♀️ Klarifikasi ♂️

19.5K 6.3K 3.2K
                                    

🎶 LOVERBOY

Aku comeback dari goa!

Yerobun apa kabar?

Masih jomblo?

Sama saya juga.

Punten, absennya dulu yuk 😚👌

Sejak rumor mengenai hubungan sesama jenis antara gue sama Dera kesebar, tiap kemana-mana pasti dilihatin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak rumor mengenai hubungan sesama jenis antara gue sama Dera kesebar, tiap kemana-mana pasti dilihatin. Gue kiranya kalau didiemin bakal hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata malah makin menjadi. Dera juga bersikap masa bodo.

"Eh, itu tuh itu. Denger-denger dia pacaran sama Dera buat harta doang."

"Kok Dera mau ya sama cowok?"

"Ewh, untungnya gue gak jadian sama Dera, coba kalau gue tetap maju, nggak kebayang gimana nasib gue sekarang," kata cewek yang lagi nyedot pop ice.

Di komporin sama cewek sebelahnya, "Untung lo mundur beb, yakali pacaran sama cowok doyan batang juga. Najis."

Bahkan saat gue ngantri buat ambil makanan pun banyak yang ngomongin gue.

Kedua cewek yang kelihatan naksir sama Dera itu juga sinisin gue pas selesai antri makanan. Bukan Jojo namanya kalau belum kasih sedikit siraman rohani buat mereka. Tepat saat lewat geng mereka gue berhenti, gue lihat cewek yang lagaknya bakal disukai sama Dera.

"Sorry to say ya, tapi kalaupun Dera nggak homo belum tentu dia mau sama lo." singkat tapi menendang harga diri cewek tadi.

Keduanya saling pandang, malu dan nggak berani ngomong apa-apa lagi.

Gue lanjut nyari tempat duduk buat makan. Sendirian. Semenjak berita itu, nggak tahu kenapa, tapi rasanya Lukman agak jaga jarak. Lukman yang ramah, suka beliin gue makanan, suka main rangkul bahu gue tiba-tiba ngehindar tiap kali kita papasan. Di asrama juga gitu, dia lebih banyak di kamar daripada ikutan ngobrol sama kita. Apa mungkin dia homopobic ya?

Kayaknya gue harus jujur ke dia.

Gue mengunyah daging ayam gue sambil mikirin perilaku Lukman yang berubah. Gue cuma terganggu aja sama tingkah dia, terlebih dia satu-satunya teman baik gue sejak masuk ke kampus ini.

Larut dalam pemikiran mendalam kayak filsuf, gue sampai nggak nyadar kalau sejak tadi ada yang duduk di depan gue sambil menopang dagunya dengan kedua tangan.

My Handsome Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang