Hi, Baby #4

1.8K 238 38
                                    

Dua buah kantung belanjaan berukuran sedang ada di tangan Alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua buah kantung belanjaan berukuran sedang ada di tangan Alena. Gadis itu lekas meletakkan kantung belanjaannya di atas meja sembari mengendalikan deru napasnya yang sedikit tersengal sehabis berjalan.

“Macchiato coffee pesananmu tidak ada, Erick,” ucap Alena pada eksistensi pribadi yang menjadi satu-satunya pria di antara mereka.

Alena dan satu temannya baru saja kembali setelah berbelanja camilan untuk ketiga temannya yang sejak sore tadi memilih melipir untuk menyelesaikan tugas deadline mereka di Apartemen Julie—teman Alena.

Erick mengangguk. Pria berkebangsaan Australia itu mendekati keberadaan kantung belanjaan. “Yasudah tak apa,” katanya.

Alena tidak menanggapi lagi, dia memilih melangkah melewati Erick untuk mendekati sofa tempat dimana dia mengisi daya ponselnya.

“Ah, sudah penuh,” monolognya.

Untuk saat ini, hal sederhana itu berhasil membuat Alena senang. Pasalnya, sejak tadi siang mengerjakan tugas, baterai ponselnya benar-benar kehabisan daya.

Satu pribadi menjadi tujuan utamanya saat ponselnya sudah dalam genggaman. Alena membuka fitur pesan. Sesuai dugaannya, dia mendapati banyak sekali pesan dan panggilan tidak terjawab dari si bungsu Graceva. Kookie banyak sekali mengirimnya pesan sejak sore hari.

Alena lekas mengirimi cowok itu beberapa pesan meski tidak langsung mendapati jawaban. Tatkala membuka riwayat panggilan, Alena melihat satu panggilan Kookie sempat terangkat beberapa menit lalu.

Hal itu membuat alisnya bertautan, padahal dia baru saja pulang dari minimarket bersama Alexa.

Pandangan Alena lekas beralih untuk menatap Erick, kemudian menatap eksistensi gadis seusianya yang tengah menatap layar laptop.

“Julie, kau mengangkat panggilan dari ponselku?” tanya Alena.

“Tidak,” balas Julie tanpa menoleh. Dia melanjutkan, “Aku tidak sempat melakukan apapun untuk menyelesaikan tugas ini.”

Alena mengangguk kemudian. Dia beralih menatap Erick yang tengah memainkan ponsel, “Kau yang mengangkatnya?”

Mendapati pertanyaan itu, Erick tidak langsung menjawab. Cowok itu baru mengangguk selepas detik ke lima.

“Lalu?” tekan Alena.

“Yah, aku bilang kalau kau lagi ke minimarket dan akan pulang sebentar lagi,” jelas Erick.

Mengangguk lagi, Alena kembali menatap ponselnya. Menunggu pesannya yang belum juga mendapat balasan dari Kookie.

Tetapi faktanya, sampai malam berganti pagi, pesannya sama sekali tidak mendapatkan balasan dari Kookie seperti biasa. Padahal, bungsu Graceva itu selalu memberinya kabar di pagi hari. Sekalipun malam ketiduran, cowok itu selalu menyempatkan untuk membalas pesan Alena saat sewaktu-waktu terbangun.

Dear, Baby.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang