BAGIAN 12

4.2K 334 24
                                    



Shades of rose







Bagian 12

.
.
.
.

Happy Reading






..

Deg!

Sudah sangat lama sekali jiho tidak menghubunginya, bahkan ribuan pesan singkat yang ia tujukan pada jiho pun tidak ada satupun yang ia respon. Tapi kali ini jiho sendiri yang menghubunginya, membuat mingyu kaget dan senang.

Ia mengulas senyum paling lega yang ia punya. Seolah olah apa yang selama ini ia nantikan telah tiba, begitu tulus dan sangat indah, membuat rose yang saat ini berada di depannya merasa penasaran.

Rose belum pernah melihat senyum mingyu yang seperti itu, sama sekali.

"Sayang, ada apa?"

Mingyu terlonjak kaget, ia segera mengalihkan tatapannya dari ponsel ke arah rose yang terlihat sudah sangat siap untuk pergi keluar,

"Tunggu sebentar saja, bagaimana?"

Dahi rose mengkerut bingung

"Kau mau kemana?"

"Tidak aku tidak kemana mana, aku hanya perlu menghubungi seseorang saat ini" kata mingyu sambil memegang pundak rose meyakinkan bahwa ia hanya sedang ada urusan mendesak saat ini

"Baiklah, aku akan menunggumu" kata rose, tepat setelah rose mengucapkan persetujuan tersebut, mingyu dengan cepat ke arah balkon apartemen rose, saat rose mendekat ke arahnya, ia menutup pintu balkon dan mengkode rose untuk memberikannya ruang.

Rose pun tanpa curiga apa apa duduk kembali ke sofa dan memainkan ponselnya untuk membunuh waktu.

Sementara itu, di balkon mingyu berusaha menghubungi nomer yang barusan membuatnya kelimpungan. 3x sudah mingyu mencoba menghubungi jiho tapi nihil, tidak ada balasan apapun. Mingyu sempat ragu, apa tadi itu di bajak. Tapi siapa yang membajak dan untuk apa, tidak mungkin juga ada orang iseng.

Saat mingyu bergelut dengan pikirannya, ponsel tersebut berdering, menandakan panggilan masuk.

Saat nama jiho terpampang, tanpa lama mingyu langsung mengangkat panggilan tersebut dengan semangat.

"Mingyu?"

Oh sungguh, mingyu sangat merindukan suara ini, suara favoritnya dulu.

"Jiho, aku sangat merindukanmu"

Itu adalah sapaan pertama mingyu untuk belahan jiwanya sudah lama tak ia jumpai bahkan suaranya pun juga sudah lama sekali tidak ia dengar.

"Kau di seoul sekarang?"

"Heum, aku di seoul, rencananya besok aku akan menemui mu di rumah"

"JANGAN!" Teriak jiho di dalam sambungan membuat mingyu sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga

"Kenapa?"

"Jangan menemui ku di rumah, kita bertemu di luar saja"

"Baiklah, kapan aku bisa menemuimu?"

Mingyu tersenyum lega mendengarnya, bahkan ia sudah membayangkan pertemuan keduanya saat ini.

"Malam ini, bagaimana?"

Shades of RoseWhere stories live. Discover now