pt 10 // Menerima

1 1 0
                                    

Happy reading wankaa

......

Diruangan yang minim cahaya menampakkan gadis tomboy yang tengah sedang membuat strategi untuk membalaskan dendamnya kepada seseorang yang telah membunuh adiknya, bagaimana bisa hal itu terjadi, ia tak habis pikir. Maminya sekarang sudah tak seperti dulu, terlebih papi yang selalu bisa menghibur mami.

Ketika ia ingin keluar untuk menemui maminya, tiba-tiba handphonenya bergetar memunculkan nama seseorang yang sangat ia sayang.

Oma Cheen♡ is calling.

“Halo sayang apa kabar nak?”. Suara di sebrang sana, ciri khasnya belum pudar, dari cara bicara dan suaranya. Aah dia sangat merindukannya.

“Halo omaa, baaik omaa..”.

“Apakah keadaan Nana sudah baik?”. Pertanyaan itu membuatnya sakit sesaat, ia sangat jujur kepada omanya. Perasaannya tak bisa di bohongi.

“Yaa seperti yang oma lihat, mungkin sekarang lebih terbantu karna papi yang cuti kerja”.

“Oma tahu betul itu, Oma boleh meminta bantuan sayang?”. Gadis ini menyeritkan alisnya.

“Apa itu oma, akan aku lakukan demi oma ku tersayang”. Ucapnya dengan semangat.

“Tolong carikan informasi orang yang bernama Alichaan Samuel Second, kurasa dia bukan pelakunya”. Ia hampir menekan tombol merah pada layarnya, bagaimana oma tahu jika dia bukan pelakunya. Lalu siapaa. Anna setengah sadar mencerna kata kata omanya.

“Aku tidak mau oma, aku sudah muak dengannya. Ku mohon jangan katakan nama manusia itu”.

“Plis lah nak, berpikir dengan positif. Gadis kecil ini sangat perlu kasih sayang”.

“Gadis kecil?”. Beonya

“Iyaa sayang, dia memiliki anak yang masih berumur genap 6 tahun. Bukan kah kau ingin mempunyai keponakan perempuan kan? Tuhan sudah mengha diahkan kepada keluarga kita sayang”.

“Demi gadis itu aku akan melakukan- nya”.

“Baiklah kalau begitu, terima kasih ya sayang”.

“Terima kasih kembali oma”.

Tut... Tut.. Tut.

Panggilan pun terputus, ia masih memikirkan percakapan antara oma dengannya.

Apakah ia mempunyai keponakan perempuan?, yang ia tahu, Anna memiliki keponakan laki laki dari kak Samith.

Saatnya bekerja batinnya.

Menuruni tangga dengan cepat pergi ke kamar mami, memang itu tujuan- nya.

“Haloo maaaami paaapi”. Ucapnya semangat yang dipanggil pun menoleh dengan senyuman pepsodent, ia rindu senyuman ini. Seraya mendekap kepelukan kedua- nya dekapan itu di balas oleh kedua belah pihak.

“Ada apa sayang”. Grandryna mengulurkan dekapan sang putri.

“Anna pergi sebentar yaa miipii..”. Ucapnya lembut.

“Kak Samuel masih ada di rumah?”. Tanya David.

“Yaa seperti biasa, menatap layar handphonenya lalu pergi tidur”. Ambigu Anna, ia takut membuat mami esmosi lagi eh emosi. Papi yang mendengarkan tersenyum datar.

“Yaudah yaa, Anna berangkat dulu”. Pamitnya.

“Oke, be carefull baby”. Ucapnya bersamaan diselingi gelak tawa dari sang pasang kekasih. Anna yang melihatnya menggelengkan kepala- nya pelan.

Stay Stronger Kde žijí příběhy. Začni objevovat