pt 9 // Memanggil

0 0 0
                                    

Happy reading wanka...

Tak ada habisnya gadis ini membolak balik buku tebalnya mencari sesuatu di dalamnya, ia penasaran. Oma Cheen sangat baik, mengajarkan bagaimana cara membaca dengan baik dan benar. Sungguh hebat yaa, gadis berumur 6 tahun yang rada lancar membaca. Satu bulan kemarin tepatnya bulan Mei tanggal 20 ia menginjak usia 6 tahun, Oma Cheen sangat senang dan membuat pesta kecil- kecilan untuk cucunya.

Alichaa sangat senang, seumur hidup nya dia belum pernah merayakan pesta ulang tahunnya. Miris hati Oma ketika ia berkata seperti ini.

“Terima kasih banyak oma, kau adalah orang yang pertama kalinya membuat kejutan, Icha tidak tahu apakah ini mewah atau tidak. Tapi yang pasti Ichaa senang sekali”. Ucap- nya kala itu sembari melebarkan senyuman yang sangat manis, ungkapan rasa senangnya membuat tubuh Oma merasa kelu.

Bagaimana bisa anak kecil ini tersenyum setelah apa yang ia rasakan pada masa yang memang sangat dibutuhkan rasa kasih sayang oleh orang tuanya bukan kekerasan yang ia harapkan.

Oma Cheen sangat tidak menyukai hal  itu dan berkerja sama untuk mencari keberadaan mama kandungnya Alichaa dibantu oleh cucu kesayangan  Shaane, ia dia adalah cucu kesayangan Oma saat ini. Karna adik- nya mengalami hal yang diluar dugaan, Grey meninggal. Membuat Shaane ingin membalaskan dendam- nya kepada seseorang atas kematian adiknya.

Oma Cheen menelpon seseorang, seketika panggilan itu mengeluarkan suara khasnya.

“Halo sayang apa kabar nak?”.

“......”

“Apakah keadaan Nana sudah baik?”.

“......”

“Oma tahu betul itu, Oma boleh meminta bantuan sayang?”.

“......”

“Tolong carikan informasi orang yang bernama Alichaan Samuel Second, kurasa dia bukan pelakunya”.

“........”

“Plis lah nak, berpikir dengan positif. Gadis kecil ini sangat perlu kasih sayang”.

“.........”

“Iyaa sayang, dia memiliki anak yang masih berumur genap 6 tahun. Bukan kah kau ingin mempunyai keponakan perempuan kan? Tuhan sudah meng hadiahkan kepada keluarga kita sayang”.

“.........”

“Baiklah kalau begitu, terima kasih ya sayang”.

“.........”

Tut... Tut.. Tut.

Melegakan sekali, semoga memang bukan dia pelakunya. Oma tahu pasti, Alichaan iparnya bukan orang yang jahat, tetapi di dalam rumah ini lah yang membuat kekacauan. Iya siapa lagi wanita murahan, Anggie itu.

🌹🌹🌹

Next part wankaaa

(●´∀`)ノ♡

Stay Stronger Where stories live. Discover now