E N A M

101 58 8
                                    

SEBELUM BACA WAJIB VOTE DULU!😾

Komen laaaa g byarr

TYPO bertebaran!

HAPPY READING🐊

"Kamu punya anak?" Tari atau tante Gara itu, kini berada di salah satu Cafe bersama seorang pria yang seumuran dengan dirinya meski tuaan pria itu beberapa tahun.

"Punya, dia cewe sekarang udah SMA" jawab pria berkepala tiga itu.

"Oh ya? Kelas berapa kalau boleh tau?" tanya Tari yang semakin kepo dengan calon anak tirinya, mungkin.

"Kelas 12, Ken kamu titip sama siapa?" tanya pria itu dia merindukan wajah imut anak yang satu itu yang mungkin nantinya akan menjadi anaknya juga.

"Ah sama ponakan aku."

"Ponakan? Bukannya ponakan kamu cowo?, Kamu titip sama dia gitu?."

"Iya ponakan aku cowo, cuman tadi dia ngajak sama temen cewenya, yaa mungkin juga calon pacarnya" Tari terkekeh mengingat dua anak itu.

Ketika pria itu ingin berbicara tiba tiba ponselnya berdering, dan ketika membaca nama sang penelpon senyumnya terbit.

"Sebentar aku angkat telpon dulu" dengan ragu Tari menganggukan kepalanya, dia sedikit curiga ketika pria itu tersenyum hanya dengan membaca nama sang penelpon.

Beberapa menit kemudian pria itu kembali.

"Siapa?" Tari bertanya dan nada suaranya sedikit berbeda dengan tadi.

Pria itu tersenyum, sadar wanitanya ini sedang cemburu "Anak aku sayang" ucapnya gemas saat melihat wajah imut tari meskipun sudah berkepala tiga.

Wajah Tari kembali seperti semula dan rasa cemburunya tadi mulai menghilang, ketika tau siapa sang penelpon dan kata sayang yang di ucapkan pria itu.

"Anak kamu kenapa?."

"Kontaknya anak aku, tapi yang ngomong cowo, dan dia minta izin buat bawa anak aku buat bantuin dia jagain adek sepupunya," jelas pria itu panjang lebar.

Tari mulai curiga, saat ini pikirannya tertuju pada dua anak yang menjaga anaknya "Namanya sia--."

"Permisi," Waiters itu menyimpan pesanan Tari dan pria itu "Selamat menikmati," lanjutnya lalu berjalan kembali ke tempat awalnya.

"Makan dulu, nanti lagi tanya tanyanya" Tari mengangguk meskipun dengan berat hati, dia sudah sangat penasaran tapi karna waiters sialan itu dia harus menunda pertanyaannya.


🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Aza kamu mau gak aku nyanyiin?."

"Emang bisa nyanyi?," Gara tersenyum entah kenapa menatap Zara yang tengah menyuapi Ken rasanya seperti melihat masa depan. Kiww🐊

"Bisa dongg, ntar aku ambil gitar." Gara berdiri dari kursi makan yang di tempatinya lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Makan banyak banyak biar endutt," Zara menciumi pipi Ken dengan tawanya ketika melihat Ken yang kelewat menggemaskan saat mengunyah makanan.

AGAZAWhere stories live. Discover now