III

3.8K 522 45
                                    

Taeyong cemberut. Lagi-lagi ia berada di momen seperti ini. Dimana ia dikelilingi oleh adik-adiknya, bahkan Ibu dan Ayahnya juga! Setelah Jaehyun berkenalan dan berpamitan sekaligus, keluarganya langsung menyeret Taeyong ke ruang tengah lalu duduk melingkari dirinya.

"Jadi?" Sang kepala keluarga membuka percakapan. Membuat Taeyong semakin mengerucutkan bibir.

"Dia hanya bos-ku, Ayah!"

"Aku tidak percaya." Sahut Mark.

"Dia terlihat tampan juga." Itu suara Ibu Taeyong, dan diangguki oleh Haechan.

"Dia yang waktu itu hampir melecehkanmu di toilet kan?"

"APA?!"

Kali ini suara Ayah dan Ibunya yang mendominasi. Si kembar dan Haechan sudah tahu hal ini. Tapi kenapa pula Jeno lagi-lagi membocorkan rahasianya?!

Taeyong memelototi adiknya itu, namun si pelaku hanya membuang muka. Amat sangat menyebalkan!

Hampir dua jam lamanya Taeyong disidang oleh keluarganya. Lebih parahnya lagi, sang Ayah menyuruhnya keluar dari kerjaannya. Yang benar saja! Taeyong kan juga ingin hidup mandiri. Jadi dengan seluruh kekuatan yang ia miliki, Taeyong merengek agar masih diperbolehkan untuk bekerja disana. Akhirnya, Ayahnya memperbolehkan dengan catatan Taeyong tidak boleh terlalu dekat dengan bossnya. Itu agak susah karena Taeyong tahu jika si lelaki Jung sangat suka mencari kesempatan dalam kesempitan untuk mendekatinya. Tapi untuk saat ini, ia hanya bisa mengangguk daripada kehilangan pekerjaannya.

•••

"Alpha."

Jaehyun menolehkan kepala, netranya mendapati seorang lelaki dengan surai pirang yang tengah berdiri di hadapannya. Ia memberi gestur agar lelaki tersebut untuk duduk.

"Ingin pesan sesuatu?"

Si lawan bicara hanya menggeleng. Ia melipat tangannya diatas meja sambil menatap kearah Jaehyun dengan pandangan gusar.

Menyadari itu, Jaehyun kembali membuka suaranya, "Ada apa, Xiaojun? Tidak biasanya kau minta bertemu diluar seperti ini."

Lelaki bernama Xiaojun itu diam untuk beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan sang alpha. "Karena kau sudah tidak membutuhkan aku lagi disini, mulai besok aku akan pulang ke Guandong. Hendery akan pergi bersamaku."

Kening Jaehyun sedikit berkerut. "Hendery? Kenapa tiba-tiba sekali?"

"Baba dan Mama ingin aku menikah secepatnya setelah tahu aku bertemu dengan mate-ku." Xiaojun mengangkat bahu, "dan setelah itu aku akan menetap disana."

Jaehyun terdiam sejenak. Sebenarnya ia memiliki banyak pertanyaan untuk omega di depannya, namun ia terlalu sungkan untuk bertanya. Juga, sebenarnya Jaehyun merasa tidak siap jika harus ditinggal oleh lelaki manis ini karena bagaimanapun juga dia pernah mengisi hari-hari Jaehyun. Namun ia menepisnya, adalah keputusannya untuk memberhentikan Xiaojun dari jabatan sekretaris hanya karena ia bertemu dengan Taeyong.

"Jaehyun?"

"Ah ya, maaf." Sang alpha mengulum senyumnya, "baiklah jika itu keputusanmu. Tapi aku penasaran, siapa alpha beruntung yang menjadi matemu?"

"Hendery."

Dan detik itu juga, Jaehyun mengumpat dalam hati.

☆☆☆


Taeyong baru saja kembali dari membeli eskrim, ketika ia keluar dari lift, beberapa karyawan disana sedang bergerombol sambil berbicara dengan suara pelan. Penasaran, Taeyong berjalan mendekat dan berdiri di belakang karyawan wanita yang tingginya hampir menyamai tinggi Taeyong.

"Ada apa ini, Sowon?"

"Astaga!" Sowon menoleh sambil mengelus dadanya. "Aku kira Presdir, demi Tuhan!"

Si omega memiringkan kepala, "memangnya ada apa dengan Presdir? Hey ingat ya, ini masih jam kerja. Kalian tidak boleh bergosip!"

Para kerumunan itu mengeluh, namun Sowon segera mendekatkan wajah ke telinga Taeyong, "mood Presdir hari ini sangat buruk. Kau tahu? sedari tadi ia menyalahkan semua laporan kami padahal semuanya sudah benar sesuai arahan Presdir!"

"Apa iya?"

Mereka semua mengangguk dengan ekspresi kusut. Ingantan Taeyong menerawang. Memang dari pagi Jaehyun belum menyapanya sih, hanya saja Presdirnya itu tidak marah-marah pada Taeyong.

"Yasudah aku kembali ke ruangan, ya. Jika ada waktu aku akan menanyai Presdir mengenai hal ini."

Setelah pamit, Taeyong kembali melanjutkan langkahnya. Ia mengecek arlojinya, waktu istirahatnya masih tersisa 10 menit dan ia bisa memanfaatkan waktunya untuk memakan eskrim. Iya waktu istirahatnya satu jam lebih lama daripada karyawan yang lain. Entah kenapa sang Presdir memang sekejam itu.

Satu gigitan terakhir siap masuk ke dalam mulut si omega sebelum sebuah suara yang sangat di kenalnya memanggil. Itu Jaehyun. Tengah berdiri diambang pintu seraya menatap Taeyong dengan pandangan datar.

Taeyong mengedipkan mata beberapa kali, sebelum ia memasang senyum dan berdiri, "ada yang bisa saya bantu, Presdir?"

"Bereskan barang-barangmu, kita akan pergi sekarang."

Kening si omega berkerut. "Tapi seingatku, hari ini Presdir tidak memiliki jadwal meeting diluar."

"Memang tidak ada."

"Y-ya..?" Taeyong takut telinganya sudah tidak berfungsi dengan baik. Namun ucapan si Alpha sudah sangat jelas.

"Kau mendengarku, Sekretaris Lee." Jaehyun mendengus lalu menutup pintu ruangan miliknya. "Ayo. Dan oh, eskrim-mu mencair dan mengotori meja. Aku tunggu di parkiran 5 menit jika tidak kau akan menanggung akibatnya."

Sepeninggalan Jaehyun, Taeyong langsung mengerang. Lalu pandangannya turun ke tangan kananㅡ shit! Double trouble tangan dan mejanya lengket akibat eskrim yang meleleh.

Ibu, tolong aku..






☆☆☆
TBC

Apakah updatenya lama?:/

Btw mari berdoa biar uri NCT U baik baik aja:"

Btw mari berdoa biar uri NCT U baik baik aja:"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Protective Brother ⭑ Jaeyong, Markhyuck, NominWhere stories live. Discover now