It's You (Thoma x Reader)

8.9K 437 765
                                    

Hellow gaes kali ini aku mau bawain Thoma x Reader. Euhmm.. yang rikuesannya belom dibuat sabar ya. Memang lama jadi harus sabar dengan author satu ini :> -Chii

NSFW 🔞

Happy Reading!!

.
.
.
.

"Ayaka-sama, makan malam sudah siap" ucapku sambil mengetuk pintu kamar tuan putri Kamisato Clan ini.

"Iyaa aku akan segera kesana" Jawab Ayaka dari dalam

"Baiklah Ayaka-sama"

Saat aku hendak pergi meninggalkan tempat itu, pintu kamar Ayaka terbuka dan seseorang keluar dari ruangan itu. Seorang lelaki berambut kuning dengan tubuh tinggi serta bajunya yang berwarna dominan merah terlihat sangat cocok dengannya.

"Sampai nanti Ojou, besok akan kita lanjutkan" Thoma melambaikan tangannya dan menutup pintu kamar Ayaka.

Aku ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini. Terkadang melihat Thoma bersama Ayaka-sama membuat hatiku terasa sakit. Aku mempercepat langkahku agar cepat pergi dari tempat itu dan tidak bertemu dengan Thoma. Namun, Thoma tetap bisa melihatku dan menyusul, berjalan disebelahku. Cih, dasar kaki panjang.

"Y/n! Apa setelah ini kau sibuk?" Tanya Thoma sambil menyetarakan langkahnya dengan langkah kakiku

"Memangnya kenapa?" Jawabku dengan singkat tetap pada pandanganku yang lurus kedepan. Walaupun aku tau Thoma sedang menatapku dari samping.

"Kau tau kan besok adalah hari ulang tahun Ojou, aku ingin mencari hadiah untuknya. Aku tidak tau hadiah apa yang biasanya membuat perempuan merasa senang. Tolong aku ya" ucap Thoma tiba - tiba berdiri di depanku sambil memohon. Membuat langkahku ikut terhenti.

Aku terdiam sejenak. Entah kenapa hatiku terasa sakit. Aku merutuki hari ulang tahunku yang sama dengan Ayaka-sama. Melihat Thoma yang hanya mengingat hari ulang tahun Ayaka-sama. Yah, aku memang hanyalah seorang pelayan. Bukanlah seorang putri. Lagipula, tidak ada untungnya bagi orang - orang mengingat hari ulang tahun diriku yang keberadaannya hanyalah bagaikan butiran debu yang mudah terbang terbawa angin.

Namun hati kecilku berkata "mendapatkan ucapan dari orang yang ku cintai sudah cukup. Aku ingin Thoma mengucapkannya"

Jika kalian bertanya kenapa tidak tinggal bilang saja ke Thoma kalau aku juga berulang tahun besok. Maka aku akan jawab bahwa itu tidak mungkin ku beritahu padanya. Bukankah aneh jika kita berkoar - koar jika kita berulang tahun seakan - akan haus akan ucapan? Itu memalukan. Karena itu lebih baik diam dan biarkan berlalu.

"Y/n? Kau mendengarku? Kenapa kau melamun?" Thoma menjentikan jarinya di depan wajahku untuk menyadarkan dari lamunanku

"A-aku dengar kok. Baiklah aku akan menemanimu. Tapi aku harus mencuci piring dulu seusai Ayaka-sama makan malam"

"Oke kalau begitu aku tunggu di gerbang nanti" ucap Thoma dengan senyuman khasnya yang selalu membuat diriku lemah

"U-uhm.." Aku hanya bisa mengangguk dan melihat ia pergi meninggalkanku di koridor itu.

----

Seusai mengerjakan tugasku, aku bersiap untuk menemui Thoma di gerbang kediaman Kamisato Clan ini. Aku memberikan sedikit riasan pada wajahku agar tidak terlihat lusuh karena habis selesai bekerja. Rambutku tidak lagi ku ikat melainkan ku urai dan memberikan sedikit kepangan agar terlihat sedikit menarik.

Saat kurasa aku sudah siap, aku pergi ke tempat janjian dengan sedikit tergesa - gesa. Khawatir jika Thoma menungguku terlalu lama. Ditambah lagi takutnya toko - toko sudah tutup mengingat ini sudah malam.

Genshin Impact OneshootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang