LOST - 2

323 52 11
                                    

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

halloww, how are you?
don't forget vote and comment ya🧡

- happy reading -

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

2

2.20

"Oke kalau ngga ada yang ngaku. Kita bakal cari Beomgyu besok. Ini udah malam, gue ngga mau terjadi hal yang ngga di inginkan kalau kita nekat," kata Seokjin, jelas membuat beberapa orang tak setuju.

Bagaimana nanti kalau terjadi apa-apa kepada Beomgyu?

"Engga kak! Kalau kita cari besok dan Beomgyu ternyata udah di habisin sama penculiknya gimana?" tanya Yeonjun, dia cemas dengan kondisi adiknya sekarang.

"Atau jangan-jangan Kak Seokjin yang merencanakan ini, dan Kak Seokjin pura-pura ngga tau biar yang lain engga curiga?" celetuk Taehyung membuat Seokjin menggeleng ribut, "Bukan gue Taehyung! Mana mungkin gue berani kaya gitu!" bantah Seokjin sedikit nge gas. Taehyung berdecih, bisa kah dia percaya?

"Heh kalian bertiga!" tunjuk Jungkook kepada Taehyun, Soobin dan Hueningkai yang sedari tadi hanya diam mendengarkan. Ketiganya menatap Jungkook dengan raut wajah bertanya 'Ada apa?'

"Kenapa kalian diem aja sih? Ngomong kek, atau jangan-jangan kalian pelakunya ya?" tuduh Jungkook, matanya memandang sinis ketiganya.

Taehyun memutar bola matanya malas, dia balik menatap Jungkook tanpa rasa takut, "Kak Hoseok juga diem aja engga lo tanyain kak? Kenapa cuma kita?" sinis Taehyun, Soobin yang berada di sebelahnya hanya diam sedangkan Hueningkai, pemuda itu juga ikut menatap Hoseok dengan tatapan yang tak dapat di mengerti oleh yang lain.

"Gue percaya sama Kak Hoseok, dan ngga sama kalian!" kata Jungkook, mendapat lirikan penuh tanda tanya dari Namjoon, "Apa lo termasuk dari pelakunya, Kook?" tanya Namjoon, matanya memincing ke arah Jungkook.

"Dih, mana ada! Engga lah kak," bantah Jungkook, pandangan matanya beralih kepada Namjoon.

Hening.

Yeonjun mendesah pelan, "Kak, kalau kita kaya gini nanti pelakunya bakal seneng. Mending kita istirahat dulu aja, soal Beomgyu kita bisa cari besok. Ini udah larut."

Semuanya terdiam mendengar ucapan Yeonjun. Benar juga kalau mereka seperti ini akan membuat pelakunya senang. Tapi benarkah kalau pelakunya itu salah satu dari mereka? Kalau iya, siapa yang berani melakukan hal seperti ini?

Seokjin mengangguk, "Oke, kita tidur dulu sekarang. Ingat, besok ada yang masuk kuliah pagi dan sekolah jadi jangan tidur malam!" pesan Seokjin.

Akhirnya pertikaian malam itu berhenti. Semuanya pergi kembali ke kamar masing-masing. Beristirahat untuk mempersiapkan hari esok.



"Bisa-bisanya mereka ngga tau kalau gue sandiwara," kekehnya lalu merebahkan dirinya ke kasur dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

23.45

Byur!

"Arghh shh," rintih Beomgyu, matanya yang berat mencoba menatap sekeliling. Dia dimana?

"Cih, bangun juga lo akhirnya."

Beomgyu mendongak, kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri mencari seseorang yang tengah berbicara kepadanya. Namun nihil, tempat itu gelap, tidak sepenuhnya gelap hanya ada sebuah lampu yang hampir padam di pintu masuk. Ruangannya juga pengap tak ada jendela, bahkan lobang sejenis ventilasi pun tak ada di tempat tersebut.

Beomgyu mencoba menggerakkan badannya, eh kenapa susah sekali? Pemuda itu menatap tubuhnya dalam kegelapan. Ah, ternyata dia di ikat di kursi rupanya, pantas saja dia tidak bisa bergerak secara leluasa.

"Gimana nyaman ngga duduk disitu?"

Beomgyu kembali mencari sosok di balik suara itu, tapi tunggu kalau dari suaranya seperti tidak asing di telinganya. Dia siapa ya? blank seketika.

"Anjir gue nanya ya! Diem mulu lo, ngga ada mulut?"

Beomgyu tersentak. Dia kembali menghiraukan pertanyaan orang itu, matanya terus menelisik sekitar. Akhirnya penglihatannya menangkap sebuah siluet seseorang di pojok kanan ruangan tersebut. Dari siluetnya dia seperti seseorang yang Beomgyu kenal, tapi tidak mungkin kan kalau orang itu dia?

"Kak -

Bugh!

Sebuah pukulan mendarat di tengkuk Beomgyu, membuat pemuda itu meringis pelan, kepalanya pening seketika. Dia ingin menoleh ke belakang, namun sayang dia tidak bisa karena ikatan di tubuhnya.

"Siapa sih lo! Lepasin gue engga!?" bentak Beomgyu yang entah kepada siapa disana. Orang itu terkekeh, perlahan orang itu berjalan mendekati Beomgyu dengan smirk terukir di bibirnya.

Mata Beomgyu terbelalak, jadi dugaannya benar. Dia! Orang itu yang membawanya kemari, tapi siapa yang memukulnya tadi? Apa disini ada orang lain selain mereka berdua?

"Lepasin lo? Jangan mimpi ya! Lo bakal disini sampai mati, Choi Beomgyu." bisik orang itu tepat di telinga kanan Beomgyu, membuat pemuda itu bergidik geli.

Masih dengan smirk nya orang itu menjauhkan kepalanya dari telinga Beomgyu. Mata Beomgyu menatap sinis orang itu.

"Kak Yeonjun pasti bakal selamatin gue dari bajingan kaya lo kak!" bentak Beomgyu. Orang itu memandang Beomgyu marah, berani-beraninya pemuda itu membentak dirinya.

"Berani bener ya lo!"

Bugh!
Bugh!
Bugh!

Tiga pukulan dari balok kayu itu otomatis membuat Beomgyu tak sadarkan diri. Orang itu— seseorang yang lain terkekeh ringan, "Lemah! Baru tiga pukulan aja udah pingsan," cibir orang itu.

"Udah pingsan kan dia? Yaudah kita cabut. Gue takut yang lain curiga,"

Orang itu mengangguk, kemudian mereka pergi meninggalkan Beomgyu yang masih dalam ikatannya itu. Dan dalam kondisi yang tak sadarkan diri.

"Choi Beomgyu, dia ngga akan pernah bisa keluar dari sini."

















































































TBC-

halloo !! sudah ada feeling?

[✓] LOST || BTSTXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang