bolehkan kusebut kamu, sebagai penyesalan?

7 0 0
                                    

Ku pikir, menatap langit yang kian mempesona akan mengobati hati yang terluka
Tapi nyatanya ia tak bisa mengubah luka menjadi tawa
Kala melihat senja begitu indah melukiskan warna
Menjadikan mata yang berembun pun kini telah mengeluarkan airnya

Aku terisak, menangis pilu tak percaya
Tentang kenyataan yang ada
Mau tak mau harus kuterima
Meski berkali-kali hati memberontak, menolak kenyataan pahit yang ada

Mungkin, setelah ini kita tak akan lagi saling bertegur sapa
Saling bercerita
Berbagi tawa mau pun luka
Sebab kini, kita telah berbeda

Aku dengan kesakitan
Sedang kamu dengan sejuta kebahagiaan
Aku tak akan pernah menganggapmu sebagai kesalahan
Tapi bolehkah aku menyebutmu sebagai penyesalan?

Kau tau, luka itu dilahirkan oleh kebahagiaan yang dirusak
Dibidani dengan sisa tawa yang terkoyak
Meninggalkan rasa yang tergigit
Hingga hati tak dapat berkelit.

~Garut, 05September2021

Semesta Tak BerjanjiWhere stories live. Discover now