S A T U

516 127 43
                                    

Halo?

Salken saya ratu mermet🙇‍♀


Vote dulu Jagan lupa!

Baca sampe akhir ya!

TYPO BERTEBARAN!

Happy reading🐊


"Aza kok bawa koper? Kamu mau kemana?" tanya seorang anak kecil yang  berumur sekitar 4-5 tahun, melihat temannya membawa koper keluar rumahnya.

"Aga, aza mau pergi" ucap gadis kecil itu dengan mata berkaca kaca.

"Pergi kemana? Jauh ga? Kenapa harus bawa koper?" anak kecil yang di panggil Aga itu menatap Aza dengan bingung.

"Mau pergi ke tempat papah aku, aku gatau jauh apa ga tapi papah suruh bawa koper, rumah ini juga udah dijual kata papah."

Aga menatap gadis kecil didepannya, dan rumah minimalis yang berada tepat didepan rumahnya.

"Aku ikut boleh ga? Aku masih mau main sama kamu" Pintanya.

Gadis kecil itu menggeleng dengan air mata yang mulai berjatuhan, "Kata papa gaboleh hikss, kata papah ini jauh aga gaboleh ikut."

Aga menoleh melihat papah Aza  yang menghampiri mereka.

"Zara ayo."

"Om, aku ikut boleh ga? Aku masih mau main sama aza."

Pria paruh baya itu menatap Aga dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Gabisa, Zara gaboleh main lagi sama kamu."

"Tapi kenapa om? Dari dulu kan aku main sama Aza kenapa sekarang gaboleh."

"Di masa depan kamu bakal tau semuanya, ayo Zara."

Aza semakin menangis ketika tangannya ditarik oleh papahnya, meninggalkan Aga yang terdiam dengan mata berkaca kaca.

"Hikss papah gamau Zara mau disini aja." Gadis kecil itu meronta dalam pegangan papahnya, sembari menarik koper mini miliknya.

Pria paruh baya itu menggendong gadis kecil itu ketika mulai memberontak dan membawanya masuk kedalam mobil miliknya.

"HIKSS PAPAH GAMAU."

Aga mendengar jelas tangisan gadis kecil itu, air matanya luruh, pertahanannya hancur ketika mobil itu mulai berjalan.

"AZA, AGA NUNGGU KAMU BALIK YA." Teriaknya kuat saat mobil itu sudah menjauh, entah Aza mendengarnya atau tidak, ya jelas ia akan menunggu gadis kecil itu pulang kembali padanya.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Papah berangkat ya,baik baik disekolah barunya."

"Iya pah Zara masuk ya," Zara menyalimi punggung tangan Zaid dan Zaid balas dengan mencium puncak kepala sang putri.

"12 IPA 2" Zara terus menggumamkan kata itu ia terus mengingat kelas barunya.

"Dimana ya?."

"Eh tunggu" Zara memberhentikan seorang pria seumuran dengan dirinya yang kebetulan lewat di depannya.

AGAZAWhere stories live. Discover now