06

47.9K 3.9K 604
                                    

Jangan lupa vote nya ya cantik
_Najaemin

Jangan lupa vote nya ya cantik_Najaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mark what's wrong whit you?."

Mark tidak menjawab ia malah semakin berkutat dengan telfon genggamannya. Haechan berdecak kesal melihatnya ia segera merampas ponsel itu dari tangan Mark.

"Haechan!." Bentak Mark.

"What." Seharusnya haechan takut sekarang karena Mark sedang membentaknya namun kali ini ia harus mengesampingkan rasa takutnya.

Mark justru tidak menjawab ia segera bangkit dari duduknya dan akan masuk kedalam kamar tapi sebelum itu haechan menahan tangan Mark.

"Mark jangan bilang kau marah' hanya karena kesenanganmu terganggu?." Tebak haechan, dan yeah sepertinya tebakannya benar karena Mark terdiam disana.

"Astaga tuan." Haechan mendesah frustasi.

Tanpa banyak kata haechan berjinjit dan mencium Mark di bibirnya, awalnya Mark hanya diam membiarkan haechan berbuat sesukanya tapi kali ini ia membalas ciuman haechan karena.

Dia sengaja sekali menggesekkan miliknya dengan penis Mark yang sepertinya akan terbangun karena ulah haechan.

Haechan mendorong Mark agar ciumannya terlepas. "Aku cape berjinjit kenapa kau tinggi sekali sih." Ucap haechan merajuk.

Kalau sudah gini Mark mana bisa marah bukan. "Dapur, ruang tamu atau kamar?." Haechan langsung mengerti akan perkataan yang langsung terlontar dari mulut mesum tuannya ini.

"Kamar, aku tidak mau anaku kenapa - Napa."

Mark mengangguk lalu membawa haechan untuk segera masuk kedalam kamar mereka yang memang sengaja hanya memilik satu kamar dengan apartement yang luas ini.










"-aah ouch too deep dadh."

"Bukankah ini yang kau mau baby."

Haechan tersentak sentak dibawah sana dengan tangan yang meremat seprai yang sudah tak berbentuk itu.

"Dadh i wanna cum." Mark langsung menjepit lubang kencing haechan. "No kau tidak boleh keluar sayang sebelum aku keluar." Haechan menggeleng gelengkan kepalanya yang memang sudah tidak tahan ingin orgasme.

"Dadh pleass."

"No Kitty."

Mark menambah kecepatan gerakannya menghujam lubang haechan tanpa ampun dan haechan semakin menjerit keenakan dibawah sana.

"Markh pleas i wanna cum."

"Hm keluarkan bersama."

Hentakan yang ketiga Mark akhirnya mengeluarkan percumnya, mereka memdesah bersama dengan Mark yang langsung ambruk disamping haechan.

𝕄𝕪 𝔸𝕤𝕚𝕤𝕥𝕖𝕟 -𝕄𝕒𝕣𝕜𝕙𝕪𝕦𝕔𝕜✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang