Foto Itu Lagi

98 6 0
                                    

"Feli kok baru dateng? Tumben banget, biasa nya dateng paling pagi, kok sekarang dateng nya mepet mau masuk?" tanya Naya dengan raut terheran-heran.

"Iya tadi bangun kesiangan," jawab Felicia. Gadis itu mengambil tempat duduk di sebelah Naya seperti biasa.

"Ih Feli parah nih! Kayak Naya dong!" ujar Naya dengan nada begitu bangga membuat Felicia langsung menoleh.

"Emang nya lo kayak gimana?"

"Sering kesiangan juga sih, tapi hari ini Feli harus apresiasi in Naya, karena hari ini Naya dateng paling-paling pagi," ujar Naya dengan senyum bangga nya.

"Waw, tumben banget," sahut Felicia dengan raut datar.

"Keren kan Naya? Iya kan?"

"Iya keren, pertahankan kerajinan lo!" jawab Felicia memberikan satu acungan jempol.

"Feli gak mau nanya Naya mau ngapain ke kampus pagi-pagi?" ujar Naya sambil menatap Felicia dengan penuh harap. Felicia menghela nafas nya. Teman satu kampus nya ini sangat lah merepotkan.

"Emang nya Naya ngapain pagi-pagi ke kampus?" tanya Felicia sambil memaksakan senyum nya.

"Ada urusan," jawab Naya tanpa memberitahu apa urusan yang sedang dia bicarakan itu.

Tadi gadis itu yang minta dirinya untuk bertanya mengapa dia datang pagi-pagi, sekarang malah gadis itu tidak mau memberitahu nya.

"Emang nya cuma Feli doang yang bisa sibuk kayak orang penting, Naya juga bisa!" lanjut Naya. Felicia tidak bisa menahan tawa nya, gadis itu langsung menutup mulut nya dengan tangan.

Satu kalimat langsung muncul di otak Felicia. Naya memang gadis yang sangat aneh.

"Ih Feli kok ketawa?" tanya Naya dengan raut terheran-heran.

"Enggak, siapa yang ketawa?" elak Felicia padahal terlihat sekali bahwa dia sedang tertawa. Naya mendengus kesal.

"Feli ketawain Naya ya!" ujar Naya.

"Enggak Nay," ujar Felicia.

"Ish masa sih?"

"Dosen nya kapan dateng sih?" ujar Felicia mengalihkan topik, agar Naya tidak terus-menerus merengek layaknya bayi.

"Selamat pagi!" 

"Ih pas banget, pas Feli nanya, dosen nya dateng, keren banget!" ujar Naya heboh.

"Shttt jangan berisik nanti dosen nya marahin kita," bisik Felicia membuat Naya mengangguk patuh.

"Tapi itu keren banget Feli!" bisik Naya. Felicia langsung memberi isyarat kepada Naya untuk diam. Gadis itu kembali mengangguk patuh.

Dosen itu hari ini mengajari mereka materi tentang penyakit pada kulit manusia. Dosen itu menjelaskan dengan sangat cepat membuat Felicia terburu-buru untuk mencatat.

"Feli, nanti Naya pinjem catatan Feli ya," bisik Naya.

"Naya jangan berisik gue gak bisa denger dosen nya ngomong apa," sahut Felicia.

"Oke maaf, Naya diem sekarang," jawabnya.

"Feli." Felicia dengan raut penuh tekanan menoleh kearah Naya.

"Nanti Naya boleh pinjem buku catatan nya kan?" tanya Naya.

"Boleh Nay, boleh! Asal lo gak berisik," jawab Felicia.

"Makasih Felicia, Felicia emang baik," balas Naya.

"Tugas untuk hari ini saya mau kalian buat kelompok. Setiap kelompok menjelaskan satu penyakit pada kulit manusia. Minggu depan kalian harus persentasi kan di depan kelas," ujar dosen itu yang tiba-tiba sudah memberikan tugas.

Felicia's EarthWo Geschichten leben. Entdecke jetzt