( 06 )

3.8K 442 50
                                    

Setelah pertengkaran itu, Mark maupun Renjun tidak sama sekali bertegur sapa. Bahkan saling melihat pun tidak.

Keegoisan Renjun, dan sikap tidak perduli Mark membuat hubungan kedua nya memanas. tidak hanya sampai disitu, bahkan tingkat kepedulian Mark pada Renjun sudah agak sedikit berkurang.

Mark berfikir bagaimana nasib nya jika sang ibunda bertanya bagaimana keadaan Renjun dan bagaimana Renjun disana. Dia harus jawab apa coba?

Jawab kalau mereka berdua bertengkar? Oh ayolah, mereka berdua bukan anak kecil lagi.

Oh, Mark harus memberi pengecualian pada Renjun. Kalau Renjun benar-benar seperti anak kecil.

Kedua mata Mark melirik lelaki manis berstatus adik nya yang sedang menuruni tangga untuk menghampiri nya ke dapur.

Tunggu, menghampiri nya?

Ha. Dalam mimpi mu Mark Lee. Nyatanya Renjun hanya menghampiri makanan yang berada di meja makan, bukan untuk mu.

Tunggu, Renjun sudah berpakaian rapih pagi ini. Mau kemana dia?

Mulut Mark sangat gatal saat dirinya ingin bertanya pada adik nya, tapi dia gengsi. Karena perlakuan nya kepadanya. Tapi dia benar-benar penasaran dengan adik nya.

Pasal nya, Renjun selalu berangkat pagi. Dang pulang malam. Jika Renjun adalah wanita, dia akan memarahi nya karena pulang larut malam. Untung nya dia lelaki, jadi tidak terlalu masalah nya.

Oh, ada satu masalah yang akhir-akhir ini menghantui dirinya.

Kenapa Lee Renjun begitu manis?

Dan, Kenapa dia berfikir seperti itu kepada adik nya sendiri?

Semua pertanyaan yang berada di kepala Mark hanya dianggap sebagai angin lalu. Dan tidak terlalu difikirkan juga, atau belum.

Mark melihat gerak gerik Renjun dari ekor matanya. Renjun tidak menyapa Mark bahkan melihat nya pun tidak, rasanya dia malas sekali dengan Mark sekarang. Karena ke tidak pekaan Mark.

Padahal Renjun sudah benar-benar memberikan kode yang begitu keras. Harus sekeras apa lagi kode nya, agar kakak tidak peka nya itu berubah menjadi peka? Menyebalkan.

Renjun paham saat Mark melihat dari ekor matanya dirinya minta di tanya terlebih dahulu. Tapi, toh Renjun tidak peduli dengan Mark untuk saat ini. Dia akan kembali bertanya saat Mark akan berbicara terlebih dahulu padanya.

Renjun memakan suapan terakhir dari sarapan nya, hari ini Jaemin dan Jeno berencana untuk mengajak nya jalan-jalan begitu pula dengan seorang teman Jaemin.

Setelah selesai, Renjun meminum air putih nya dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan salam perpisahan pada Mark.

Terdengar suara hentakan kaki dari belakang sana seperti orang yang sedang kesal. Renjun menahan tawa nya saat ini.

Dan disana, Mark terlihat kesal sekali seperti anak gadis yang sedang di cueki oleh sang kekasih. 

"Menyebalkan!" gerutu Mark.

***

"

"Jaemin? Kau dimana?"

Renjun mengapit ponsel nya pada bahu dan telinga nya, dirinya kini sedang memilih bunga sebagai hadiah atas pertunangan kedua sahabat nya itu.

"aku, Jeno dan Haechan akan sampai sebentar lagi. Kau dimana?"

"toko bunga,"

INCESTWhere stories live. Discover now