War with Hofmeister

3.2K 525 4
                                    

Dahulu, Kerajaan Xomenoria terdiri dari dua duchy. Secara perwilayahan, mereka terpisah dan tidak tergabung satu sama lain. Keluarga Cresius sebagai pelopor berdirinya kerajaan, dan Keluarga Hofmeister sebagai jantung kekayaan. Mereka sebagai porosnya, tapi tetap otoritas raja dan keluarganya dinomor satukan. Sejarah panjang bagi keluarga Cresius karena dinilai ada sejak berdirinya kerajaan ini, tapi tidak dengan Hofmeister. Duke Hofmeister jaya pada masanya ketika terjadi krisis sosial dan ekonomi.

Hubungan baik terjalin antar dua duke.

Rasa serakah dan sifat tamak membuat mereka menuai akibatnya. Keluarga Hofmeister mulai merasa ketidak adilan karena kekuasaannya berada di bawah keluarga Cresius. Mereka memberontak sebagai langkah awal dengan menjual senjata perang kepada pihak musuh. Mempelajari dan menduniakan clandestine magic, mengadu domba pihak bangsawan dengan kekuasaan raja, mempengaruhi duke Cresius untuk melawan kerajaan.

Dreano Mois Cresius. Duke sebelum Blair mewarisi jabatannya. Ayah kandung sekaligus komplotan pembelot. Bekerja sama dengan keluarga Hofmeister dengan dalih persekutuan dua wilayah kekuasaaan. Mempelajari clandestine magic bersama dengan para pemberontak.

Di usia Blair yang ke lima belas tahun, mengikuti perang nasional. Berdiri teguh bersama putra mahkota atas penyelamatan kerajaan dari perang saudara yang diakibatkan oleh duke Hofmeister, dan...ayahnya, duke cresius.

Ditengah kobaran api pemberontakan, dia berdiri teguh menebas kepala siapa saja yang menghalangi tujuannya. Pria itu mati rasa karena ibunya dibunuh dengan keji oleh bajingan biadab. Sangat disesalkan bahwa pembunuh itu adalah ayahnya sendiri.

Atas nama kerajaan Xomenoria, dia mengibarkan bendera itu dengan bangga diatas mayat ayahnya sendiri dan ribuan mayat lain. Pada akhirnya, dia berhasil menyelamatkan masyarakat dari ulah penyihir hitam.

Countes Blion menatap banyak sekali orang berpakaian hitam berlogo sama seperti yang Ariana tunjukkan. Matanya terpaku dari atas tangga sebelum bergegas turun dan berteriak, "FORMASI PERLINDUNGAN!"

Semua orang bergeming ketika mendengar suara itu. Peraduan pedang serta teriakan pilu dari luar mulai terdengar bersahutan. Jantung Ariana berdebar kencang ketika melihat countes Blion menuju kearahnya secepat kilat, "Maafkan bibi, tapi sepertinya pestamu akan ditunda untuk sementara, oke?" katanya mengelus pelan kepala Ariana.

Gadis kecil itu mengangguk, "Ada apa, bibi?"

"Clandestine magic. Seperti yang kamu katakan, tapi aku tidak menyangka mereka akan menyerang mansion duke seperti ini."

"Apa? Kupikir Hofmeister sudah tidak ada." Gyren menatap adik ayahnya tanpa ekspresi.

Countes Blion mendelik sebentar sebelum menggendong Ariana, "Mungkin masih ada keturunannya dan membentuk aliansi untuk mengulang sejarah yang ayahnya buat." katanya ringan. "Bawa para tamu ke tempat yang aman dan jangan biarkan mereka keluar sebelum situasi kondusif." sambungnya.

"Baik!"

Para tamu itu siaga di tempatnya, bahkan ada yang berlari kesana-sini, membuat keributan.

"Bibi, mereka sangat banyak." Ariana menunjuk para penyihir itu dengan jari kecilnya ketika satu persatu dari mereka masuk menambah kericuhan di aula itu.

"Jangan khawatir, semuanya akan selesai dalam waktu yang cepat."

Ariana tidak yakin. Jika dilihat saja, mereka kalah jumlah. Para penyihir itu bukan hanya lima atau sepuluh orang, tapi banyak sekali. Ariana bahkan tidak bisa menghitungnya karena pergerakan mereka sangat cepat.

Avien dan Gyren kesusahan untuk mengkoordinir tamu itu karena mereka ketakutan dan bertindak semaunya sendiri. Belum lagi serangan dari penyihir-penyihir itu mulai bergantian secara konstan. "Hei, countes yang terhormat. Tolong jangan diam saja, bantu kami!" Avien berteriak keras membuat wanita itu mendecak sebal.

worthless daughterWhere stories live. Discover now