T U J U H

79 35 11
                                    

HAPPY READING🐊

"Hoho yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga." Kata Leo dengan tawa yang dibuat buat.

"Kirain tadi nggak bakal datang" Ical menyeringai tipis. "Geng kami, bukan geng kalian. Pengecut."

Leo menyorot Ical tajam, "Yang lo katain geng pengecut itu bakal buat geng kalian kalah kali ini."

Ical mengangguk anggukan kepalanya "Yayaya gue aamiinin, kasihan juga sama kalian yang kalah mulu" Randi tersenyum tipis. Yaa untuk kali ini Ical sedikit bisa berhadapan dengan musuh tanpa emosi yang menggebu gebu.

Ical dengan gesit menangkis pukulan yang diberikan dari Beni dan mendorongnya kuat membuat pria itu terhuyung kebelakang dan dengan sigap ditahan oleh anggota CANGKEMANZ.

Posisi mereka saat ini dengan anggota inti masing masing berada didepan, tak lupa dengan leader mereka.

"Jangan buru buru dong, ngebet banget pengen kalah" Ical kali ini benar benar membalikkan keadaan, jika biasanya dia yang lebih dulu menyerang lawan karena emosi, sekarang tidak. Lawan lebih dulu menyerang karena terpancing emosi darinya.

"Anjing," desis Leo.

Dalam hitungan detik tawuran pun terjadi, Leo dengan ganas menyerang Ical. Targetnya kali ini adalah Ical.

"Aduhh santai dong," Ical tertawa melihat Leo yang semakin emosi ketika ia menangkis semua pukulannya.

"Lo!!-,"

"Apa? gue kenapa?."

Melihat teman temannya yang sudah bertarung Ical pun dengan cepat menyerang Leo.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Ra lo tau kan kalau gara itu wakil ketua geng?," Zara megangguk menjawab pertanyaan Zelline.

"Berarti dia bakal sering tawuran, lo ga keberatan?" tanya Reva.

"Ditanya keberatan si gak, khawatir pasti. Gue cuman takut ntar dia kenapa napa, apa lagi dia pasti punya banyak musuh," Reva dan Zelline mengangguk anggukkan kepalanya mengerti.

"Ini lagi jamkos guru guru ada rapat, kita balik aja gimana?."

"Emang bisa balik?" tanya Zara bingung.

"Bisa kalau lagi jamkos gini." Zara menganggukkan kepalanya.

"Yaudah yuk balik."

"Lo bukannya sama Gara?," tanya Zelline.

"Oh iya ya,lupa." Zara terkekeh pelan, bisa bisanya dia lupa dengan Gara.

"Yaudah kalau gitu gue sama Zelline duluan ya" Zara menganggukkan kepalanya. "Dadah" melihat Zelline dan Reva yang mulai menjauh Zara pun bergegas menuju ke kelas sang kekasih.

"Eh tunggu," murid yang dihadang Zara itu menyerngitkan dahinya bingung.

"Why?."

"Gara?" mengerti dengan ucapan Zara gadis itu menjawab "Gara sama gengnya udah pulang dari tadi." Zara mengeryit bingung, Gara sudah pulang dan tak mengabarinya?, ah mungkin saja dia ada urusan. Pikirnya.

Tak ingin membuang waktu Zara segera pulang dengan naik taksi, mengingat dia tak membawa mobil di karenakan dia berangkat bersama Gara.

Sesudah membayar taksi yang ditumpanginya tadi, Zara bergegas masuk kedalam rumahnya, "Assalamualaikum." Salam Zara ketika memasuki pintu rumahnya yang sudah dibukakan.

AGAZAWhere stories live. Discover now