V

1.8K 222 19
                                    

Terhitung delapan hari sudah kejadian Jaehyun mabuk di siang bolong. Dan selama delapan hari itu juga Jaehyun tidak mengganggu Taeyong seperti biasanya. Ini agak aneh mengingat Jaehyun sangat gencar menggoda Taeyong, namun lelaki manis itu sedikit bersyukur karena tidak harus menguras emosi yang mengakibatkan penuaan dini.

Jaehyun keluar dari ruangannya, hanya melirik Taeyong sekilas lalu pergi. Percakapan mereka juga hanya sebatas membahas pekerjaan. Namun ia terkejut kala Jaehyun kembali membuka pintu ruangan, melambaikan tangan; mengisyaratkan Taeyong agar mengikutinya.

Dengan perasaan ragu, ia mengikuti sang bos. Mereka jalan dalam diam hingga sampai di mobil Jaehyun. Ketika di dalam mobil pun suasana tetap hening. Taeyong yang tidak terbiasa dengan keheningan mulai membuka suara.

"Kau terlihat diam akhir-akhir ini."

Yang ditanya hanya menggumam. Pandangannya lurus kearah jalanan. Taeyong tidak menyerah, ia kembali memancing Jaehyun.

"Dan itu terlihat aneh."

Masih tidak ada jawaban.

"Jadi, kita akan kemana, Tuan aneh?"

Jaehyun sedikit mengerutkan dahi lalu melirik Taeyong sekilas.

"Mencari hadiah."

"Untuk?"

"Bukan urusanmu."

Jaehyun yang diam ataupun yang suka menggoda Taeyong sebenarnya sama saja. Sama-sama menyebalkan. Maka dengan kuat ia memukul lengan bosnya.

"Kau itu aneh! Menyebalkan! Kau tahu itu?!"

Jaehyun menghela napas. Ia menatap Taeyong sejenak ketika mobilnya berhenti di lampu merah. "Apa itu mengganggumu?"

"Ya."

Senyuman kecil tercetak jelas di bibir tebal sang Alpha. "Jadi, apa kau sudah mengakui kalau kau menyukaiku?"

"Apㅡ bukan seperti itu maksudku, Jung!"

Jaehyun hanya mengusap kepala Taeyong lalu bergumam 'cute' sebelum menjalankan mobilnya kembali. Membuat semburat merah datang mewarnai kedua pipi si Omega.



..





Jaehyun tidak tahu harus memberi hadiah pernikahan seperti apa. Jadi hampir satu jam lamanya mereka hanya berputar di sebuah pusat perbelanjaan. Taeyong yang sudah pegal akhirnya menepuk punggung tegap sang Alpha.

"Sebenarnya kita akan kemana?! Kakiku sudah pegal! Kalau hanya jalan-jalan tidak jelas seperti ini sebaiknya aku tunggu di restoran saja."

Sadar akan kelakuan bodohnya, Jaehyun tertawa gugup. "Hmm, mantㅡ temanku akan menikah dan aku tidak tahu harus memberi hadiah apa?"

Taeyong mengutuk Jaehyun di dalam hati. Kenapa Alpha bodoh itu tidak bilang sedari tadi?!

Dengan perasaan gondok, Taeyong menarik tangan Jaehyun lalu menyeretnya menuju toko souvenir.

Disana terdapat macam-macam barang untuk hadiah mulai dari hadiah ulang tahun, hadiah anniversary, sampai hadiah pernikahan. Taeyong berbincang dengan seorang pramuniaga disana kemudian meninggalkan Jaehyun dan pramuniaga itu berdua. Sedangkan dirinya mengelilingi toko. Siapa tahu ada barang lucu untuk di koleksi.

Beberapa menit kemudian Jaehyun memghampiri Taeyong dengan menenteng tas belanja yang lumayan besar. Membuat Omega manis itu mengerutkan dahi.

"Apa yang kau beli?" Taeyong mengambil alih bawaan Jaehyun, kemudian melihat isinya. Seketika air muka Taeyong berubah. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Protective Brother ⭑ Jaeyong, Markhyuck, NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang