39. surat

4.6K 547 33
                                    

Pagi harinya ketiga gadis itu masih tidur padahal jam menunjukkan pukul sepuluh pagi dan tak ada satupun yang bangun sedangkan di bawah nampak bi Sari yang sedang menyetel musik dangdut sambil bergoyang-goyang sesuai alunan musiknya, apalagi hari ini bi Sari sedang berbunga-bunga 

Di luar nampak pak Panji security baru di rumah Rara yang sedang menggoda penjual sayur yang sedang mangkal di depan rumah tak lupa ibu-ibu kompleks sedang bergosip sambil memilih sayur-sayuran namun tiba-tiba terdengar suara ledakan membuat ibu-ibu itu berhamburan pulang ke rumah mereka 

Bi sari mengecilkan suara speaker dan berlari keluar rumah dan menghampiri pak Panji yang sedang menatap lurus ke arah jalanan dengan perlahan bi Sari menepuk pundak pak Panji membuat pria itu terkejut karena tepukan bi Sari yang begitu keras 

"Bi sari ngagetin aja." Ucap pak Panji 

Bi Sari menyengir sambil tersenyum ke arah pak Panji. "Maaf ya pak, oh ya itu tadi kayak ada suara ledakan emangnya dari mana?" Tanya bi Sari 

"Dari rumah kosong sana." Tunjuk pak Panji ke arah rumah kosong yang berada di sudut kompleks 

"Kok bisa ya? Padahal tuh rumah sudah tidak ada yang tinggalin." 

"Mana saya tahu, bi, lagian saya masih baru." 

Bi Sari memutar bola matanya malas namun tiba-tiba mata bi Sari membulat saat melihat Dinda yang sedang berjalan dengan gontai dan penampilannya sangat berantakan apalagi matanya yang hitam membuat Bi Sari merasa kasihan sekali dengan temannya Rara itu, sedangkan pak Panji menyenggol lengan bi Sari 

"Bi, kasihan banget ya tuh cewek." Ucap pak Panji

"Dia sahabatnya non Rara."

"Hah? Sahabat? Gimana-gimana? Saya tidak mengerti." 

"Sahabat! Kamu panggil non Dinda ke sini kasihan banget dia kayak gitu." 

Pak Panji mengangguk dan mengatur rambutnya lalu berlari ke arah Dinda yang masih tidak jauh dari rumah Rara berbeda dengan Rara yang masih belum bangun juga apalagi Kalila yang tidur di atas lantai, sedangkan Mauren tidur di sebelah Rara dengan tangan yang terlentang lebar 

Tiba-tiba Mauren menendang Rara sehingga gadis itu terjatuh dari atas tempat tidurnya dan Kalila langsung terbangun dari tidurnya saat melihat Rara yang terjatuh dari tempat tidurnya begitupun dengan Mauren yang menyadari Rara tak berada di sebelahnya, dengan cepat Kalila menepuk pipi Rara dengan sangat keras dan di bantu oleh Mauren 

"Ini gimana?" Tanya Kalila

"Dia kan tidur, lagian dia nggak bakal mati kok kalau jatuh dari kasur." Sahut Mauren

Perlahan Rara mengerjapkan matanya dan menatap kedua manusia yang sedang menatapnya dengan jarak yang sangat dekat, Rara mendorong mereka berdua dan mendudukkan tubuhnya dengan posisi baik 

"Kok gue tidur di sini? Bukannya di atas ya? Apa gue mimpi semalam?" Tanya Rara yang merasa bingung 

Kalila menoleh ke arah Mauren dan mengedipkan matanya sebelah. "Iya, Ra. Lo mimpi kali kan semalam kita tidur di lantai bukan di kasur mending Lo cuci muka sikat gigi terus ke bawah." 

Rara mengangguk saja dan beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya berbeda dengan Kalila yang mencoba menelfon sang kakak yang sedari tadi tak mengangkat telfonnya padahal semalam dia memposting foto di Instagramnya 

Tok tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu dengan sangat keras membuat Mauren berjalan ke arah pintu dan nampak bi Sari yang berdiri di depan pintu dengan membawa beberapa susu untuk Mauren, Rara dan Kalila namun bi Sari tak menyerahkan nampan itu 

Pak Dosen TetanggaWhere stories live. Discover now