Venti x Reader (Rest peacefully)

526 39 6
                                    

Req by: @KyouKyou0 , @itsukiMiko0

Tw//blood

_____

"Hahh... aku lelah..."

"Pisau ini bahkan tidak sakit sama sekali saat menembus tubuhku. Apakah aku sudah mati?"

Gumam seorang gadis dengan wajah datarnya menarik pisau dari perutnya. Ia berdiri di antara genangan darah dan mayat manusia. Dengan sorot mata yang seperti orang mati, menatap manusia yang tidak bernyawa di dekat kakinya. Tidak ada cahaya kehidupan pada sorot matanya. Terkesan dingin dan mencekam.

Katana yang ia gunakan untuk menebas manusia itu, ia letakan kembali ke dalam sarungnya. Disaat yang sama, langit mulai rintik menandakan sebentar lagi hujan akan turun.

Gadis itu mengadahkan wajahnya ke langit. Air hujan mulai berjatuhan perlahan semakin deras membasahi wajah dan tubuhnya.

"Andai hujan ini bisa melunturkan dosa-dosaku, satu abad pun aku akan terus dibawah hujan ini" lirihnya

Sadar akan ucapannya hanyalah sebuah angan semata, ia berjalan meninggalkan tempat tersebut sambil menahan darah yang keluar dari perutnya karena pisau yang tadi ia tarik, melewati lorong yang terdapat banyak mayat manusia yang ia bunuh sebelumnya sembari bermandikan hujan dengan wajah menunduk kebawah.

"Sampai kapan aku harus melakukan ini...?"

Ia berbicara di dalam pikirannya. Terkadang ia merutuki nasibnya sendiri karena harus melakukan pekerjaan keji seperti ini dan sekarang ia sudah mulai lelah dengan semua ini. Mulai dari mental, pikiran dan raganya sudah tidak sanggup menanggung beban ini. Bahkan ia sudah tidak merasakan sakit pada luka yang disebabkan oleh pisau yang menancapnya tadi.

Saat ia berjalan keluar dari lorong itu, ia menabrak seseorang dengan payung yang dikenakannya.

"M-maaf..."

Hanya itu kata yang keluar dari mulut sang gadis. Ia membungkuk sebagai tanda permintaan maaf lalu berjalan meninggalkan orang yang tadi ia tabrak.

"Hey gadis manis, aku bisa meringankan bebanmu jika kau mau ikut denganku"

Sang gadis menengok kebelakang dan melihat sosok lelaki yang ia tabrak tadi sedang tersenyum kearahnya.

"Hehh~ apa yang bisa dilakukan oleh orang yang habis minum alkohol huh?"
Sang gadis hanya memasang wajah masam melihat seorang lelaki tadi dengan percaya dirinya menawarkan bantuan sedangkan ia dapat mencium aroma alkohol dari seluruh tubuh lelaki tersebut.

"Fufufu~ kau tidak boleh menilai orang dengan cara seperti itu gadis manis. Bagaimana dengan dirimu? Siapa sangka gadis manis sepertimu adalah seorang pembunuh? Bukankah kita mirip?"

Sang gadis hanya menghela nafas berat.

"Apa yang kau mau?" Tanya sang gadis yang tidak ingin basa basi.

"Ikuti aku sebentar saja. Tidak tepat untuk bicara disini. Mari berbicara di markasku" tawar lelaki itu

Awalnya, sang gadis ragu karena lelaki di depannya ini terlihat sangat mencurigakan. Namun, ia percaya diri dengan kekuatannya. Apabila terjadi sesuatu, ia masih bisa melindungi diri dari lelaki kurus di depan nya ini.

"Baiklah"

"Okee!!  boleh aku tau siapa namamu wahai gadis manis?" Rayu lelaki itu

"Panggil saja y/n"

"Lucu juga. Y/n-chan. Namaku Venti. Salam kenal. Mari kita pergi sekarang"

_____

Mereka tiba di sebuah tempat di tengah hutan. Terdapat gubuk kecil dengan ladang anggur disana. Sepertinya lelaki bernama Venti ini sangat menyukai alkohol.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 07 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Genshin Impact OneshootsOnde histórias criam vida. Descubra agora