Hai! Alsha hadir lagi nih! Ada yang nungguin?
Ciye yang kemarin banyak yang emosi ciye. Simpan emosi kalian ya sayang-sayangku sayang emosinya. Ini masih awal wkwk.
Terimakasih banget buat kalian yang udah ngikutin dari awal sampe akhir. Nggak bosen buat nyepam sama ngeramein. Makasih banyak ya ❤️
Happy reading!
🌸🌸🌸
+6281554302xxx
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Mas Althaf. Sebelumnya mohon maaf mengganggu waktunya. Saya Zara Anastasia dari Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Publik. Sebagai perwakilan dari Panitia Pengembangan Karakter Keagamaan berniat mengundang Mas Althaf sebagai pembicara dalam acara penutupan PKKMB yang bertemakan “Keajaiban Al-Qur’an”. Apakah Mas Althaf berkenan? Terimakasih sebelumnya.
Althaf A.
Waalaikumsalam Warahmatullah, kalau boleh tau kapan ya acaranya?
+6281554302xxx
Tgl 5 Desember, Mas. Hari Sabtu.
Althaf A.
Baik Insyaallah saya bersedia
+6281554302xxx
Terimakasih, Mas. Besok saya antar undangannya ya, Mas
Althaf A.
Baik terimakasih
Pesan yang Althaf terima kemarin malam adalah salah satu alasan mengapa dirinya berada di kampus pagi ini selain untuk menemui dosen pembimbingnya. Butuh beberapa waktu untuk Althaf mencerna sebait pesan yang meminta dirinya menjadi pembicara itu. Setelah mempertimbangkan beberapa hal, Althaf memutuskan untuk menerima tawaran itu. Lagipula, dirinya memiliki ilmu untuk diamalkan bukan? Satu hal yang Althaf tidak mengerti adalah, darimana Zara mendapatkan nomor teleponnya? Apakah dari Adeeva?
"Cakep amat, Pak! Mau kemana lo?"
Althaf menghentikan langkahnya, membelokkan kepala ke sumber suara. Arsen melambaikan tangan dengan sepiring mangkok soto dihadapannya. Althaf menaikkan sebelah alisnya, memutuskan menghampiri Arsen yang duduk sendiri. Setidaknya, menemani teman yang jomblo adalah hal yang baik bukan?
"Konsultasi skripsi," jawab Althaf singkat sembari memposisikan badannya di depan Arsen, mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Lo sampe mana anying? Cepet banget elah! Tungguin gue napa sih,"
"Baru pembahasan Bre,"
"Gue baru latar belakang!"
Althaf tergelak, menerima segelas minuman yang baru saja dipesannya, "Cari penyemangat noh!"
"Anjir mentang-mentang punya bini lo ya!" sahut Arsen tanpa sadar meninggikan suaranya yang membuat Althaf seketika melotot.
"Mulut lo!" ancam Althaf sembari melirik kanan kiri untuk memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.
Arsen mengangkat bahunya acuh, melanjutkan makan sotonya yang tinggal sedikit, "Gue akui lo keren sih, berani bawa si Nasha waktu malem teater."
"Kenapa gue harus takut?"
"Gue kira si Nasha bakal nggak mau lo nunjukin ke public tentang kalian," balas Arsen seraya membalikkan sendok ke mangkuk soto yang telah kosong.
"Dia emang nggak mau sih. Yang bikin gue berani adalah ini fakultas gue. Kalaupun ada gosip, itu pasti yang kena gue, bukan dia. Dan lo tau sendiri gue paling bodoamat sama gosip."
"Lo lupa akun gosip kampus itu nyebarnya sekampus?" tanya Arsen seraya menyesap es jeruknya.
"Gue juga liat suasana kali, Sen. Kemarin juga kan udah banyak yang pada pulang, makannya gue berani show up. Gue tau diantara mereka nggak bakal ada yang ngelakuin itu,"
YOU ARE READING
Unpredictable
Romance[Campus Story 1] [END] Start: 20 Juni 2020 Finish: 24 Juli 2022 Judul lama : Hai you! Haura Nasha Athaillah, seorang mahasiswi administrasi bisnis yang sedang menempuh semester 3. Perempuan cantik itu berubah menjadi pendiam, cuek, dan dingin seme...
