LOST - EPILOG

351 41 6
                                    

·   ·   · ・ •  𓆩♡𓆪  • ・ ·   ·   ·

halloww, how are you?
don't forget vote and comment ya🧡

- happy reading -

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

19.50

"Serius amat baca apaan kak?" tanya Beomgyu, pemuda itu duduk di sebelah Yeonjun dengan tangannya memegang sebungkus camilan. Mengamati kakaknya yang sedari tadi sibuk membaca sebuah buku novel, entah apa judulnya.

Yeonjun menoleh, memamerkan buku novel yang baru di belinya kemarin.

Judulnya 'LOST'. Sampulnya berwarna merah darah dengan gambar sekelompok pemuda dengan blur pada bagian wajah.

"Bagus engga kak ceritanya?" tanya Beomgyu, Yeonjun mengangguk "Bagus. Bahkan gue sampai kebawa ke alurnya. Kasihan banget tokoh utamanya kehilangan kakaknya. Syedih tauu." kata Yeonjun dengan nada yang terdengar menjijikkan di pendengaran Beomgyu.

"Kelar nanti gue pinjem ya kak?" pinta Beomgyu.

Yeonjun mengangguk, "Gue udah kelar. Nanti habis makan lo baca ngga papa." kata Yeonjun. Beomgyu mengangguk bersemangat, kalau Yeonjun berkata alurnya bagus pasti isinya juga bagus, secara Yeonjun hampir sama dengan Namjoon dalam pemilihan buku. Intinya, kalau mereka berdua berkata bagus bisa di pastikan kalau isinya memang bagus.

"Makanan udah siap! Kajja kita makan!!" teriak Seokjin dari ruang makan. Dengan segera Yeonjun dan Beomgyu menyusul yang lainnya untuk makan malam.

"Yeonjun, mata lo sembab kenapa?" tanya Namjoon. Yeonjun menggeleng.

"Abis nangis kak dia! Gara-gara baca novel tadi," adu Beomgyu membuat Yeonjun menatapnya tajam.

Namjoon terkekeh, "Terlalu larut dalam cerita sih. Emang kenapa?"

"Tokoh utamanya kehilangan kakaknya," lirih Yeonjun mengingat kembali cerita yang dia baca.

Namjoon mengangguk, "Emang siapa sih tokoh utamanya?" tanya Jimin yang tadinya menyimak pembicaraan mereka.

"Tunggu bentar kak, gue ambilin bukunya." kata Yeonjun kemudian berlalu menuju ruang tamu untuk mengambil novelnya.

"Yang lain makan, ngga usah ngelihatin Yeonjun kaya gitu." ujar Yoongi setengah memerintah.

"Nih kak!" kata Yeonjun menyerahkan novelnya kepada Jimin. Jimin tersenyum, "Thank you. Lihat bentar ya,"

Yeonjun mengangguk, kemudian melahap kimbab buatan Seokjin dan Yoongi sebelumnya. Jimin membuka halaman demi halaman, kemudian membaca cast yang ada di novel tersebut. Alisnya bertaut.

"Kenapa nama tokohnya sama kaya kita?" tanya Jimin menatap heran buku tersebut. Iya, nama mereka berdua belas ada di cerita tersebut. Sebagai tokoh cerita.

"Dih, ngaco. Sini gue lihat," Taehyung merebut paksa buku tersebut. Dia terkejut, Jimin tidak bercanda. Dengan segera dia membuka halaman terakhir buku tersebut, Choi Yeonjun. Yeonjun tokoh utamanya?

"Apa ini kisah nyata yang kita alami nanti?" lirih Beomgyu. Semuanya terdiam.









































































"Yeonjun," panggil seseorang di belakang pemuda itu. Yeonjun menoleh, tersenyum ke arah yang lebih tua.

"Karena mereka sudah tau alurnya. Bagaimana kalau kita rubah jalan ceritanya hm?"

Yeonjun terbelalak.
































Pisau. Pistol. Darah. Tembakan. Teriakan. Dan Gelap.
































































"Kak Yeonjun jangan tinggalin gue," lirih Beomgyu.












"Apa pelakunya sama seperti buku kemarin? Tapi, di buku tertulis Yeonjun tertembak bukan tertusuk." kata Jungkook.












"Alurnya pasti di ganti. Secara, kita udah tau alurnya. Kalau pelaku jalanin sesuai alur jadi gampang ke tebak. Di tambah, mungkin saja pelakunya beda?" tebak Taehyung.















"Lo pelakunya?" tanya Seokjin menunjuk Taehyung.















Pemuda itu mengendikkan bahu acuh. Dia pun tak tahu, yang dia tahu ada seseorang yang diam-diam menyeringai di antara mereka. Dan DIA lah pelakunya.













"Jangan pernah percaya dia. Karena dia pelakunya!" pesan Yoongi. Matanya menatap tajam salah seorang di antara mereka semua.































































"Jadi, permainan yang sebenarnya dimulai."







































END






















Halloo !! Akhirnya aku bisa namatin Lost.

Sebelumnya aku minta maaf kalau endingnya ngga sesuai sama ekspektasi kalian :(

Oh ya, kalau ada yang mau nanya kenapa dan bagaimana bisa kok. Silahkan aja! Tulis di komentar nanti aku jawab kok semua yang mengganjal di pikiran kalian.

Juga, aku mau berterimakasih buat pembaca karena kalian udah mau nyempetin waktu buat baca tulisan absurd ini. Thank you banget, segala support kalian berharga buat aku. Entah itu dalam bentuk vote, komen, atau pun kirim pesan pribadi ke aku sendiri. Thank you ya ><

Satu lagi, gimana nih perasaan kalian setelah membaca ini? Ada dendam sama aku kah? Hehe maaf. Lain kali engga lagi deh, peace ^^

Udah ya, segitu dulu. Stay healthy okay? Sampai jumpa di cerita aku selanjutnya. Papay !! ^^





























[✓] LOST || BTSTXTWhere stories live. Discover now