sabtu malam!

1K 145 33
                                    

Felix be like : hyunjin is mine, dont touch if you love your soul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix be like : hyunjin is mine, dont touch if you love your soul.

Cr. Twitter
.
.
.
.

Pembentukan kelompok sudah usai dilakukan, makan malam pun sudah selesai di laksanakan. Seperti ucapan hyunjin tadi siang, kini waktunya mereka untuk melakukan permainan.

Duduk melingkar seperti bola dengan hyunjin di tengahnya sebagai pengarah atau pemberi instruksi.

Permainan nya mudah, sebuah permainan estafet menggunakan ranting kecil.  peraturannya mereka harus menyanyikan lagu anak-anak.

Dimana lagunya habis dan ranting itu berhenti, maka yang memegang ranting mendapat hukuman.

Mereka mulai bermain, ini adalah permainan individu, sambil bernyanyi dengan semangat, ranting terus bergulir dari orang satu ke orang lainnya.

Jisung, seungmin, jeongin, felix, bergulir lagi terus berputar hingga semua mahasiswa biologi mendapat bagian.

Lagu sudah habis, ranting berhenti di eric, eric mendapat hukuman. Ia melakukan hukuman yang hyunjin beri kemudian setelah selesai ia duduk kembali.

Permainan di mulai lagi, kini ranting berhenti di jisung. Jisung berdiri di tengah dekat hyunjin, hyunjin memberikan hukuman dengan tantangan.

Ia menantang jisung untuk mengungkapkan perasaannya kepada salah satu mahasiswa yang ada disini, yang benar saja?.

No problem sung, kak ino nggak disini. Batin jisung.

Ia berjalan ke arah felix karena hanya felix lah alternatif paling bagus, yang penting mengungkapkan perasaan kan? Jisung tidak mungkin menggunakan orang lain selain kembaran nya, bisa mati dia jika minho tau.

"lix gue sayang banget sama lu bahkan tanpa gue kasih tau lu pasti udah tau juga kan?" .

hyunjin melihatnya, dari sekian banyak manusia disini kenapa pilihan nya felix?.

"iya gue tau, lu kan emang cinta mati sama gue sung" ujar felix sebagai balasan.

"karna gue sayang banget ama lu, lu mau jadi pacar gue".

"oh tentu mau"  jawab yang lebih muda satu hari dari jisung.

Teman-teman yang lain tertawa melihat bagaimana drama kedua anak kembar yang sama lucu nya ini, berbeda lagi dengan hyunjin yang hanya diam menyaksikan.

Permainan di mulai lagi, terus bergulir hingga selesai. Jam menunjukkan pukul sembilan malam, mereka sudah masuk tenda.

Felix dan jisung berganti pakaian menggunakan piyama senada.

"sung gue mau pipis, temenin".

"akhirnya lu mau pipis juga, gue udah nunggu dari tadi, gue takut keluar sendiri katanya disini ada wewe gombel gue takut di culik".

"mana ada wewe gombel mau nyulik orang dewasa bodoh banget sih, yuk ah gue udah nggak tahan nih, udah di ujung".

Mereka keluar berdua dari tenda. Hyunjin yang duduk di depan camp miliknya ngelihat dua orang itu berjalan menuju toilet yang di sediakan disana.

"Mentang-mentang udah pacaran, ke toilet pun harus banget berdua?" ujar hyunjin dengan wajah datarnya kemudian kembali memeriksa absen, kebetulan di absen itu langsung disertai foto setiap mahasiswa.

Jadi dirinya dapat mengenal seluruh mahasiswa yang hadir disini dengan mudah.

"lee jisung, lee felix, marga mereka juga sama, banyak banget kesamaan" ujarnya lagi.

"loh kak hyunjin, kenapa masih di luar, kakak belum tidur". Ujar felix yang sudah selesai dengan urusan toilet.

Ia melihat dari kejauhan hyunjin sedang memeriksa absen, jadi dirinya Berinisiatif untuk mendekat dan mengganggu sebentar.

Jisung bagaimana? Felix tinggalkan, perduli amat dengan kenyataan jisung itu penakut jika sendirian di tempat  asing. Yang terpenting itu dirinya harus mengganggu hyunjin.

"hem, belum, gue masih meriksa absen sekaligus ingin tau nama-nama mahasiswa nya" jawab hyunjin tanpa menoleh.

Felix tanpa permisi langsung duduk dikursi yang ada didepan hyunjin, mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"nama gue felix"

"udah tau"

"nomor wa gue +001632989823".

Hyunjin menutup absen di tangan, ia beralih pandangi anak yang duduk di kursi depan tubuhnya. Menatap dirinya lekat sampai felix merasa salah tingkah ditatap sedalam dan selekat itu.

"jangan di pandangi terus, gue salting nih" tarik kembali tangan yang tak disambut kemudian pura-pura menangkap nyamuk yang lewat didepan wajah.

"kenapa ngasih nomor wa lu ke gue dek?" tanya hyunjin.

"because, jika if you kamu not tidak give memberi, maka then saya I akan will memberi gave milikku mine".

"apasih bahasa di campur gitu fel, bikin pusing kakak dengernya".

"biar keren kak, masa nggak di puji gue bicara pake campur dua bahasa, kan biar kesannya kayak bule-bule"

"orang yang bicara pakai dua bahasa itu memang di campur tapi cara campurnya nggak kayak gitu felix, kamu tamat sd atau nggak sih sebenarnya? Masuk kuliah jalur orang dalam?"

"ya elah kak ngeremehin amat, ipk gue gini-gini tinggi ya, B-".

"B- itu sama dengan C+ kan? Gitu di bilang tinggi?"

"tinggi lah".

"terus lu bangga dapet B-?

"ya harus dong".

Hyunjin mengangguk saja, bicara random dengan felix merupakan penolong saat matanya mengantuk. Ia belum mau tidur karena harus menjaga agar suasana tetap kondusif. malam ini ia tidak dapat bergantian jaga malam, beruntung lah felix menghampiri setidaknya ia punya teman bicara walaupun sebentar.

Harusnya hyunjin kesini berdua bersama teman nya namun karena hal mendesak, temannya memutuskan untuk datang besok hari saja.

"tidur sana gih, nggak baik malem-malem keluar pake piyama tipis gitu".

"kok perhatian? udah jatuh cinta sama gue kak?" felix berucap dengan kedua alis dinaik turunkan. Menatap hyunjin dengan tatapan mengejek sang senior. Belum lagi bibir nya membentuk senyum penuh.

"banyak nyamuk lihat tangan lu udah bentol-bentol, lagian gue perhatian karena lu di bawah pantauan gue sekarang dek, sana gih tidur. Makasih udah nemenin ngobrol".

Felix melihat kedua tangannya sudah banyak terdapat bentolan bekas gigitan nyamuk. "tadi nggak terasa gatal tapi setelah tau kok jadi gatal banget ya".

"makanya sebelum keluar tu gunain jaket kek atau switer panjang buat nutupin tangan, ini malah menggunakan baju lengan pendek, mana bahannya tipis lagi".

"ya kan nggak tau disini banyak nyamuk kak".

"ini hutan loh fel gimana bisa disini nggak ada nyamuknya". Hyunjin melepas jaket yang ia gunakan lalu memasangkan di bahu felix.

"sana kembali ke tenda, udah malem langsung tidur".

Asdos - hyunlix √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang