#14 Maldives

2.1K 325 93
                                    

Ajaxian mengintip kamar Kenma dengan hati-hati. Sejak pertama kali melihat kedatangan Kenma, Ajaxian sangat terkejut dan senang. Kodzuken yang biasanya ia lihat dari layar komputer nya kini berada sangat dekat dengannya.

Ajaxian sangat ingin mengobrol dengan Kodzuken, tapi ayahnya malah mendorongnya ke arah paman Tsukishima. Tidak memperbolehkannya untuk bergabung dengan ayahnya dan Kodzuken.

Tapi karena sekarang ayahnya sudah tidak ada di sekitar Kodzuken, itu artinya dia bebas untuk bertemu idola nya kan?

Ajaxian mengangguk memantapkan diri. Namun ketika dia ingin melangkah maju, suara sang ayah masuk ke dalam pendengarannya.

“Apa yang kau lakukan di depan kamar Kozume?”

Ajaxian dan juga Kenma yang sedang menata bajunya di lemari menoleh ke sumber suara.

Ajaxian meremat kedua tangannya, “umm, aku ingin bertemu dengan Kodzuken..” lirihnya di akhir.

Kenma terdiam lalu tersenyum paham, ia menghampiri Ajaxian dan jongkok di hadapan alpha mungil itu, “Ajaxian benar? Boleh ku panggil Ajax?” tanyanya dengan senyuman kecil.

Ajaxian memerah, ia mengganguk-angguk.

“Kemari.” Kenma menuntun Ajaxian untuk duduk di atas kasur. Ia berbalik untuk mengambil Nintendo berlogo BB miliknya.

Kenma berlutut di karpet, ia berkata, “ku dengar kau menyukai ku. Maka sebagai hadiah pertemuan pertama kita aku akan memberikan Nintendo ku padamu.” Kuroo masih menyaksikan interaksi mereka berdua.

Ajaxian melirik ayahnya lalu menggeleng pada Kenma, “Ayah sudah membelikanku ini. Lagipula itu milikmu.”

Kenma berdecak, “itu dari ayah mu, ini dari Kodzuken, jelas berbeda.” Kenma berdiri lalu menoleh ke arah Kuroo.

Ia berkacak pinggang, “hei Ayah, beritahu putramu untuk menerima hadiah ku. Wajahmu menakutinya jadi ia tidak berani menerimanya.” Tunjuknya pada Kuroo.

Kuroo mendengus, ia tidak menjawab apa yang diperintahkan Kenma tapi ia menatap Ajaxian. Memberinya tatapan meyakinkan.

“oh..” Ajaxian menoleh pada Kenma penuh arti.

Kenma mengernyit tidak mengerti dengan pemahan diam-diam antara ayah dan anak itu. Tapi ia tahu Ajaxian sudah mendapat ijin dari Kuroo.

Kenma menepuk puncak kepala Ajaxian, “kalau begitu ambil ini. Jaga dengan baik, oke?”

Ajaxian menerima nintendo milik Kenma dan mengangguk antusias, “terima kasih, Kodzuken!” ia tersenyum lebar. Tampak manis dan tampan.

Kuroo dan Kenma sama-sama tersenyum melihatnya, lalu membuang muka ketika tatapan mereka tidak sengaja bertemu.

Kuroo berdeham, “Ajax, ayo kembali ke kamar. Kau dan Kozume perlu istirahat.” Ajaknya pada putranya.

Ajaxian menipiskan bibirnya, “tapi aku ingin bermain dengan Kodzuken lebih lama..” pintanya.

Kenma merasakan perasaan aneh ketika melihat bocah itu cemberut karena dirinya. Ada perasaan tidak rela jika anak itu harus kembali saat ini. Perasaan luluh yang sama seperti pertama kali ia bertemu Shin dan ketiga anak Kashima, tetapi sedikit berbeda dalam konteks tertentu.

Crazy in Love [ABO] | [kuroken]Where stories live. Discover now