Chap 7 | Tentang Hari ini

352 57 3
                                    

Setelah project yang mereka kerjakan sudah selesai, dan di kirim pada atasan untuk di tinjau kembali maka esoknya Theo akan siap mempresentasikan hasil kerja tim ajaib mereka.



Baju sedikit ia rapikan lalu memandang direktur dan juga para petinggi kantor ini. Sejenak Theo menghembuskan nafas agar dirinya tetap tenang. Senyumnya merekah lalu memberi salam dan kini ruangan gelap hingga hanya satu cahaya proyektor.



"Perkenalkan saya dari divisi tim kreatif dan saya akan menjelaskan rancangan ide telah kami susun."



Satu tangan Theo memegang sebuah alat berupa remot untuk memindahkan layar. Ia harap pemikiran dari temannya akan membuahkan hasil teramat manis.



Jam demi jam berjalan. Detakan waktu terdengar merdu, hingga kini layar redup dan lampu kembali menyala terang. Keadaan sesosok lelaki berjas rapi di depan sana sudah keringat dingin melihat semua orang saling berbisik, hingga pada akhirnya satu direktur disana mulai tersenyum.



"Kalian memang selalu membuat saya puas," ujar sang direktur.



Begitu juga tepuk tangan saling bersahutan membuat Theo tidak bisa menyembunyikan wajah teramat senang. Mungkin kali ini uangnya akan berguna untuk mentraktir mereka.



"Terima kasih pak," ujarnya di landa senang.



"Baiklah, nanti kamu ke ruangan saya segera."



Theo mengangguk cepat, "Baik pak."



Ia masih berdiri melihat mereka bangkit dan pergi dari ruang rapat. Dalam hati Theo, sudah menyerukan nama tuhan telah memberi tim yang berguna walau agak miring namun setidaknya ini sudah kesekian kalinya tim mereka mendapat pujian.



"Traktir daging atau makan warteg?"



Tok! Tok!



Pintu sejenak ia ketuk hingga suara dari dalam ruangan terdengar di telinganya.



"Silakan masuk."



Masuklah Theo ke dalam setelah membuka pintu yang kini menampilkan satu sosok direktur perusahaan. Di mejanya terdapat sebuah papan nama bertuliskan, Rafael Niorun.



"Ah kamu silahkan duduk," persilahkannya pada sebuah kursi kosong disana.



Theo dengan kikuk kini beranjak duduk lalu menatap petinggi kaya raya melebihi dirinya, "Ada apa ya pak?"



Rafael mulai menyandar pada kursi empuk kerjanya, "Seperti yang sudah-sudah, kalian memang selalu memberikan hasil yang memuaskan. Saya bangga akan itu, apa kalian ada kesulitan?"



Dirinya menggeleng kecil, "Tidak ada yang kesulitan satu pun, saya berdiri disana juga karena tim saya."



Senyum terukir dari wajah Rafael lalu mengambil satu kertas, "Kebetulan karena tim kalian kurang maka ruangan kalian hari ini mulai di pindahkan secara resmi."



Ia menyerahkan kertas yang Theo sambut baik. Disana tertera beberapa kepentingan dan juga satu tulisan yang membuatnya mengernyit.



"Maksud pak Rafael ini..."



"Tentu saja bulan depan tim kalian akan bertambah dan ini akibat hasil kerja sama antara dua perusahaan."



Penjelasan dari Rafael terus Theo tangkap baik hingga dirinya memandang kertas yang kini di perlihatkan oleh tim ajaibnya dengan satu bayi polos berada di pelukan Cakra.



Semua terdiam lalu saling memandang dan kini mulai melihat kembali wajah Theo yang hanya diam menunggu jawaban mereka.



"WOOOOOO!!!!"

I'm A Father RN?! • Taeyong ft JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang