16.

143 6 0
                                    

TEKAN VOTE NYA DULU DONG, GERATIS KOK. RAMAIKAN JUGA SETIAP PARAGRAF NYA, SHARE KE TEMEN KALIAN.

THANKS BANGET BUAT KE ANTUSIASAN NYA🌈🌈🌈

SELEMAT MEMBACA📍

SELEMAT MEMBACA📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(ERZA❤❤)



“Silahkan duduk nona” gurau Lukas setelah mempersilahkan Avasya duduk di kursi restoran.

Lukas tidak main main ketika mengajak Ava berkencan malam ini, cowok itu bahkan memesan private room di kencan pertama mereka.

“Hmm thanks” Ava tersenyum tipis lalu duduk.

Lukas lalu menyodorkan sebuah kotak berwarna hitam, “Gue pikir cewek kaya lo enggak suka bunga atau semacamnya jadi menurut gue ini lebih bermanfaat” ujar Lukas.

Dengan ragu Ava menerima kotak hadiah itu, kemudian membukanya. Alangkah terkejutnya Ava, di dalam kotak itu terdapat sepatu sekolah edisi terbatas. Bisa di bayangkan betapa mahalnya.

“Gue enggak terima kaya gini” ujar Ava dengan sungkan, “Lo udah berlebihan” katanya lagi.

Lukas tertawa sambil menyugar rambut nya ke belakang.

“Ini bukan berlebihan, tapi ini sebagai tanda terima kasih gue lo mau jadi cewek gue” ujar Lukas.

“Aneh lo!!.”

“Haha kok aneh sih, oke oke lo taro dulu itu sepatu kita makan sambil ngobrol biar enak dan lo tahu maksud gue” ujar Ava.

Ava menurut saja.

“Jadi gini gue bener bener butuh banget bantuan lo buat jadi cewek gue untuk beberapa saat, gue mau cewek gue sadar kalau di selingkuhin itu enggak enak makanya gue mau bikin dia ngerti kalau ketulusan gue itu bukan untuk main main” ujar Lukas memelan.

Ava berdecih, “Cih bodoh!!! Selingkuh itu penyakit anjir!!! Tinggalin cewek kaya dia mau aja lo di bodohin” sarkas Ava.

Lukas tersenyum tipis dan menunduk, “Gue enggak bisa Va. Gue enggak tega buat tinggalin dia” ujar Lukas.

“Bucin parah lo ya!! Dia aja tega selingkuh dari lo masa lo yang cowok main pake hati. Kebanyakan nih ya cowok pake logika nah lo kaya cewek enggak tegaan” semprot Ava dengan seenaknya.

“Masalahnya dia itu sebatang kara Va, orang tua nya meninggal, gue enggak mungkin tega karena orang tuanya nitipin dia ke gue” ujar Lukas sendu.

Ava terdiam saat itu juga, antara iba dan juga ingin menghujat si cewek itu. Sesempurna apa sih dia sampai sampai selingkuh dari Lukas yang ibarat kata cowok itu sangat perfect, tidak tahu diri sekali sudah di bantu tapi sama sekali tidak merasa berhutang budi.

Ava mendesah gusar, “Oke gue mau bantuin lo secukupnya asal lo juga mau bantu gue” ujar Ava setelah memikirkan nya cukup lama.

Senyum terbit dari bibir Lukas, “Serius?? Lo mau gue bantu apa? Lo mau butuh apa, bilang sama gue. Mobil, baju, handphone baru atau bahkan apartemen? Bakal gue kasih asal lo bener bener bantu gue sampai tuntas” cecar Lukas memperlihatkan betapa sultan nya cowok panahan itu.

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang