( 10 )

852 56 9
                                    

Lelaki manis itu terdiam, dan sesekali melirik Kakak nya yang masih memperhatikan diri nya dan juga lelaki tampan yang berada di sebelah nya ini.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Tunggu.. apa?

Tampan..

Tidak tidak! bagaimana mungkin aku menyebutnya tampan?
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Dengan reflek dia menggelengkan kepala nya, dan membulatkan matanya begitu lucu karena bereaksi atas apa yang baru saja dipikirkan nya.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Astaga, Lee Renjun, kau sudah mulai gila!
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Hal itu menarik perhatian dua pemuda yang sedang berusaha membuka obrolan,

"Ada apa Renjun?"

Renjun refleks menatap lelaki yang berstatus Hyung nya itu, Renjun nyengir menggemaskan sampai menampakan gigi putih nya.

"Hehe, tidak.. tidak ada apa-apa," jawab Renjun dengan gugup disertai cengiran gugup nya.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Kenapa aku gugup, bodoh. Aneh sekali diri ku ini!
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
"Kau yakin, sayang?"

Lagi, Renjun terkejut, tapi dia berusaha untuk menetral nya kembali. Dia menatap pemuda yang duduk di samping nya,

Lee Haechan, apa-apaan dia itu?

Sayang?

Oh.. oh tidak.. jantung ku.. kenapa berdenyut nya seperti ini? Bukan kah ini tidak benar? Sial obat ku dimana? aku pasti melupakan obat ku juga
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ

"Kau— maksud ku kalian lanjutkan mengobrol nya–" Renjun bangkit dari duduk nya, dan menatap kepada kedua pemuda itu secara bergantian. Yang aneh nya sama sekali belum membuka obrolan, dan hanya saling menatap satu sama lain.

Mengingat Haechan itu sangat berisik, tiba-tiba saja dia menjadi pendiam, sangat bukan Haechan sekali.

"–aku ke kamar dulu, sebentar." Setelah itu, Renjun pun pergi jalan ke kamar nya.

Meninggalkan kedua pemuda yang masih belum membuka suaranya.

***

Canggung, dan juga panas. Padahal Haechan yakin sekali bahwa AC dirumah ini menyala, awal dia memasuki rumah ini juga terasa sangat dingin. Tapi, entahlah, Lee Haechan sendiri pun tidak mengerti kenapa dia begitu canggung sekarang dengan pemuda lebih tua setahun di hadapan nya ini.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Biasanya juga tidak seperti ini, padahal dia adalah pemuda yang gampang berbaur dan juga mudah untuk berbicara dengan orang baru.

Tapi sekarang? Lihat lah, lidah nya saja terasa begitu kelu saat akan mengucapkan 'halo hyung'.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Hyung?

Tidak-tidak. Kami belum sedekat itu!
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
Haechan menggerutu dalam hati. mungkin sudah sejak beberapa menit yang lalu dia menggerutu.

"Lee Haechan?" Mark akhirnya membuka suara,
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
AKHIRNYA!
ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ
"Ya?" Dengan cepat, Haechan menjawab panggilan dari Mark, tak lupa dengan senyuman yang begitu cerah tapi terlihat canggung. Sangat.

Sial, kemana kepercayaan diriku saat pertama kali bertemu dengan Mark Lee? Batin Haechan kesal.

"Sudah berapa lama kenal dengan Renjun?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

INCESTWhere stories live. Discover now