19

26.7K 2.5K 223
                                    

Voment!

"Uups! Im sorry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uups! Im sorry."

Perempuan itu berdecak kasar, ia bangkit dari lantai dan memandang bengis kearah lelaki didepannya.

"use your eyes when walking." Desis koeun.

Haechan melipat kedua tangannya dan mengangkat satu alisnya. "I walk with my feet, not my eyes" Koeun memandang tajam kearah haechan.

"Sedang apa anda disini."

Haechan menunjuk dirinya sendiri. "Saya?." Haechan menunjuk kearah resepsionis disana, mata koeun langsung mengikuti arah jari telunjuk haechan.

Disana ada Mark yang sudah akan berjalan menghampiri haechan, "oh baby, aku sungguh sangat senang mengetahui calon anakku sehat disana." Mark menghampiri haechan dengan senyum lebarnya.

Mark masih belum menyadari kehadiran koeun disini, karena ia terlampau senang apalagi hati ini adalah hari pertama cek up haechan.

"Thank you, that's because I take good care of my son"

Mark mengangguk dan mengecup bibir haechan, manik koeun membulat dengan sempurna.

Sedangkan haechan diam - diam memamerkan seringainya. "Daddy~ I want to eat spaghettii~" ucap haechan setengah merengek, menggoyangkan lengan Mark membuat sang empu terkekeh kecil.

"Oh koeun? Sejak kapan kau disampingku?"

Koeun langsung memamerkan senyumannya dan membungkuk pelan. "Ehm sejak anda masih berada di resepsionis tuan." Mark mengangguk.

"By the way, sekarang kita bukan lagi rekan kerja panggil saja saya dengan nama Tampa embel - embel tuan." Koeun masih tetap tersenyum dan mengangguk kecil.

"Dad!" Rengek haechan.

Mark tertawa pelan lalu mengusak rambut haechan, "saya duluan koeun, istri saya sepertinya sudah tidak sabar untuk makan." Koeun tersenyum kikuk.

Mereka berdua akhirnya berjalan meninggalkan koeun, dengan haechan yang masih mengapit lengan kekar suaminya, tapi sebelum itu haechan menoleh kebelakang dan memeletkan lidahnya kearah koeun.

"Kau kalah" ucap haechan tanpa suara kearah koeun yang menggenggam erat stetoskop nya. Memandang penuh emosi kearah haechan yang sudah tertawa mengejek kearahnya.

"Aku ingin sekali membunuhmu haechan" geram koeun.

"Memangnya bisa?"

Koeun terkejut dan membalikan badannya, ia memandang bingung kearah lelaki didepannya itu.

"Siapa kau."

"Aku ya? Bagaimana jika aku bilang, kalau aku adalah calon suamimu?" Eric mencolek dagu koeun dan melenggang pergi, di setengah perjalanan ia berpura - pura muntah dan membersihkan jari telunjuknya menggunakan tissue.

𝕄𝕪 𝔸𝕤𝕚𝕤𝕥𝕖𝕟 -𝕄𝕒𝕣𝕜𝕙𝕪𝕦𝕔𝕜✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang