17. AWAL MULA

14 0 0
                                    

17. AWAL MULA
.
.

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, AND SHARE YAA

Happy Reading! 🧡🧡

Sekian lamanya dekat, pemuda yang bernama Guntur Syandyakala itu semakin mantap hatinya. Ya, walaupun rasa sukanya masih bisa dibilang 'cinta monyet'.

Setelah menunggu sang pemilik hatinya latihan band, Guntur kali ini yakin seratus persen atau bahkan seribu persen. Karena tidak biasanya ia mendekati seorang perempuan sampai ke tahap ini.

Paling lama, awal pendekatan hanya terjadi satu Minggu dan itu langsung jadi dan hanya bertahan paling lama satu bulan.

Tapi, kali ini berbeda, ia yakin karena Senja itu berbeda. Susah untuk digapai. Terhitung mereka sudah dekat kurang lebihnya hampir dua bulan.

Terlihat gadis dengan seragam putih biru dengan kepala yang dihiasi pita kupu kupu itu keluar dari ruang musik. Tentu saja bersama salah satu sahabat Guntur, Gibran Gentala.

"Hai Senja," sapa Guntur.

"Senja doang, gue juga manusia kali," cibir Gibran di sana.

"Oh manusia ya, gue pikir Lo makhluk gaib."

"Kaki gue masih nampak dugong!"

"Oh."

"Ada apa?" Tanya Senja.

"Lo sibuk gak?"

"Kita sibuk kok, ya kan Nja," balas Gibran.

"Yang ditanya Senja, bukan awan hitam!" Ucap Guntur sambil menggeplak kepala Gibran.

"Lah kan memang sibuk Abang Guntur."

"Sok sibuk Lo."

"Gue udah kirim alamatnya, entar datang ya kalo gak hujan, kalo hujan tunda aja gapapa," ucap Guntur kepada Senja.

Senja langsung mengecek ponselnya, dan ternyata benar Guntur sudah mengirimkan sebuah lokasi yang ia tak tahu maksudnya apa.

"Oke," jawab Senja.

***

Di sebuah taman, mungkin ini termasuk taman yang tidak di urus tetapi pemandangan ini beda dari taman biasa.

Gadis dengan kaos bergambar kupu kupu di punggungnya itu melangkah menuju sebuah kursi yang ternyata di sana sudah ada sosok remaja laki laki dengan Hoodie yang membalut tubuhnya tengah menunduk memainkan ponsel.

Gadis itu berdehem, dirasa ada seseorang yang memanggilnya remaja itu menoleh dengan senyum yang merekah.

"Akhirnya Lo datang juga." Guntur Syandyakala, remaja itu mempersilahkan gadis dengan rambut digerai itu duduk di sampingnya.

"Jadi?" Tanya gadis itu.

Terdengar helaan napas dari remaja itu, Guntur Syandyakala merasa bimbang dengan keputusannya, "Lo udah tau kan gue kayak gimana Nja?" Awal mula ia bertanya terlebih dahulu.

"Tau."

"Apa?"

"Lo cowok fakboy, gombalin cewek sana sini, dan Lo famous gara gara kelakuan Lo yang selalu godain cewek. Dan yang terakhir..." Gadis itu menatap dalam lawan jenis yang duduk di sampingnya, "maksud Lo ngajak gue ketemu di sini buat apa?"

"Gue deketin Lo, karena gue mau kita lebih dari teman. Gue mau kita...pacaran, gue udah mantapin hati gue, dan gue yakin Lo orang yang tepat," ucap Guntur dengan mantap sambil menatap gadis di sampingnya itu lekat.

"Saat gue liat Lo bisa ketawa bareng sama cowok lain, terutama sahabat gue yang ternyata satu ekskul sama Lo, ada rasa gak suka dalam diri gue, tapi gue sadar gue bukan siapa siapa Lo, Nja,"

Senja Ariestya Mentari, gadis itu terdiam mendengar penuturan remaja di sampingnya ini. Jantungnya berdegup kencang. Jujur, dalam hatinya, mengatakan hal tadi kepada remaja ini sungguh hal yang menyakitkan baginya.

"Ternyata...rasa kita sama ya," ucap Senja.

Guntur menatapnya bingung, "maksudnya?"

"Liat Lo yang gombalin cewek sana sini, bahkan di sekolah aneh rasanya bagi gue. Di saat itu, Lo sendiri yang dekati gue."

Senja menatap Guntur.

"Karena gue gak mau jadi salah satu diantara mereka."

Guntur masih menatap Senja, "jadi... Lo ngerasain sesuatu kalo gue gambalin mereka?"

Senja mengangguk, "iya.. rasanya gak enak."

"Jadi... Lo mau kan kita...pacaran?"

Senja tersenyum, senyum yang tak pernah ia berikan kepada Guntur, "iya.."

***

Lima bulan berlalu...

Lima bulan dua Minggu, waktu yang cukup lama bagi seorang Guntur Syandyakala untuk berpasangan dengan seorang perempuan.

Perempuan yang dicari Guntur selama ini adalah Senja Ariestya Mentari, mereka dipertemukan oleh ketidaksengajaan dan diakhiri oleh berpacaran.

Cukup simpel memang.

Hubungan Senja dan Guntur berlangsung sangat baik. Senja tidak memberitahukan hubungannya ini kepada para sahabatnya yang berada di kota yang berbeda itu.

Suatu hari...

Senja mendengar kisruh tentang kedekatan sang pacar dengan anak baru yang memiliki senyum manis, semanis gula.

"Gak salah lagi sih kak Guntur."

"Iya apalagi ceweknya seleb gitu."

"Nambah followers kak Guntur nya."

Tunggu tunggu... Katanya tadi?

Senja yang penasaran pun ingin mengajukan pertanyaan kepada kumpulan adik kelasnya itu, "Guntur tadi sama siapa Lo bilang?"

"Oh itu kak sama anak baru, namanya..."

"Heh namanya siapa?" Tanya adik kelas itu kepada temannya.

"Itu namanya kek nama body lotion. Aduh.. siapa sih kok lupa ya?"

Adik kelas itu tampak berpikir.

"CITRA, iya Citra kak," ucap adik kelas yang satunya lagi.

"Cantik sih orangnya.. tapi masih cantikan kak Senja kok."

"Iya kak matanya kak Guntur aja yang siwer."

Senja mengangguk, "makasi ya gue duluan."

***

Sebuah danau, yang banyak terdapat pepohonan rindang yang besar dan sudah tua. Gadis bernama Senja Ariestya Mentari kini berhadapan dengan remaja yang tidak lain adalah sang pacar, Guntur Syandyakala.

Senja menatap tajam Guntur, tidak ada lagi senyuman yang terukir di bibirnya, "cewek tadi siapa?" Tanya Senja.

Guntur kebingungan, "cewek? Cewek mana?"

"Cewek yang tadi Lo anterin dia sampe depan kelas. Lo gak sadar apa gue ada di sana?" Tanya Senja, matanya masih menatap tajam Guntur.

Kini Guntur mengangguk paham, "cewek tadi namanya Citra dan dia—"

"Pacar baru kamu," potong Senja cepat.

•••••
HAI EVERYONE!

Mau nanya, sejauh ini bagaimana pendapat kalian mengenai cerita Guntur?

NEXT PART GAK?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAA
THANKS!
🧡🧡

(Don't forget to follow me)
zazaatan

Oktober 2021

Guntur SyandyakalaWhere stories live. Discover now