33. kasihan

4.9K 624 32
                                    

Rara memutuskan untuk ke suatu tempat tanpa sepengatahuan sang suami apalagi Kalila

Sebenarnya oma Rita melarang Rara untuk pergi namun Rara memberi tahu sang oma kalau urusannya itu sangat penting

Rara mengemudi mobilnya dengan sangat pelan karena hujan turun begitu deras membuat jalanan sangat licin

Tak butuh waktu lama akhirnya Rara tiba di salah satu rumah sakit yang merawat pasien gangguan jiwa

Dokter Rika yang berdiri di dekat satpam tersenyum manis saat Rara menyapanya

"Maaf ya kak aku agak telat, di jalanan macet banget mana lagi hujan deras." Ucap Rara. Mereka janjian jam delapan tetapi Rara datang jam setengah sepuluh

"Iya nggak papa kok, kita ke ruangan dia sekarang atau bagaimana?"

"Sekarang aja soalnya aku minta izin ke oma cuman lima belas menit buat keluar."

Dokter Rika mengangguk mengerti dan mengajak Rara untuk masuk ke dalam

Mereka berdua memilih untuk naik tangga dari pada harus naik lift lagian Rara ingin sedikit bercerita dengan dokter Rika

Tak lama kemudian mereka pun tiba di salah satu ruangan yang nampak seorang gadis sedang duduk dengan tangan yang di borgol

Rara merasa kasihan dengan gadis itu walaupun gara-gara kejadian itu yang membuat dirinya harus terbaring lemah di rumah sakit

"RARA! LO JAHAT! GARA-GARA LO GUE NGGAK BISA DAPATIN ALGE! HAHAH!" Teriak gadis itu yang tak lain adalah Bella sambil tertawa

Rara bergidik ngeri melihat Bella dari kejauhan. "Kak, kalau boleh tau Bella kenapa bisa masuk di sini?" Tanya Rara penasaran

"Waktu itu Alge memecat Bella tepat di hari di mana kamu koma, setelah itu kehidupan Bella hancur dan tidak jelas tujuannya apa. Empat bulan kemudian ada salah satu tetangga Bella menelfon dan memberitahu bahwa Bella mengalami gangguan jiwa, dia pengen milikin Alge tapi posisi kamu sebagai istrinya yang membuat Bella kesusahan menyingkirkan kamu apalagi bi Sari." Jelas dokter Rika

Rara tak menyangka bahwa nasib Bella seperti ini setelah di pecat oleh Alge tapi apa yang di lakukan Alge ada benarnya juga

"RARA GILA! RARA GILA! RARA GILA BENTAR LAGI MATI!" Teriak Bella lagi

"Nih anak sinting kali ya, dia yang gila malah ngatain gue gila, berobat lo!" Batin Rara

Dokter Rika menepuk pundak Rara dan gadis itu tersentak dan menoleh ke arah dokter Rika

"Kamu mau masuk?" Tanya dokter Rita

"Boleh?"

"Ya boleh dong."

Mereka berdua berjalan masuk dan Bella yang awalnya memberontak seketika terdiam saat melihat Rara

"Nggak! Jangan ganggu gue, arwah lo pasti belum tenangkan? Ra, menjauh dari gue jangan mendekat."

Rara tak memperdulikan ucapan Bella dan mendudukkan tubuhnya di sebelah Bella dan menatap wajah gadis itu

"Gimana keadaan lo?"

Bella menundukkan kepalanya lalu menggeleng pelan. "Gue mau ketemu Alge." Lirih Bella

"Makanya berobat lo! Gue kan udah bilang sama lo, jangan pernah jadi orang ketiga dalam rumah tangga gue kalau lo nggak mau masuk rumah sakit jiwa."

"Gue mau lo mati!"

"Gue juga pengen liat lo mati, Bel." Ucap Rara membuat Bella ketakutan melihat wajah Rara

Pak Dosen TetanggaWhere stories live. Discover now