pt 3 // Baik

1 2 0
                                    

Tak habis pikir gadis 5 tahun ini terjebak dalam ruang semu orang tua- nya.

Alicha sedih. Ia tak mengingat apapun dimasa lalunya. Ia terlalu kecil saat itu. Ia hanya mengingat ucapan mama nya

‘Aloo anak mamaa cantiiq’. Hanya kata itu yang ia ingat hingga sekarang walaupun itu sudah sejak 3 tahun lamanya ketika ia beranjak 2 tahun.

Ia terus menangkap bayangan dimasa lampaunya, untuk mencari wajah orang tua yang asli. Ia pun sedih lalu menangis dalam diam, tak mengingat apapun.

“Eh anak manja, sini keluar makan!!”. Hardik mamanya membuka kasar pintu kamar Alicha lalu pergi. Sang pemilik kamar terkejut bukan main, namun ia sudah biasa atas hal itu.

Langkah itu terhenti ketika seorang paruh baya mendekatinya sambil tersenyum manis. Gadis itu terkejut, belum ada yang pernah menampakan raut muka cerianya.

Perlahan lahan gadis itu mengukir garis bibirnya seceria mungkin.

‘Apakah ini yang disebut senyuman?’. Pikirnya.

“Hai gadis manis, saya mamah dari mamah kamu nak, kau bisa memanggil saya Oma. Karna kamu adalah cucu oma, oma harap bisa membantumu. Ini ada sepotong roti dan susu untukmu sayang makanlah”. Ucap seorang paruh baya. Alicha menerimanya sambil tersenyum.

“Terima Kasih, maaf sudah merepotkanmu oma”. Ucapnya merendah sambil membungkukkan setengah badan tanda penghormatan.

“Tak apa sayang, oma sedang berkeliling di rumah ini, oiyaa panggil nama oma Chairly Davidcheenz , panggil saja Oma Chen”.

“Bai-ik Oma, namaku Alicha Natashaa Davidsoon”. Ucapnya kembali.

Lucu yaa, padahal namanya sudah jelas dari keluarga Samuela. Merekalah yang telah menganti semua identitasnya agar orangtua kandungnya tidak mengetahui. Dan menyiksanya di dalam rumah mewah ini.

Sungguh kejam, namun memanglah begini takdir dalam hidupnya. Sabar adalah kunci utama dari permasalahan.

“Sama sama gadis manis, tak usah sungkan untuk meminta bantuan kepada oma. Oma tau kau sedang terhanyut dalam kesedihan, maka dari itu kau bisa mengatakan dua patah atau lebih kata kepada oma yaa”. Ucap Oma sambil mendekap tubuh mungil Alicha dan dibalas olehnya.

Alicha sangat bahagia akhirnya ada yang memeluknya dengan hangat, sungguh nyaman. ‘Andai hal ini bisa berangsur lama’ batinnya berkata.

🌹🌹🌹

Stay Stronger Where stories live. Discover now