Pertemuan Dua Rasa

63 4 2
                                    

"Assalamu'alaikum, selamat siang?" terdengar suara dari balik pintu rumah. Aku yang baru saja menyimpan gelas minum ku bergegas membuka pintu.

"Siapa yah?" tanyaku memastikan sebelum membuka.

"I am Bayu Bhaihaki your new neightbour." Sahutnya masih dengan pintu yang tertutup.

(Bayu? Perasaanku yang namanya Bayu cuman Abang penjual soto ayam depan gang itu, tapi ngapain kesini. Jangan-jangan bawa soto) ucapku dalam hati seraya menduga-duga dia siapa. Kemudian dengan sigap sembari membayangkan semangkok soto ditangannya akhirnya ku buka pintu rumahku.

Aku memperhatikannya dari bawah sepatu sampai ke ujung rambutnya. Dia membawa beberapa bingkisan. Apa itu soto?? Tapi kok Bang bayu penjual soto agak keren dikit hari ini. Rambutnya yang dulu berantakan kini tertata dengan rapih.

"I am your new neightbour. Take this. (sambil menyodorkan bingkisannya) From my Mom. See you" ucapnya singkat sambil membalikkan badan dan bergegas meninggalkan rumah.

Aku terpaku beberapa detik menatap semua bingkisan yang sudah berpindah ke tanganku.

"Baanggg!!" teriakku kepada laki-laki itu. "Gratiss??" tanyaku dengan sangat polos, tentu saja laki-laki itu terlihat sangat bingung. "Makasih bangg, tau aja Bang Bayu kalau aku lagi lapar" ucapku mengkahiri percakapan dan kembali menutup pintu.

Saat ku buka bingkisannya di meja makan dan jreeeenggg beneran soto ayam sesuai dugaanku. Insting perempuan ketika lapar memang nggak pernah salah. Ku ambil dua mangkok kosong sebagai wadah soto untuk aku dan tentu saja untuk abang.

"Abaangggg! Turun sini, ayok makan ada soto ayam dari bang Bayu. Gratiss banggg, ayoooo!!" Teriakku spontan mengajak abang makan bersamaku.

Tidak berapa lama abang langsung turun dengan wajah kelaparannya.

"Bang Bayu depan gang? Ngapain jauh-jauh bawa soto dek?" tanya abang bingung.

"Ga penting banget sih pertanyaannya bang, yang pentingkan makanannya hehehe." Ungkapku sembari satu sendok kuah soto masuk ke mulut.

...........

"Alhamdulillah" tak sengaja bersamaan terucap dari mulutku dan mulut abang setelah dua mangkok soto sudah kami habisi. Kami sangat bersyukur atas rezeki Allah hari ini. Soto ayam bang bayu emang paling enak se-gang. Harga terjangkau dan berkualitas. Apalagi hari ini diberikan secara free.

"Assalamu'alaikum. Selamat siang" terdengar kembali suara itu dari balik pintu. Aku dan abang yang baru saja menghabiskan soto ayam terasa malas untuk bergerak. Namun suara itu tak kunjung menghilang.

"Assalamu'alaikum. Selamat siang" Aku dan abang bergegas membukakan pintu.

"Lah bang Bayu? Kan tadi aku nanya berapa? Lupa bayarannya kan? Tanyaku spontan "Abang ambilin uang yah aku kekenyangan hehe" pintaku ke abang yang kala itu terpaku sama sosok bang bayu penjual soto ayam tadi.

"Bayuu??! Ngapain kamu di sini?" tanya bang Rey kepada Bayu.

"Lah abang Rey? Ini rumah abang yah? Aku baru pindah bang di sebelah rumah abang nih. Ini aku datang mau pinjam selang panjangnya kalau ada bang." Ungkapnya.

"Keyyy??? Ini kah bang Bayu yang kamu maksud?" tanya abang melirikku curiga.

"Lah emang iya bang, kenapa?" jawabku polos.

"Ini adiknya bang?" tanya Bayu sambil telunjuknya mengarah ke aku.

Aku cukup bingung dengan semua percakapan mereka. Dan aku bingung. Karena aku telah salah orang. Tak sadar ku pukul pundak abang Rey lalu ku berlari meninggalkan mereka berdua. Aku berteriak di kamar. Maluuuuuu!!! Tentu saja aku malu. Aku salah orang.

RASA 1Where stories live. Discover now