19.

9.3K 353 5
                                    

hari hari berikutnya hubungan Sherlen dan juga Revan makin lengket saja dan hampir seluruh karyawan tau bahwa Sherlen adalah istri sah dari Revan sebelum Sherlen masuk ke dalam kantor ini.

dan tentu banyak orang yang tidak terima itu dan malah menjudge Sherlen habis habisan tapi sherlen tidak menghiraukan mereka, biarkan saja mereka berbuat apa yang mereka mau selain itu tidak menyakiti fisik Sherlen dan mengancam nyawanya.

dan asal kalian tau gara gara kemarin Sherlen dikunciin di kamar mandi oleh salah satu karyawan yang tidak terima dengan pernikahan itu,hari ini sherlen dan salah stau karyawan yang kataya mengunci dirinya itu mereka sedang berada diruangan revan dengan Revan yang terus saja menatap tajam ke arah karyawan itu.

sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepalanya saja.

"kamu tau apa yang kamu lakukan itu bisa saja membahayakan keselamatan istri saya,kamu tau itu kalau sampai istri saya kenapa-kenapa kamu mau tanggung jawab,HAH?"ucap Revan dengan kesal sedangkan karyawan itu hanya diam menunduk sedangkan Sherlen mencoba menenangkan Revan yang sedang tersulut emosi.

"udah udah mungkin dia ga sengaja atau mungkin pintunya rusak"ucap sherlen agar Revan cepat cepat menyelesaikan ini semua.

"ga bisa dong kalau sampai kamu kenapa-kenapa apa dia bakal tanggung jawab?"

"m-maaf pak, m-maaf b-

"Sherlen panggil aja sherlen,ga usah pake Bu ga biasa soalnya"ucap sherlen sembari tersenyum tipis membuat karyawan itu mengangguk.

"maaf len saya tidak sengaja mengunci kamu"ucao karyawan itu.

BRAK

"alasan apa kang mengunci istri saya seperti itu hah?,mulai sekarang kamu saya pecat!"

"jangan pak jangan pecat saya nanti saya transfer uang ke keluarga saya bagaimana"ucap karyawan itu dan ia mulai menitikkan air matanya.

"tapi yang kamu lakukan itu diluar batas,paham kamu?"

"paham pak"

"minta maaf ke Sherlen cepat"

"b-baik pak"ucap karyawan itu Kemudian ia berjalan menuju Sherlen dan memegang tangan sherlen dengan kedua tangannya.

"Bu maafin saya karna saya sudah kunciin ibu di toilet tadi"ucap karyawan itu sembari menangis dan memegang tangan Sherlen.

Sherlen lun memegang kembali gangan karyawan itu kemudian tersenyum tipis.

"gpp ini bukan salah kamu,ini saya salah karena telah merebut incaran para wanita di kantor ini"ucap sherlen dan diakhiri dengan kekehan.

"ga Bu,kami nya saja yang terlalu terobsesi dengan bapak sampai sampai kami tidak rela kalau bapak mempunyai pasangan"ucap karyawan itu.

"tidak apa, sekarang kamu boleh kembali bekerja"ucap Sherlen dengan ramah.

"beneran Bu?,jadi saya ga dipecat?".

"tidak ada yang memecat kamu jadi silakan kembali keruangan kamu dan tolong ya jangan panggil saya ibu panggil saja sherlen"ucap Sherlen membuat karyawan itu mengangguk.

"kalau begitu saya permisi dulu ya pak,Bu"ucap karyawan itu dan diangguki oleh keduanya, setelah karyawan itu pergi Revan bangkit dan memeluk Sherlen dari belakang.

"kamu gpp?"tanya Revan.

"emang aku kenapa?"tanya sherlen kembali.

"kenapa kamu dengan gampang maafin dia padahal kan jelas jelas dia udah jahat kyk gitu sama kamu"ucap Revan sembari memeluk Sherlen dan mengendus aroma leher sherlen.

You're my mine[End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang