Love is About Time

347 81 4
                                    

"Let's Meet Once Again, Dear Love"
Length : 17.626 words
written by : nayunnana

.

Mpreg! BxB marriage life!
Don't Like, Don't Read

.

"Papa, Jaechan berangkat sekolah dulu ya! Appa jangan lupa jemput Jaechan nanti siang"

Anak itu berlari setelah mengecup pipi sang papa. Membuat Jaemin berdesis kesal diam-diam. Anak itu jadi seolah melupakannya.

"Kau tidak kerja hari ini?"

Jaemin menggeleng.

"Setiap hari Jumat aku libur"

Sembari mengendikkan bahunya tak peduli, Haechan berjalan menuju dapur dan membuka kulkas. Matanya memeriksa bahan makanan.

"Bahan makanan sudah habis—"

"Biar aku yang membelinya nanti," potong Jaemin tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari Haechan. Bagaimanapun keadaan tak memungkinkan bagi Jaemin untuk membawa pria itu menuju dunia luar yang mengetahui fakta bahwa Lee Haechan telah tiada. Tidak. Jaemin tidak ingin Haechan mengingat apapun yang berhubungan dengan kepergiannya.

"Kita bisa pergi bersama, mumpung Jaechan sedang sekolah—"

"Tidak, biar aku saja"

Jaemin bersikukuh dan membuat Haechan hanya bisa menghela nafas heran. Apa dirinya memang di kekang seperti ini oleh Jaemin? Jujur, Haechan bukan orang yang sepertinya suka di kekang.

"Apa aku tidak boleh kemana-mana selain membersihkan rumah dan memasak? Oh ayolah Jaemin—"

"Eoh, kau memakai cincin?"

Topik berubah dan Haechan tak menyadari hal itu. Kini ia terlihat kikuk kala Jaemin menembak pasti mengenai cincin yang melingkar di jari manisnya.

"I-ini memang punya ku kan? Aku tidak boleh memakainya?"

"Ani— bukan begitu. Hanya saja sangat cantik jika kau kembali yang menggunakannya," ucap Jaemin tanpa menyadari wajah Haechan memerah.

Akui saja bahwa ia memang jatuh hati pada pria itu. Toh mereka memang pasangan kan? Tak ada salahnya jatuh hati pada suami sendiri.

"Tch, ah iya bantu aku menjemur pakaian. Entah bagaimana caramu mencuci pakaian sampai masih terlihat kotor begitu"

Jaemin hanya mengikuti langkah Haechan. Sesekali keduanya berbincang tentang hal-hal yang Haechan pertanyakan. Contohnya mengenai semenjak kapan mereka menikah dan sejak kapan rumah ini ada. Sebuah hal kecil yang Haechan coba pelajari perlahan-lahan sembari menunggu ingatannya pulih.

Musim hujan tak menghalangi keduanya untuk bercengkrama di bawah jemuran sembari tersenyum bahagia. Meski cahaya mentari hanya timbul sedikit, namun syukur adalah satu-satunya hal yang selalu Jaemin pajatkan akan segala hal yang ia terima.

Berharap musim hujan tak membawa sakit di akhir pertemuan.

••••••

Dua minggu berlalu, hujan masih tetap turun dan menjatuhi bumi. Sesekali reda namun beberapa jam kemudian kembali membawa butiran air untuk turun. Layaknya malam ini setelah Jaechan tidur, hujan kembali turun menyapa penduduk di beberapa tempat. Membuat Haechan dan Jaemin sama-sama terjaga malam ini.

Keduanya tak bisa tertidur dan masih bergerak gusar di balik selimut. Ah bukan keduanya yang terus bergerak gusar melainkan hanya Lee Haechan. Ya, Haechan terus menerus bergerak ke sana kemari di balik selimut entah karena apa. Kali ini bukan lagi canggung karena semenjak beberapa pekan lalu ia jadi sering menghabiskan waktu dengan Jaemin. Seperti memasak bersama, mencuci pakaian bersama dan juga mengajari Jaechan bersama-sama.

Let's Meet Once Again. Dear Love [JAEMHYUCK]Where stories live. Discover now