Empat Puluh Enam

19.3K 2.3K 158
                                    


Happy reading❤

Flashback  on

Saat hari keberangkatan nya perjalanan bisnis, pria berjas hitam itu mendapatkan telfon dari anak buah nya yang selama ini di utus oleh nya untuk menjaga 'dia'.

'Halo tuan' sapa suara pria di sebrang sana

"Hm" jawab tuan nya dingin

'Saya ingin melapor tuan tentang keadaan dia' ucap sang bawahan

"Ya?" tanya tuan nya

'Dia tadi sempat mengamuk dan membanting semua barang-barang tuan, dia teriak berkata ingin bertemu nyonya' jelas sang bawahan

"Lalu? Bagaimana keadaan nya?" tanya Adrian, ya atasan dari bawahan tersebut adalah Adrian Askala.

'Saat ini dia sedang istirahat tuan, karena disuntikan obat penenang. Tidak tau ketika sadar nanti' jawab sang bawahan, Aril.

"Hm, baiklah Aril, terus awasi dia saya dan Hendri akan terbang kesana sekarang" perintah Adrian.

'Baiklah tuan' jawab Aril di sebrang sana

Adrian memutuskan sambungan telfon secara sepihak, membuat Aril mengumpatndi sebrang sana.

Untung bos, batin Aril

"Hendri, batalkan penerbangan ini, kita akan berangkat ke Jepang." titah Adrian

Hendri yang ingin bertanya, mengurungkan niat nya saat melihat Adrian yang tampak jelas raut wajah khawatir nya.

Hendri tau kenapa mereka pergi ke Jepang, karena setiap bulan memang rutinitas mereka kesana untuk melihat keadaan dia.

Setelah melewati penerbangan berjam-jam sampai lah mereka di tokyo, Jepang.

Mereka bersiap untuk langsung pergi ke mansion Adrian yang berada disana

Yang hanya dihuni oleh 'Dia'.

Tanpa, disadari oleh kedua pria tersebut saat di perjalanan menuju mansion Adrian, Silla melihat mereka.

Silla yang saat itu memang ada keperluan di Jepang sangat bersyukur bisa bertemu Adrian walaupun Adrian tak melihat nya.

Karena, Silla kepo kenapa Adrian dan kakak nya berada di negeri sakura ini? Untuk apa? Apa perjalanan bisnis?

Silla memutuskan untuk mengikuti kedua pria itu, hingga mereka sampai di sebuah mansion mewah yang sekeliling nya dipenuhi dengan pohon sakura yang masih bermekaran, terlihat sangat indah.

Adrian masuk diikuti oleh Hendri dibelakang nya.

"Stopp!" teriakan Adrian mengelegar di seluruh mansion.

Adrian yang saat ini lelah karena baru sampai diperjalanan jauh, niat nya ingin beristirahat sebentar tapi dia malah melihat 'dia' yang marah-marah dan melemparkan semua barang hinggal pecah.

Sementara itu, Silla yang masuk mengendap-endap takut di ketahui oleh penjaga, tersentak kaget saat mendengarkan teriakan menggelegar itu

"Ya ampun, gue kepo" gumam Silla.

Silla mengintip dari salah satu jendela yang gorden nya sedikit terbuka, dari sana dia dapat melihat Adrian dan seorang bocah berdiri didepan nya.

Dia tak dapat melihat wajah bocah itu dengan jelas, tapi dia bisa menebak bocah itu berumur enam tahun.

"Anda kesini?" tanya bocah itu berbinar.

Bella Perfect Mommy|• EndWhere stories live. Discover now