahkan kalian" lirih jennie menunduk

"Sudah tugas kami" jawab suga dingin, sejujurnya ia ingin sekali memeluk jennie. Ia tau bahwa saat ini jennie juga kesusahan karena jisoo tak berada disampingnya

"Maaf, aku dan yang lain benar-benar minta maaf" isak jennie menahan tangisannya

"Sudahlah, ini sudah keputusanku untuk membawa kalian kemari. Maka dari itu kalian adalah tanggung jawab kami" jelas suga merasa tak enak dengan jennie

"Jangan menangis, aku tak suka melihatnya" jennie mengangguk, suga mengusap rambutnya pelan.

***

Taehyung mengetuk pintu kamar jisoo, setelah mendapatkan izin dari yang lain. Ia mulai masuk. Matanya tertuju pada gadis yang hanya diam duduk didepan meja rias

"Kau belum makan dari tadi, ingin ku suapi?" Tawar taehyung berdiri dibelakang jisoo sambil membawa nampan berisi makanan. Pantulan mereka terlihat jelas di kaca

"Aku tak lapar" jisoo kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan kekasur

Taehyung menghela nafasnya, ia juga bingung. Ia bukan perawat, mana paham sama yang beginian

"Jam berapa?" Pertanyaan jisoo membuyarkan lamunan taehyung

"Apa? Ah itu 30 menit lagi" jisoo mengangguk dan kembali melamun

Taehyung meletakan makanannya di nakas

"Boleh aku memelukmu?" Taehyung membulatkan matanya menoleh kearah jisoo yang kini tengah menatap dirinya

"Hanya sebentar" jisoo berjalan mendekat kearah taehyung, tangannya terangkat memeluk leher taehyung

Taehyung yang awalnya terkejut hanya diam, kemudian setelah beberapa detik ia mulai memeluk pinggang ramping jisoo. Bisa ia dengar gadis yang memeluknya saat ini tengah menangis

"Aku gagal" hanya itu yang keluar dari mulut jisoo, taehyung mulai mengelus rambut jisoo

"Tidak, kau tidak gagal" hibur taehyung

"Aku selalu membuat mereka khawatir, aku sangat benci melihat mereka menangis karena ku" isak jisoo yang mulai menangis kencang

Taehyung mempererat pelukannya
"Mereka begitu karena mereka menyayangimu, jangan lakukan hal gila seperti itu lagi. Kau bisa datang padaku jika ada sesuatu yang ingin kau katakan" taehyung mulai mengecup punggung jisoo

Tak ada jawaban, beberapa menit telah berlalu. Jisoo melepaskan pelukannya, kemudian meninggalkan taehyung keluar seperti tidak terjadi apapun

Taehyung sedikit kecewa saat jisoo melepas pelukannya, apa ini? Ia sangat nyaman berada dipelukkan jisoo. bisakah ia memintanya setiap hari?

"Apa aku menyukaimu kim jisoo? Mengapa jantungku berdegup kencang sekarang?" Taehyung memegang dadanya dengan satu tangan

"Mustahil, tapi memang itu faktanya." Gumamnya

Jisoo masuk kedalam mobil taehyung, ia tau saat ini ia akan menghadapi seorang psikiater. Jisoo juga sedikit bingung, apa yang ia dan taehyung lakukan barusan? Jantungnya berdegup kencang

Jisoo mulai meminum obat yang sengaja ia simpan agar tidak ada yang tau bahwa jisoo masih mengkonsumsi obat-obatan itu

"Semoga aku baik-baik saja nanti" pikirannya benar-benar diluar nalar, bagaimana bisa ia meminum obat dengan dosis tinggi tapi ia malah berharap agar tidak terjadi apa-apa nanti

"Mianhe" lirih jisoo

"Mianhe, hanya ini yang bisa ku lakukan agar aku melupakan semuanya" isak jisoo menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Ia mengangkat wajahnya saat melihat taehyung yang tersenyum kearahnya. Taehyung sepertinya sedari tadi mencari dirinya

Obatnya bekerja! Jisoo mulai kembali menulikan telinganya dan dunia seakan lenyap.

Tbc

Naughty Girl || BLACKBANGTANTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon