I

6.3K 786 98
                                    

Interview berjalan dengan lancar. Tetapi Taeyong belum tahu diterima atau tidak, karena HRD itu bilang, beliau akan menghubungi Taeyong lagi nanti. Sebenarnya ia tidak ingin berharap besar. Tetapi Taeyong merasa sangat ingin terus berad di kantor itu, entah mengapa.

Sepanjang perjalanan pulang, di mobil Taeyong terus saja merengek agar adik tampannya itu tidak melaporkan kejadian tadi kepada ayahnya dan Mark. Bisa gawat jika ia keterima diperusahaan itu nanti.

"Kalaupun aku tidak bilangpun, seisi rumah akan tahu aromamu bercampur dengan aroma milik alpha."

"Maka dari itu kau harus membantuku, Jeno!" Ucap Taeyong berapi-api. Ia mencondongkan tubuhnya kearah sang adik. "Kalau ayah dan Mark bertanya sangaaat banyak, kau harus menjadi juru bicaraku! Ya, ya? Ayolah~ kau tahu kan dua orang itu akan cepat percaya padamu, eum?"

Jeno menghela nafas. Kakaknya ini sangat pintar sekali merayu. Jika sudah begini, siapapun juga tidak ada yang berani menolaknya.

"Baiklah." Jawaban Jeno membuat omega itu memekik girang. "Tapiㅡ"

"Apalagi!" Sanggah Taeyong dengan cepat. Membuat Jeno kesal.

"Diam dan dengarkan aku dulu." Ia mengeluarkan alpha tone-nya agar kakak cerewet nan manisnya diam.

Taeyong cemberut, tubuhnya beringsut menjauhi Jeno. Terkadang, ia benci menjadi omega. Harga dirinya jatuh jika para adiknya memerintah dirinya.

"Tapi aku tidak berjanji. Jika mereka tetap tidak percaya, maka aku tidak akan peduli. Biar saja alpha itu mati ditanganㅡ"

"HEY JAGA UCAPANMU, BOCAH!"

Dan Jeno hanya bisa merotasikan matanya ketika kakaknya mulai berceramah.

•••

Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari seluruh keluarganya, Taeyong menghidari makan malam bersama dengan alasan tubuhnya yang sedikit lemas akibat heat. Untung saja ㅡsemua kecuali Jenoㅡ langsung percaya.

Saat sedang bermain game di ponselnya, tiba-tiba muncul notification dengan icon pesan. Penasaran, akhirnya ia membuka icon tersebut yang ternyata adalah email. Isinyaㅡ

"AKU DITERIMA!" Taeyong lompat dari kasurnya. "YES YES AKU DI TERIMA! JJ CORP I'M COMINGGG~"

Ia begitu excited sampai lupa jika ia harus akting berpura-pura lemas.

☆☆☆


Taeyong tidak pernah menyangka jika ia diterima di JJ Corp dan ditaruh dibagian sekretaris CEO. Hellooo? Apakah dunia sudah gila? Ia hanyalah fresh graduate, lalu ia sudah dijadikan sekretaris?! Taeyong rasa kemarin ia menulis posisi sebagai staff biasa dibagian subjek email, tetapi sekarangㅡ

"Taeyong-ssi?"

Si pemilik nama mengerjapkan matanya. Saat ini ia masih berada di ruangan HRD dan ia ketahuan sedang melamun, lebih tepatnya terbengong.

"Anu, Doyoung-ssi.. apa.. apa tidak salah? Mungkin anda bisa membaca ulang email dariku?"

Yang bernama Doyoung tertawa kecil. "Jangan kaku begitu, Taeyong. Bolehkah?" Doyoung melihat lawan bicaranya mengangguk, kemuduan ia melanjutkan ucapannya, "aku tidak salah dan aku juga sudah membaca emailmu, Taeyong."

"Tapiㅡ" Taeyong langsung terdiam ketika melihat Doyoung mengangkat satu tangannya, mengisyaratkan untuk diam.

"Dengarkan aku, Lee Taeyong. Pertama, ini adalah permintaan langsung dari Presdir. Kedua, hari ini kau hanya akan training bersamaku satu hari penuh. Terakhir, jika kau merasa keberatan, silahkan keluar dari sini."

Protective Brother ⭑ Jaeyong, Markhyuck, NominWhere stories live. Discover now