29. See You, Baby.

2.6K 255 84
                                    

Satu tahun berjalan penuh cerita

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Satu tahun berjalan penuh cerita. Satu tahun yang awalnya sama sekali tidak disukai Alena, kini justru memberikan banyak pengalaman yang tidak terlupakan. Apalagi, dia tidak pernah mengira akan terlibat perasaan oleh salah satu cowok annoying yang seharusnya dia hindari.

Alena tidak tahu pasti bagaimana perasaannya terhadap Alterish Kookie. Bungsu Graceva itu yang paling banyak memberikan coretan di lembaran hidupnya selama satu tahun belakangan ini. Cowok annoying yang selalu membuat tensi darahnya meninggi, tetapi cowok annoying itu juga yang membuatnya bimbang.

Mungkin bukan beasiswa ke Australia yang membuatnya bimbang, tetapi jawaban yang harus dia sampaikan untuk Kookie disaat cowok itu mengatakan mengenai perasaannya.

Alena tidak bisa menjawab.

Alena tidak bisa memberikan kepastian untuk Kookie selama tiga tahun nanti. Tetapi, gadis itu meyakinkan, kalau mereka berdua memang berjodoh, mereka akan bertemu lagi.

Dan yang seharusnya Alena tahu, Kookie tetaplah Kookie. Cowok itu tetap berkukuh untuk menunggu Alena kembali tiga tahun lagi, membuat Alena yakin, kalau Kookie memang bersungguh-sungguh dengannya.

Kini Alena tengah disibukkan untuk mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Kemarin, ketiga bujang itu sempat mengantarnya ke kampung halaman untuk berpamitan dengan sang mama dan Albin. Besok pagi Alena sudah dijadwalkan untuk berangkat ke Australia.

“Sudah beres!” monolognya. Tangannya menarik resleting itu untuk menutup kopernya.

Alena memilih untuk melangkah keluar kamar setelah meletakkan kopernya di sudut kamar. Tungkainya berjalan menuruni anak tangga, Alena berniat menuju dapur untuk mengambil segelas air. Di sana dia mendapati si tertua yang tengah terduduk di mini bar.

“Hi, Kak! Sudah pulang?” sapa Alena pada Suga.

Cowok putih itu tersenyum tipis dengan anggukan. Sepasang maniknya mengikuti pergerakan Alena yang tengah membuka kulkas. “Dimana yang lain?” tanya Suga.

Alena menghentikan kegiatannya sejenak. Dia melemparkan pandangannya ke arah tangga. “Sepertinya Jimmy dan Vee di kamar, Kak. Kalau Kookie belum kelihatan,” ucapnya merendah di akhir kalimat.

Kepalanya sedikit menunduk. Sejak kemarin, Kookie memang tidak banyak bicara seperti biasanya. Dia seperti menghindar.

Mendengar hal itu, Suga berdehem singkat. Dia bergeming sembari memikirkan apa yang akan dikatakan. Sekon berikutnya, disaat Alena hendak meninggalkan dapur, Suga lebih dulu bersuara, “Al?”

“Ya?” respon Alena dengan menoleh.

“Kau berangkat besok?” tanya Suga kemudian. Membuat Alena sempat bergeming, gadis itu mengangguk setelahnya.

Alena kembali membalikkan tubuhnya, melangkah mendekati Suga yang seperti ingin menyampaikan sesuatu.

Terdengar helaan napas berat, Suga menunduk beberapa saat. Tangannya menyentuh tengkuk belakangnya. Dia menatap Alena lagi, “Sebelum kau pergi, aku benar-benar ingin meminta maaf padamu atas kejadian yang lalu. Aku benar-benar menyesal.”

Dear, Baby.Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora