mantan

1K 146 31
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Hari minggu.

sedari pagi sampai siang cuacanya sangat panas, teriknya matahari membuat semua orang mengeluh kepanasan karena nya.

Tak ayal felix pun sama, badan nya terasa gerah, keringat begitu banyak mencucur diwajahnya, mana pakaian yang dirinya gunakan serba hitam ditambah jaket tebal punya hyunjin tak ia lepaskan sedari tadi membuat felix merasakan panasnya neraka jahanam versi dunia nyata.

Keringat sebesar jagung pun sudah banyak kali menetes dari dagu lancip nya.

Kegiatan mereka di istirahatkan, jadi masing-masing orang hanya duduk berkumpul bersama teman se circle nya saja.

Begitu juga dengan jisung felix jeongin dan seungmin. Mereka pun berkumpul berempat sambil meminum sparkling water yang memang disediakan oleh dosen untuk mereka semua.

"lu nggak ada niatan buat lepas tu jaket lix? Udah di pakek dari tadi malam juga kan?" ujar seungmin.

"gak mau, ini punya kak hyun".

"iya gue tau punya kak hyunjin, tapi lu nggak panas pakek jaket di siang bolong kayak gini? Gue yang lihat aja gerah banget" ujar seungmin lagi sambil memainkan topi jaket milik hyunjin tersebut.

"kadang cinta memang harus menyiksa min".

"lix please lah, bucin boleh tolol jangan, bener ya kata kak ino, bucin sama tolol emang beda tipis". Ujar jisung menambahkan.

"icung, jahat banget ngatain adek lu sendiri".

Disaat ke empat orang itu tengah sibuk dengan dunia nya sendiri, sebuah mobil datang mendekat dan masuk ke pekarangan camp, berhenti tepat di belakang buss tour yang terparkir apic di pinggiran sebelum masuk lokasi camp.

Semua orang jelas menaruh tatap padanya tanpa terkecuali felix, penasaran siapa sosok yang datang kemari.

Seseorang itu keluar dari mobilnya dan melambai pada hyunjin. Kemudian dibalas oleh hyunjin dan mereka saling berjalan mendekati satu sama lain.

Tak kalah ganteng, dia pun sama manisnya jika tersenyum cerah seperti itu.

"apa kabar lu bro, gimana tugas yang kemarin udah selesai?" sapa hyunjin sambil memeluk singkat sahabat baik yang sudah satu bulan ini tidak berjumpa dengan nya.

Meskipun satu kampus dan sama-sama asisten dosen, hyunjin dan teman nya memiliki kesibukan yang berbeda.

"gue baik, wiiih udah besar lengan lu, kayaknya gym terus selama nggak ketemu bareng anak-anak".

"hahahhaa ya gitulah, bahkan gue kesini juga bawa barbel, lagi suka aja nyempetin waktu buat olahraga". Ujar hyunjin.

Hyunjin membawa temannya masuk kedalam camp miliknya, mungkin membiarkan orang itu istirahat sebentar.

Lima belas menit kemudian semua orang dikumpulkan dan hyunjin mengenalkan sahabat yang akan bergabung dengan camp mereka mulai sekarang ini.

Semua mahasiswa duduk melingkar seperti kemarin malam, sekarang cuaca tidak sepanas tadi, awan tebal begitu banyak menutup matahari, teduh dan sejuk.

"cie felix cie". Seungmin menyenggol bahu felix, belum lagi dengan senyum mengejek jeongin dan jisung.

"apa min? Mau gue tabok?"

"galak amat, wajar sih diputusin kak changbin".

Felix terlihat badmood, dari tujuh million manusia yang ada dimuka bumi, mengapa sahabat hyunjin malah mantan kekasih nya?.

Dia seo changbin, mahasiswa biologi juga, sudah selesai skripsi dan tengah menanti datangnya wisuda. Berteman dengan hyunjin cukup lama tetapi tidak pernah mengenalkan siapa gebetannya pada teman-teman.

Changbin cukup menjaga privasi, dan itu menjadi salah satu alasan mengapa hubungan nya bersama felix berakhir.

"jadi, semua nya perkenalkan ini teman kakak, namanya kak changbin, untuk hari ini, malam ini dan pagi besok, kak changbin akan bergabung bersama kita semua".

Lalu changbin memperkenalkan dirinya sesuai arahan hyunjin, ia memperhatikan satu persatu wajah adik-adik tingkat yang belum pernah dirinya lihat sebelumnya kecuali felix tentu saja.

Setelah mata bertemu, changbin melayangkan senyum manisnya ke arah fellix, tapi anak itu malah membuang muka.

"lix gimana rasanya tahu kalau calon gebetan ternyata sahabatan sama mantan?"

"sung lu diem deh, atau gue bilangin sama kak ino disini lu pecicilan biar di putusin sekarang juga".

"jadi naik darah hahaha,  sensitif banget gamon lu?"

Jisung terus mengejek felix sampai felix harus memeluk lehernya dan menjitak kepala kakaknya sendiri.

"makan tuh jitakan ala neraka jahanam gue".

Mereka terus melakukan kegiatan berdua tanpa menyadari bahwa changbin terus menyaksikan dua anak kembar yang dulu sering dirinya kunjungi.

Masih nggak berubah ya fel, masih cantik masih suka iseng ~ batin changbin.

Asdos - hyunlix √Where stories live. Discover now