Empat Puluh Satu

23.3K 3K 158
                                    

Happy reading❤

Malam semakin larut, Bella terbangun dari tidur nya saat mendengarkan suara gaduh dari lantai bawah.

Wanita yang sedang mengandung tiga bulan itu, melangkah kan kaki nya keluar kamar.

Menurun kan tangga satu persatu, wanita itu menatap awas pada setiap tempat, takut-takut jika ada pencuri yang masuk.

Prankkk

Bunyi pecahan kaca terdengar oleh Bella, wanita itu segera berlari kebawah, sambil memegang perut bawah nya agar tak terguncang.

Mengintip dari balik gorden, dapat Bella liat seorang pria  terkapar lemah di rumput taman depan rumah nya.

Bella berlari keluar menuju pintu, membuka nya untuk melihat siapa yang ada di bawah sana.

"ASTAGAAAA!" jerit Bella

Pria itu memiliki banyak luka lebam di wajah nya dengan pisau yang menancap pada perut pria itu, darah segar mengalir keluar dari perut pria itu.

Bella berjalan mendekat, untuk melihat siapa pria itu.

"El..tolong aku"  suara itu samar-samar terdengar oleh Bella

Deghh

Jantung Bella berdetak kencang, ini, ini suara yang selama ini dia rindukan

Adrian nya!!

Aska nya!

Suami nya!

Kembali, Bella segera berlari menghampiri Adrian.

Menghalau rambut yang menutupi wajah tampan Adrian.

"Mas! Mas kamu masih hidup?" tanya Bella dengan suara bergetar

Adrian menganggukkan kepala nya lemah

"B-bisa tolong ba-wa aku ke rumah sakit sekarang? Ka-lau engga aku bisa meninggal be-ne-ran" kata Adrian terbata-bata dengan nafas terengah-engah

Bella yang tersadar, langsung berlari kedalam rumah nya

"BI ASIHHH"

"BIBII" teriak Bella kencang.

Semua orang yang berada di dalam rumah berlari ke ruang tamu, menghampiri Bella

"Ada apa nyonya?" tanya bi Asih cemas

"Cepat suruh supir siapin mobil, kita kerumah sakit sekarang!" perintah Bella

Bi Asih nampak binggung dengan perintah Bella itu

"Cepat, sekarang bi!!"

Bi Asih segera berlari ke kamar supir yang berada didekat post satpam rumah besar itu.

"Mommy? Ada apa?" tanya Dean

"Ikut momny sayang!" Bella menarik Adrian kearah taman depan rumah nya, dimana disana masih tergeletak Adrian tak berdaya.

"Mom? Itu siapa?" tanya Dean takut

Adrian yang mendengarkan suara putra nya, tersenyum

"H-hai cil, lu ga kangen daddy?" sapa Adrian tengil

Mata Dean membulat sempurna, melepaskan genggaman tangan nya dari Bella menghampiri sang Daddy

"Patuuu!!! Patu masih idupp?" tanya Dean histeris.

Bocah kribo itu bahagia, tuhan mengabulkan do'a nya.

'Makasih Allah' syukur Dean dalam hati.

"Yaelah cil, ga liat lu? Tapi kalau gue lama-lama disini bisa melayang juga nyawa gue" kata Adrian malas

Bella Perfect Mommy|• EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang