O8 💫

260 73 21
                                    

"Yerin-si..."

Usai membiarkan deru pendingin ruangan membunuh waktu di bilik persegi hitam itu, barulah si adam angkat bicara.

"Ne?"

Duduk di sisi lain sofa letter L, Jung Yerin menatap orang yang memanggilnya.

"Kenapa nama instagram-mu mirip denganku?"

Wait...

Hei, mana sih kesan beku yang disematkan pada lelaki Jeon itu?

Mana yang dikata arogan dan menyeramkan?

Tapi...  untuk keyword terakhir agaknya bisa Yerin rasa.

Bagaimana tidak? Mereka yang hanya sebatas rekan sesama labels, kini bisa duduk berdua saja. Dan... Jeon Wonwoo pelakunya.

"Ne?" Yerin gagal paham.

"Tidak ada kata lain?"

"Itu terlalu random, bagaimana dengan alasanmu menahanku di sini?"

"Kamu membutuhkan ruang ini."

Yerin mengernyit. "Tidak, kenapa aku butuh ruang ini? Masih banyak ruang lain—"

"Tapi kenapa terus mengikutiku?"

"Mengikutimu? Wonwoo-si, tau yang namanya kebetulan? Kasusnya semacam itu."

"Pfft.." si lelaki gagal membendung tawa.

Antara bingung dan takut, Yerin was-was jadinya. Ia bungkam menatap sosok yang tengah mengamati perputaran tabung di tangannya. Bunyi benda di dalam, jelas menyapa telinga.

Lalu suara lain yang terlampau rendah masuk ke indera pendengaran Yerin.

"Jangan sendiri... ketika kamu sedang terluka seperti ini."

──˚.۰ ♪ ۰.˚──

˚──

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
STELLIFY √Where stories live. Discover now