Chap 1 | Bertemu.

1K 111 7
                                    

Bip!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bip!

Kunci kartu apartemen ia jauhkan ketika berbunyi. Penampilan rapi juga tak lupa tatanan rambut cukup simetris membuatnya sangat tampan di pagi hari. Ia melihat sang adik telah berpakaian sekolahnya tengah menunggu ia untuk mengunci rumah.

Sejenak dirinya terdiam memandang kearah bawah secara random. Ia juga tidak tau mengapa keset kaki berwarna pink dengan taburan mawar menjadi atensi. Perasaan bercampur aduk ini membuat ia abai dan memilih untuk berjalan.

Sepatu pantofel hitam berkilat mulai bergema di setiap lorong. Tepat di samping adik berkulit tan tersenyum cerah memainkan singkat gawai, terlihat jelas bagaimana dua ibu jari mengetik cepat tampak seperti membalas sebuah pesan.

"Kak, nanti aku sedikit pulang telat gapapa kan?" tanya nya.

"Kamu ngapain?"

"Biasa lah kerja kelompok, emangnya Kak Theo mau jemput aku apa?" raut wajah itu melirik kearah sang kakak sembari meminum kotak susu kesukaannya.

Theo Bhagaskara adalah pria tampan dan mapan dengan tubuh bak model. Dia mempunyai satu adik dan Theo lah yang menjadi kepala keluarga disini. Usia yang menunjukan masih 24 tahun cukup menunjukkan wibawa saat memakai jas kantor.

Sejenak surai legam milik adiknya ia rapi kan, "Saddam. Jika ada apapun nanti telepon kakak oke?"

Ibu jari Saddam mengacung, "Tenang saja."

Saddam ialah adik manis nan imut walau terkadang cukup menyebalkan tetapi kehadirannya bagi Theo sangat berharga. Sekarang Saddam berada pada jenjang tingkat sekolah SMA dan kesempatan inilah tak pernah ia sia-siakan untuk menghabiskan waktu masa terindah.

Umur belasan tahun itu masih menjadikan saksi bagi Theo bagaimana tumbuh kembang adiknya sedari kecil.

Mereka adalah keluarga yang bahagia, berhasil bangun dari keterpurukan teramat kelam.

Semua ingatan dulu tidak bisa semu begitu saja.

Kendaraan beroda empat, berhenti tepat di gerbang masuk sekolah menyaksikan beberapa siswa dan siswi memasuki gerbang untuk menimba ilmu.

Sekolah Wancakya adalah tempat sekolah bagi Saddam sebelum menjadikannya ke perguruan lebih tinggi. Theo melihat kearah sang adik yang membetulkan kembali tas sekolah lalu mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan Theo.

"Aku berangkat ya kak," pamitnya.

Pintu mobil berwarna hitam mengkilap terbuka. Saddam berdiri menutup pintu mobil namun sebelum itu kaca langsung terbuka.

I'm A Father RN?! • Taeyong ft JisungWhere stories live. Discover now