Part 36

13 47 0
                                    

Tidak terasa ini sudah pertengahan akhir December di kota Hollow Lavador ini. Kepingan salju yang jatuh melalui udara yang dingin dan kering menghasilkan salju bubuk yang tidak saling menempel. Kristal es di salju memantulkan sinar matahari ke segala arah sehingga menciptakan warna putih. Suhu permukaan salju tergantung suhu udara di atasnya. Semakin dingin udara di atas, semakin dingin lapisan salju di dekat permukaannya, terutama dalam 30-45 sentimeter (12-18 inci). Salju di dekat tanah pada lapisan salju yang lebih dalam lebih hangat karena dengan tanah yang hangat. Tanah relatif hangat karena panas yang disimpan tanah selama musim panas sifatnya lambat menghilang.

Tidak hanya pohon cemara dan Sinterklas, salju juga seringkali dikaitkan dengan perayaan Natal. Beberapa orang mengatakan bahwa koneksi antara salju dan Natal menjadi kuat karena pengaruh lagu, cerita, dan juga gambar. Kombinasi antara musim dingin, kepingan salju, Natal, dan kehangatan. Berbagai pesta dan perayaan meriah, termasuk perayaan natal di tengah musim dingin. Bukan hanya tentang hiruk pikuk pesta saja, namun ada juga budaya dan tradisi yang masih dijalankan di sana. Menikmati suka cita natal dengan melihat dekorasi rumah seperti pernak-pernik natal, lampu hias, seluncur salju di tempat terbuka, berjalan melalui taman yang tertutup salju, mencicipi coklat dan biskuit, hingga mengagumi pohon natal raksasa di pusat kota.

Makanan khas seperti daging sapi panggang, kalkun, domba, salad, dan sayuran panggang jadi sajian yang pas di tengah dinginnya udara musim dingin bersalju. Salju dan kereta luncur yang menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan musim dingin, tetapi di Hollow Lavador, sama sekali tidak disinggung tentang Natal. Entah kenapa penduduk disini selalu saja terasa suram, murung, takut, dan marah. Seolah-olah mereka tidak pernah mengalami hal baik dalam hidup mereka. Dan sepertinya mereka selalu tertimpa sial. Mulai musim dingin, ataupun natal pun, mereka sepertinya mewaspadai sesuatu. Hal yang aneh, dan menakutkan. Entah kenapa jika memikirkannya membuat orang merinding. Seakan-akan mereka dihantui oleh cerita dan legenda seram yang ada disana. Aneh. Jika mereka terus percaya jika tidak ada kejadian yang terjadi sungguhan. Tapi, jika mereka terus percaya, itu berarti ada beberapa kejadian mengerikan yang terjadi saat musim dingin ini. Anak-anak seperti biasa tidak pernah terlalu riang seperti anak-anak di kota lain. Tidak terlalu ada pesta, ataupun pohon natal disana.

***

Hiroshi bermimpi. Dia sedang menaiki tangga yang gelap dan ketika dia sampai di atas, dia berjalan ke kamar tidur. Karpet kamar tidur terbuat dari kotak besar yang terlihat seperti pintu jebakan. Dan setiap jendela diikat dengan paku besar yang mencuat dari kayu. Dalam mimpinya, Hiro pergi tidur di kamar tidur, tetapi pada malam hari, seorang wanita dengan wajah pucat, mata hitam dan rambut hitam panjang menyelinap diam-diam ke dalam kamar. Dia membungkuk di atas tempat tidur dan berbisik,

"Ini adalah tempat yang jahat. Larilah selagi kamu masih bisa." Kemudian wanita berambut hitam itu meraih lengannya. Hiro bangun dengan teriakan dan berbaring sepanjang malam, menggigil dan gemetar ketakutan.

Di pagi hari dia memberi tahu Kenzo bahwa dia telah memutuskan untuk tidak pergi ke Los Angeles sama sekali, ketika kakaknya mengajaknya.

"Aku tidak bisa memberitahumu kenapa." Kata Hiro

"Tapi aku tidak bisa memaksa diriku untuk pergi ke sana."

"Lalu kenapa kamu tidak pergi ke San Francisco?" Kenzo bertanya.

"Itu kota yang cantik, dan tidak terlalu jauh." Jadi Hiro pergi ke San Francisco.

Seseorang memberitahunya bahwa dia bisa menemukan sebuah kamar di sebuah rumah di puncak bukit. Rumah itu tampak menyenangkan, dan induk semangnya di sana, seorang wanita keibuan yang montok, sangat baik.

"Mari kita lihat kamarnya." Kata Hiro

"Saya pikir Anda akan menyukainya."

Mereka menaiki tangga gelap berukir, seperti yang ada di mimpi Hiro.

The Cursed ChildWhere stories live. Discover now